Oleh Nila Pertina Dewi
Angin kencang mengiringi perjalanan kami dari Sanur ke Nusa Lembongan.
Tak jarang di dalam boat berisi dua puluh penumpang ada yang mulai mabuk laut akibat ombak besar. Selama 45 menit akhirnya kami (Saya, Mitsue, Eka Fitri, Shine, Gung Rias) tiba di Pulau Lembongan.
Sesampainya di Nusa Lembongan, hamparan pasir putih dan perahu nelayan yang berlabuh memenuhi pandangan mata kami. Lautnya yang terlihat biru bening menggoda keinginan untuk berenang saat itu pula.
Namun, keinginan itu harus saya tahan dahulu.
Tempat awal yang harus kami tuju adalah tempat menginap selama dua hari tinggal di Nusa Lembongan. Kebetulan ada salah satu teman yang berasal dari Lembongan jadi kami bisa tinggal di sana. Kami mulai menyusun daftar tempat-tempat yang akan kami kunjungi di Lembongan. Tempat-tempat yang akan dikunjungi sudah kami searhcing di google sebelumnya.
List tempat pertama yang akan kami kunjungi adalah Blue Lagoon.
Kami menggunakan sepeda motor yang diperoleh dari menyewa, kami pun siap menyusuri tempat-tempat indah di Lembongan. Selama perjalanan kami hanya berbekal nama tempat-tempat yang akan dikunjungi tanpa tahu alamat pastinya. Hanya bermodal kata Blue Lagoon dan bertanya kepada masyarakat di sana akhirnya kami sampai di tempat tujuan.
Tiba di tempat pertama saya mulai memahami kenapa tempat itu diberi nama Blue Lagoon.
Pemandangan yang memikat mata saya adalah warna laut yang memang biru yang sangat indah dan berbeda dari air laut sekitarnya. Jika kita beruntung kawanan lumba-lumba sering melintas di perairan Blue Lagoon ketika pagi hari atau sore hari.
Sayangnya kami ke sana saat matahari menyengat kulit. Namun, pemandangan Blue Lagoon sudah membuat hati senang.
Hari kedua di Lembongan, kali ini kami mengunjungi kawasan mangrove Lembongan. Jalan menuju mangrove tampak rusak banyak lubang di sepanjang jalan. Kerikil-kerikil yang berserakan pun menjadi kawan setia di perjalan menuju mangrove.
Kali ini kami berhenti di sebuah warung, namanya Jiva Warung Activities. Di warung tersebut kami ditawarkan untuk snorkeling, kami pun akhirnya memilih menghabiskan hari kedua dengan snorkeling.
Bermodal Rp 100.000 kami pun snorkeling di kawasan Gamat Bay Nusa Penida. Kawasan Gamat Bay Nusa Penida merupakan tempat yang ditawarkan kepada wisatawan untuk menikmati snorkeling. Dipandu oleh Pak Nyoman kami menikmati keindahan bawah laut.
Arus yang cukup keras membuat kami kewalahan bersnorkeling di sana, mengingat cuaca saat kami snorkeling berangin. Tapi hal tersebut tak mengganggu keindahan yang kami dapatkan di bawah laut sana.
Ikan-ikan kecil berwarna cantik menggoda kami untuk menyentuhnya, namun sayang gerakan tangan kami kalah cepat dengan gerakan tubuh ikan kecil yang gesit.
Tempat ke dua yang tak kalah bagusnya adalah kawasan Jungutbatu dekat areal mangrove. Lagi-lagi di kawasannya ini kami melihat ikan lebih banyak dari tempat pertama. Wisatawan yang menikmati snorkeling pun tak ha¬nya saya dan kawan-kawan namun wisatawan asing lainnya pun meramaikan.
Tak kalah menarik kami melihat balita ikut menikmati snorkeling di sana. Tampak raut mukanya senang dan ia pun berteriak kecil kegirangan. Sehati dengan balita tersebut, kami pun berteriak menikmati liburan singkat yang menyenakan di Pulau yang bernama Lembongan. [b]
lama banget gak ke nusa lembongan. baca tulisan ini kok jadi pengen ke sana lagi. 🙂
sudah setahun yang lalu juga sempat kesana, banyak yang tidak sempat dikunjungi.. cuma sempat ke jembatan cinta dan seaweed farm padahal juga ada goa gala-gala dan masih banyak lagi… maklum kesana gratisan..