Data Kebencanaan di Provinsi Bali Tahun 2023 sampai dengan hari Sabtu, 30 Desember 2023 sebagai berikut seperti disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin dalam siaran pers akhir tahun ini.
Data Kejadian Bencana di Provinsi Bali Tahun 2023 sebanyak 1.254 (seribu dua ratus lima puluh empat) kejadian dengan jumlah korban sebanyak 48 (empat puluh delapan) orang dan total kerugian sebesar Rp. 63.758.281.000,00 (enam puluh tiga milyar tujuh ratus lima puluh delapan juta dua ratus delapan puluh satu ribu rupiah). Didominasi dengan jenis bencana cuaca ekstrem.
Dibandingkan dengan Tahun 2022, jumlah Kejadian Bencana di Provinsi Bali mencapai 1.232 (seribu dua ratus tiga puluh dua) kejadian dengan jumlah korban sebanyak 44 (empat puluh empat) orang dan total kerugian sebesar Rp. 51.412.532.000,00 (lima puluh satu milyar empat ratus dua belas juta lima ratus tiga puluh dua ribu rupiah).
Didominasi dengan jenis bencana cuaca ekstrem/puting beliung. Dari kondisi ini, terjadi peningkatan Kejadian Bencana pada Tahun 2023 sebanyak 22 (dua puluh dua) kejadian atau sebesar 1,79% dari data kejadian bencana Tahun 2022.
Dalam upaya peningkatan kapasitas kelembagaan, total logistik yang didistribusikan ke kabupaten/kota Tahun 2023 sebanyak 213.125 (dua ratus tiga belas ribu seratus dua puluh lima rupiah) barang.
Pada Tahun 2023, Pemerintah Provinsi Bali menyediakan anggaran sebesar Rp 15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah) untuk penyaluran bantuan rehabilitasi dan rekontruksi korban bencana/musibah. Sampai dengan Desember 2023, anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 9. 184.700.000,00 (sembilan milyar seratus delapan puluh empat juta tujuh ratus ribu rupiah) yaitu:
a. Jembrana : Rp. 2.115.300.000,00.
b. Tabanan : Rp. 650.000.000,00.
c. Klungkung : Rp. 312.000.000,00.
d. Gianyar : Rp. 100.000.000,00.
e. Buleleng : Rp. 1.090.500.000,00.
f. Karangasem : Rp. 1.499.900.000,00.
g. Bangli : Rp. 3.390.000.000,00.
h. Denpasar : Rp. 27.000.000,00.
Dukungan Stakeholder Tahun 2023 di Provinsi Bali yaitu Sub-Nasional Siap Siaga Team Bali, Asia Pacific Alliance for Disaster Management (APAD) Indonesia, Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP), Yayasan Plan Indonesia dan Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali mengampu misi ke-19, yaitu “Mengembangkan sistem keamanan terpadu yang ditopang dengan sumber daya manusia serta sarana prasarana yang memadai untuk menjaga keamanan daerah dan Krama Bali serta
keamanan para wisatawan”. Tujuannya adalah terwujudnya peningkatan kapasitas penanggulangan bencana terpadu berbasis masyarakat dan teknologi di Provinsi Bali dengan indikator indeks risiko bencana. Misi tersebut dijabarkan menjadi 2 program yaitu program penanggulangan bencana dan program penunjang:
a. Program penanggulangan bencana merealisasikan anggaran sejumlah 90,84% dari target yang telah dianggarkan.
b. Program penunjang merealisasikan anggaran sejumlah 94% dari target yang telah dianggarkan.