Perayaan puncak Hari Ulang Tahun Kisara ke-30 tahun diadakan pada Minggu, 26 Mei 2024 bertempat di Aula Lantai 3 Gedung PKBI Bali. Dengan mengangkat tema “30 Tahun Merajut Kisah Dalam Mesin Waktu Kisara”, acara ini mempertemukan para relawan Kisara sekaligus sebagai sarana kegiatan bonding, berbagi refleksi kilas balik perjalanan Kisara selama 30 tahun, dan pengalaman sesama relawan. Selain itu, perayaan ini juga melibatkan dukungan berbagai pihak baik Organisasi Pemerintahan maupun Non-pemerintahan (NGO) seperti KPA Kota Denpasar, Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dan lainnya.
Kisara (Kita Sayang Remaja) merupakan lembaga yang dinaungi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Bali. Kisara hadir sejak tahun 1994 sebagai Forum Remaja atau Youth Centre yang mengangkat pemberdayaan remaja mengenai Kesehatan Reproduksi dan Seksual (Kespro) serta pemenuhan hak-hak remaja melalui kampanye bertaraf nasional maupun internasional.
Ni Kadek Sintya Anggreni, Koordinator Kisara, mengungkapkan, “Kisara saat ini mewadahi remaja dalam rentang usia 10 – 24 tahun. Di usia Kisara yang ke-30 tahun ini bukanlah remaja lagi tapi harapannya semangat teman-teman relawan Kisara tetap meremaja, tetap bisa mewadahi kreativitas remaja khususnya di Bali.” Sintya juga mencanangkan Berimanfaat.co, salah satu social enterprise Kisara yang menyediakan berbagai hal kebutuhan remaja, khususnya dalam meningkatkan pengetahuan mengenai Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR).
Sebagai sambutan pula, dr. Oka Negara selaku Ketua Pengurus PKBI Bali periode 2023-2026 juga ikut berbagi pengalaman sejak dirinya menjadi relawan Kisara hingga saat ini. “Kita tidak bisa meremehkan kekuatan anak muda saat ini, di mana informasi semakin cepat dan instan. Berbeda dengan zaman dulu yang harus aktif masing-masing menggali informasi,” ungkapnya. Ia mengharapkan kegiatan Kisara tetap terus berjalan bersamaan dengan dukungan berbagai relasi antar mitra Kisara dan PKBI Bali.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan menyematkan pesan dan ucapan pada pohon harapan, potong tumpeng, dan tiup lilin sebagai seremonial membangkitkan harapan Kisara agar tetap menjadi wadah remaja Bali yang kreatif, bertanggung jawab, dan inklusif.