• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, November 7, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Kekerasan Media pada Perempuan dan Anak

Luh De Suriyani by Luh De Suriyani
16 December 2008
in Kabar Baru, Pendidikan, Sosial
0 0
2

Oleh Luh De Suriyani

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bali dan Yayasan Bali Sruti, lembaga perlindungan perempuan di Bali meminta media menghentikan eksploitasi pada perempuan dan anak akibat cara penulisan berita yang diskriminatif.

Hal ini terangkum pada workshop soal pemberdayaan perempuan dan anak yang dilaksanakan oleh Koran Tokoh dan Rotary Club Bali di Gedung Bali Post, Rabu kemarin. Acara ini dihadiri sekitar 30 orang dari jurnalis, penulis, dan seniman.

Tahun ini, KPAI dan Bali Sruti mencatat media makin agresif memberitakan kekerasan pada anak dan perempuan namun tidak berpihak pada korban. “Media malah melakukan pemerkosaan baru pada korban karena pemberitaan yang diskriminatif. Media harusnya menjadi alat yang digunakan untuk memperjuangkan keadilan gender dan perlindungan anak,” ujar Luh Riniti Rahayu, Ketua Bali Sruti.

Ia mencontohkan pemberitaan sejumlah media lokal tentang berita pemerkosaan, pornnografi, dan kekerasan dalam rumah tangga.

Terakhir, pada kasus pidana pornografi yang menjerat dua siswa di Kabupaten Buleleng, media malah memberi tekanan agar tersangka dikeluarkan dari sekolah. “Dalam UU Perlindungan Anak, setiap institusi harus memberi perlindungan hukum dan mengutamakan kepentingan anak ketika terjerat kasus pidana. Ini termasuk memastikan bisa bersekolah dan pemenuhan hak anak lainnya,” tutur Luh Anggreni, Wakil Ketua KPAI.

“Posisi media sangat strategis dalam mengarahkan persepsi pembacanya. Pemberitaan yang tidak berempati pada korban akan menyulitkan pemberdayaan kelompok marjinal seperti perempuan dan anak,” tambah Anggreni.

Luh Riniti mengatakan media harus bekerja keras untuk memperhatikan prinsip dasar keberpihakan pada perempuan dan anak ini. Dari pemberitaan media di Bali ia melihat perspektif pelaku media massa pada permasalahan gender sangat rendah. Hal ini mengakibatkan hasil publikasi belum mampu mengangkat permasalahan perempuan pada arus utama.

Media saat ini menurutnya masih dikuasi oleh budaya patriarkhi dan kapitalisme yang didomoinasi laki-laki. “Media seharusnya meningkatkan jumlah praktisi perempuan serta berperan aktif dalam pemutusan materi berita,” katanya.

Pencitraan  perempuan di media massa saat ini juga cenderung seksis, objek iklan, objek pelecehan, dan tidak berdaya dalam ruang publik.

Zinda Ruud, pelajar SMA Negeri 7 Denpasar mengatakan media sangat tidak berpihak pada perempuan, khususnya ketika pelajar perempuan menjadi korban perkosaan atau mengalami kehamilan tak diingankan. “Media sangat patriarkhi, sulit sekali mengubah budaya ini di Bali. Siapa yang memberikan sanksi pada media jika terus menerus melakukan hal ini?” tanyanya.

Sumber ketidakadilan pada perempuan dan anak menurut Riniti dan Anggreni juga adalah kebijakan pemerintah yang bias gender dan diskriminatif. Misalnya UU Perkawinan No 1 Tahun 1974 yang sangat patriarkhis, Perda Pemberantasan Pelacuran, dan terakhir UU tentang Pornografi yang baru saja ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“UU Pornografi ini telah memidanakan anak-anak yang sebenarnya adalah korban, misalnya kasus pirnografi di Buleleng. UU ini malah menguatkan polisi untuk melakukan penangkapan pada anak yang sebenarnya menjadi korban,” tukas Anggreni.

Padahal di UU Perlindungan Anak, disebutkan bahwa prinsip perlindungan anak adalah non diskriminasi, mengutamakan kepentingan anak yang terbaik, dan perlindungan dari eksploitasi media. “Penahanan adalah upaya terakhir, namun banyak aparat hukum tidak paham soal ini,” keluhnya.

Untuk mengimbangi media dan kebijakan pemerintah, aktivis perlindungan anak dan perempuan di Bali sepakat untuk terlibat aktif dalam pembentukan isu soal anak dan perempuan ini. “Kampanye untuk menolak calon legislatif yang melakukan praktik kekerasan pada perempuan dan anak mungkin menarik,” ujar Anggreni. [b]

Tags: kekerasan mediaperempuan dan anak
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Luh De Suriyani

Luh De Suriyani

Ibu dua anak lelaki, tinggal di pinggiran Denpasar Utara. Anak dagang soto karangasem ini alumni Pers Mahasiswa Akademika dan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pernah jadi pemimpin redaksi media advokasi HIV/AIDS dan narkoba Kulkul. Menulis lepas untuk Mongabay.

Related Posts

Malam Purnama, Gerhana Bulan, Gerhana Puisi

Malam Purnama, Gerhana Bulan, Gerhana Puisi

9 June 2010
Next Post

Terompong Beruk di Bangle

Comments 2

  1. myrazano says:
    17 years ago

    Apabila aparat hukum juga tidak tahu,
    bagaimana dengan kita ?

    salam kenal dari : http:/myrazano.com

    ditunggu kunjungannya

    terimakasih

    Reply
  2. myrazano says:
    17 years ago

    Apabila aparat hukum juga tidak tahu,
    bagaimana dengan kita ?

    salam kenal dari : http://myrazano.com

    ditunggu kunjungannya

    terimakasih

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Ini Cerita Arsa, Remaja Rasa Anak-anak

Pengalaman Orang Tua dengan Anak Neurodiversitas

6 November 2025
BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

6 November 2025
Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

5 November 2025
[Matan Ai] Bali dan Pembusukan Pembangunan

In memoriam Timothy: Bunga yang Dirontokkan di Bumi

5 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia