Saya beberapa kali mendapat pertanyaan tentang negara mana yang menjadi impian saya untuk tinggal. Dulu saya selalu menjawab Amerika. Saya melihat New York selalu teringat video klip oleh Jay-Z ft. Alicia Keys.
Saya terpukau dengan betapa megah dan beragamnya penduduk kota New York. Saya berdecak kagum ketika gambar kota New York muncul di layar kaca. Saya terpukau dengan pencakar langit di sana. Saya ingin merasakan jam sibuk di dalam kereta bawah tanah. Dulu saya sangat ingin pindah lalu tinggal di sana.
Beberapa saat yang lalu saya kembali mendapat pertanyaan itu, mereka bertanya “kalau kamu bisa pindah, kamu mau ke negara mana?” saya jawab saya masih ingin tinggal di Indonesia.
Sebuah negara yang mungkin tidak aman untuk manusia seperti saya. Sebuah jawaban yang mengejutkan teman-teman saya. Saya juga terkejut ketika menjawab demikian. Lalu saya bertanya dalam hati, kenapa kamu mau tinggal di Indonesia? Apakah masih ada hari yang cerah untuk saya di sini.
Kembali terlintas hal yang saya inginkan dalam hidup. Hal yang sempat terlintas dan membuat saya melakukan apa yang saya lakukan sekarang. Saya berkata ingin membuat keadaan di Indonesia sedikit lebih baik.
Selama ini saya selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Selain karena kami sekeluarga harus mengikuti papa yang selalu pindah kerja, hal lainnya adalah karena saya merantau untuk kuliah dan kembali merantau untuk berkarya. Saya tidak terlalu paham bagaimana rasanya memiliki keterikatan yang sangat dalam terhadap suatu daerah.
Hal ini yang membuat saya ingin pindah ke luar negeri jika memungkinkan. Saat itu kami sudah di Bali, setelah lulus kuliah saya kembali pindah untuk kuliah. Ketika saya kembali lagi setelah lulus kuliah, saya yakin bahwa dalam hidup saya harus berbuat sesuatu yang baik.
Saya adalah seorang manusia keturunan Bali. Saya memiliki KTP Bali, namun tidak bisa dibilang manusia Bali 100%. Pada awalnya saya tidak memiliki keterikatan yang dalam dengan Bali. Saya berpikir bahwa Bali hanyalah tempat singgah seperti tempat yang lain. Namun, saya memiliki perasaan bahwa Bali adalah tempat yang spesial. Saya dulu belum bisa menjelaskannya, namun bisa merasakan bahwa Bali akan memberikan sesuatu yang baik.
Sekian lama tinggal di Bali, saya tidak terlalu mengenalnya. Saya tinggal di lingkungan yang terlihat dan terasa Bali. Saya tidak berusaha untuk saling mengenalnya, seperti tidak pernah bertegur sapa. Seperti mereka yang tinggal di Ibukota. Sebuah sifat yang tidak baik kata mereka.
Saya mulai mengenal Bali ketika saya merantau untuk kuliah. Saya sering berkumpul dengan mereka di Pura. Di sana kami saling bersosialisasi, kami membuat kenangan bersama, dan di sana saya berkenalan dengan Bali. Saya pada awalnya malu karena tidak mengenal Bali. Setelah kami berkenalan, saya mulai sadar, bahwa Bali ternyata memiliki banyak permasalahan yang tertutupi oleh selimut indah bernama pariwisata.
Kemiskinan, pendidikan yang tidak merata, kerusakan lingkungan, korupsi, maraknya penipuan di dunia pariwisata, keluarga yang tidak akur, kemalangan yang menimpa pekerja di sektor pariwisata, perdagangan narkoba, peraturan dan kebiasaan adat yang menyulitan, pekerja di bawah umur, perdagangan manusia, dan masih banyak lagi.
Tidak sedikit masyarakat Bali yang peduli dengan permasalahan itu. Mereka adalah manusia Bali yang saya kagumi. Mereka tidak hanya diam dan pasrah ketika melihat ada masalah. Tidak semua orang yang tinggal di Bali adalah keturunan orang Bali. Mereka juga ikut menjadi bagian dalam barisan yang membantu menyelesaikan masalah. Merekamemberikan tenaga, pikiran, uang, dan waktu. Mereka semua memiliki keinginan yang sama, membuat Bali menjadi tempat yang baik untuk semua orang.
Saya kagum dengan mereka. Saya memiliki sebuah keinginan, saya juga ingin menjadi seperti mereka. Saya ingin, perbuatan yang saya lakukan menjadi sesuatu yang baik bagi orang lain. Kemudian saya bergabung dengan mereka yang telah melakukannya lebih dahulu. Tidak ada kata terlambat.
Bali ternyata memang spesial. Dia membantu saya menjawab sebuah pertanyaan. Bali memberi saya identitas, tujuan hidup, dan semangat baru. Saya ingin berpartisipasi untuk membuat keadaan menjadi lebih baik, maka dari itu saya tetap ingin tinggal di Indonesia.