Nandurin Karang Awak diambil dari sebaris kalimat yang ditulis Ida Pedanda Made Sidemen dalam puisi (geguritan) berjudul Selampah Laku.
Terjemahannya sebagai berikut. “Kanda sekarang, bersiap menjalani hidup dalam kesederhanaan, tidak punya tanah sawah, pekarangan badan-lah yang (kita) tanami, menjalani hidup dengan pedoman pengetahuan dan kesahajaan pedesaan, sebagaimana berlaku di desa-desa.”
Penggalan puisi itu mengartikan beberapa hal. Pertama, bisa jadi tentang mengisi diri. Sisi definisi lainnya, bisa jadi tentang menanami pekarangan atau lahan yang tersisa (berkaitan dengan agraris). Menanam dan menjalani kehidupan penuh kesadaran dalam balutan kesederhanaan.
Implementasi menanam pekarangan yang ada hingga berdaya dalam kesederhanaan tercermin pada serangkaian kegiatan dari Yayasan IDEP Selaras Alam. Selama 25 tahun IDEP, begitu biasa disingkat konsisten mengembangkan berbagai model ketangguhan masyarakat (community resilience). Basisnya serupa dengan istilah nandurin karang awak secara harfiah yaitu permakultur.
Menumbuhkan masyarakat tangguh, IDEP menjalankan lima kerangka kerja. Pertama, pengembangan mata pencaharian berkelanjutan. Kedua, penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Ketiga, peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan jasa konsultasi. Keempat, kampanye dan edukasi publik melalui media pembelajaran kreatif. Kelima, penguatan jejaring dan kemitraan dengan multipihak.
Organisasi non-pemerintah yang didirikan tahun 1999 ini memiliki visi utama mewujudkan kehidupan tangguh yang selaras alam. Visi itu menjiwai kelima misi IDEP diantaranya menguatkan ketangguhan masyarakat, mendorong kedaulatan sumber daya alam lokal, melestarikan lingkungan hidup dan budaya, meningkatkan kapasitas masyarakat, memperkuat kelembagaan dan jejaring dengan berbagai pihak.
Berlokasi di Gianyar, Bali IDEP telah mengabdikan pendekatan permakultur di lebih dari 25 provinsi se-Indonesia. Pada kancah internasional, IDEP melayani jasa konsultansi bagi masyarakat di negara-negara lain seperti Pakistan, Filipina, dan Timor Leste.
Ketangguhan nan sejalan dengan alam tidak hanya digali melalui aspek pertanian berkelanjutan. IDEP dengan idep-nya menyadari bahwa pendekatan permakultur beriringan dengan aspek ketangguhan lainnya. Pelestarian lingkungan dan pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat menjadi jiwa IDEP membersamai tumbuh tangguh warga. Warga kian berdaya melalui inovasi yang senantiasa dihadirkan IDEP. Pendekatan zonasi permakultur sejak skala terkecil yaitu keluarga dihadirkan IDEP sebagai pemecah masalah keluarga. IDEP meyakini, perubahan kecil di keluarga akan meramu kesetaraan gender, inklusivitas dan keberlanjutan.
Bergerak konsisten, IDEP telah memiliki arah rencana strategis tahun 2024-2028. Melalui rencana itu, menjadikan kapal IDEP siap berlayar dan berlabuh dari ke setiap masyarakat demi mewujudkan warga yang berdaya. Rencana ini memuat ciri khas pendekatan permakultur dijalankan secara menyeluruh pada beberapa aspek seperti ekonomi, lingkungan, sosial-budaya, kesehatan masyarakat, pendidikan, dan kebencanaan.
Kini, IDEP kembali mendukung Anugerah Jurnalisme Warga Tahun 2024 bertema Citizen Science, Solusi dari Warga. IDEP dengan kiprahnya dalam dunia permakultur dan pertanian berkelanjutan akan menuntun Tim AJW dengan Tema Pertanian dan Energi Terbarukan.