Minikino Film Week ke-9 akhirnya diadakan dengan banyak sekali pilihan short film yang bisa dinikmati. Bukan hanya menonton setiap program yang disediakan tetapi, para audiens juga diajak untuk berinteraksi langsung dengan para filmmaker. Dimulai dari opening event and food bazzar di Geo Open Space pada 15 September 2023, bertemu banyak wajah baru dengan pengalaman setiap individu yang luar biasa dalam industri ini.
Opening event ini dibuka oleh beberapa short film, salah satunya “Blue Poetry”. Karya milik Heri Fadli ini sempat membuatku terpukau sekaligus ikut memikirkan masa depan Bumi beberapa tahun ke depan. Jalan cerita yang unik dengan penyampaian makna yang mendalam membuatku ikut berpikir sepanjang film tersebut.
Berawal dari “Oh, gak sengaja mancing sampah, ya biasalah” berakhir “Eh, ternyata bukan mancing sampah biasa. Tapi kok bener ya. Gimana nasib manusia ke depannya kalau ternyata laut dipenuhi sampah. Mereka pasti gatau rasa ikan laut atau berusaha untuk melepas ikan laut demi kelestarian alam.”
Walaupun terkendala dalam bahasa yang digunakan pada film ini, karena sepanjang film menggunakan bahasa Lombok dengan subtitle Inggris bagiku, karena visualisasi film ini cukup mudah dimengerti maka, aku bisa hanyut dalam frame by frame film ini.
Lanjut menikmati film dari salah satu program MFW9 yaitu Begadang 7 tahun. Begadang 7 tahun adalah film making competition dengan salah satu syarat yaitu membuat film dalam waktu hanya 34 jam yang nantinya akan dipilih kembali dan terbentuk 10 nominasi dan dipilih lagi salah satu yang terbaik. Tidak ada tema khusus pada Begadang 7 tahun ini maka dari itu, setiap film yang disuguhkan memiliki jalan ceritanya masing-masing.
Dimulai dari cerita tentang kuntilanak, kerusakan bumi, satir terhadap program Begadang 7 tahun itu sendiri, hingga jokes bapak-bapak yang biasanya kita temui di story WhatsApp. Pastinya setelah pemutaran film itu, diadakan diskusi singkat yang memecah suasana dengan tawa dari audiens karena pembawaan setiap karakter filmmaker yang santai tetapi, dapat memberikan pengalaman yang baru dari setiap sudut pandang yang film yang telah mereka buat.
Sayangnya, tidak banyak program yang aku datangi pada saat itu. Aku yakin setiap programnya memiliki cerita tersendiri dan akan membawa pengalaman baru bagiku. Tetapi, sebagai orang awam dan penikmat film pendek, aku merasa kehangatan dan antusiasme para filmmaker patut untuk diapresiasi.
Senyum dari wajah mereka dan sambutan yang hangat ketika bertemu dengan orang baru tidak pernah luntur, itulah yang aku rasakan. MFW9 bagiku menjadi wadah bagi filmmaker untuk bertemu dan bertukar kabar dengan sesama filmmaker dalam lingkup yang lebih luas, bukan hanya skala nasional tetapi, dalam skala internasional.
Hal menarik lain aku temukan pada salah satu booth yang mereka sediakan yaitu, pijat kaki dan tubuh yang ditawarkan oleh teman netra bekerja sama dengan Teratai Foundation. Mereka tidak hanya menawarkan servis pijat tetapi, mereka diberi kesempatan untuk mengisi suara audio description.
Teman Tuli-pun tidak perlu khawatir jika ingin datang dan menikmati program MFW9, karena mereka juga menyediakan juru bahasa isyarat yang akan memandu sepanjang acara. Inklusivitas dari acara ini sangat amat patut untuk diapresiasi, karena dibutuhkan komitmen untuk memberikan ruang bagi teman disabilitas.
Pada penghujung acara, closing and awarding MFW9 menjadi sesi akhir yang pastinya membuat para filmmaker harus berpisah dan kembali ke aktivitasnya masing-masing tapi, tidak memutus komunikasi karena mereka sudah saling mengikuti akun sosial media satu dengan yang lain. Para filmmaker juga sudah tidak sabar menunggu momen ini, pembacaan pemenang nominasi dari beberapa nominasi yang sudah dirancang.
Blue Poetry mendapatkan dua penghargaan sekaligus. Bagiku film mereka layak untuk mendapatkan banyak penghargaan dan lebih dikenal oleh banyak orang. Tak lupa, Begadang 7 tahun dimenangkan oleh “Pisang Robot Satu Kata” film pendek yang memberikan satir ke program Begadang itu sendiri.
Selamat untuk seluruh tim panitia MFW9 yang sudah bekerja keras dalam mempersiapkan seluruh rangkaian acara ini, filmmaker yang rela datang jauh dari berbagai tempat dan tidak sungkan untuk saling bertegur sapa, dan juga seluruh sponsor hingga media partner yang ikut support acara ini. Ditunggu event selanjutnya!