Scared of Bums (SoB), Badiktilu, dan Kanekuro menjajal panggung virtual Mebraya ke-2.
Panggung pertama Mebraya Virtual Performance (MVP) terselenggara pada 11 Juli 2020 dengan urun daya dan dana dari berbagai pihak. Melalui tenaga, waktu, serta tentu saja partisipasi dari mereka yang urunan membeli tiket dan berdonasi, kehadiran sebuah panggung bagi musik dan pertunjukan virtual telah terlaksana.
Surat edaran Gubernur mengenai Bali Era Baru tentang Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru telah rilis. Beberapa panggung yang berhubungan dengan pariwisata di Bali Selatan mulai hadir kembali. Titik kumpul mulai terjadi walau tetap dengan imbauan disiplin mengikuti protokol yang telah ditetapkan. Namun, tatanan kehidupan era baru tidak serta merta segera mengembalikan perputaran roda panggung musik dan pertunjukan seperti sedia kala.
Itulah sebabnya MVP #2 akan kembali hadir pada Sabtu, 25 Juli 2020, pukul 18.00 WITA. Masih berpegang pada semangat mebraya (menyama braya), persaudaraan dan persamaan, MVP bergotong-royong menghadirkan panggung bagi para pelaku musik dan seni pertunjukan untuk dinikmati penonton dari perangkat gawai masing-masing. Pada edisi kedua MVP, penonton akan disuguhkan pertunjukan musik dari Badiktilu dan kawan-kawan, Kanekuro, dan Scared of Bums.
Badiktilu adalah sebuah proyek bermusik dari Henok Eko Wibawa, pemuda berkacamata yang murah senyum dan suka melakukan perjalanan dari satu kota ke kota lainnya. Dalam balutan folk country, Badiktilu menghadirkan karya-karya seperti “kamarku kamarku” dan “kadang lapar” di panggung-panggung kolektif. Pada tahun 2019 lalu, ia berhasil merilis album mini bertajuk Saraf Kecil yang mengantarnya tur ke Surabaya, Sidoarjo, Malang, Salatiga, dan Temanggung.
Kanekuro adalah unit asal Bali yang memadukan post punk era ’80 dan ’90-an sebagai akar musiknya dan mengombinasikan surf punk, dreamy pop, dan nuansa gotik. Kanekuro beranggotakan Andre (vokal/synthesizer), Gesta (gitar), Rio (drum), dan Ginting (bass). Pada awal 2019, mereka berhasil merilis album mini berjudul Inky yang dilanjutkan dengan tur ke Malaysia. Perilisan single “E.B.T.T.” pada akhir tahun 2019 pun menandai proses penggarapan album penuh pertama mereka.
Scared of Bums (SOB) adalah band melodic core (punk rock) asal Bali yang terbentuk pada 2003. Unit yang beranggotakan BoCare, Arx, Poglax, dan Nova ini telah berhasil melahirkan lagu-lagu hits seperti “Boring”, “No Place Like Home”, dan “Takut”. Pada Mei 2020, SOB juga merilis sebuah single berjudul “Out Of Control” sebagai sebuah bentuk ekspresi mereka akan situasi yang dialami oleh semua orang ketika dihadapkan pada pandemi.
MVP #2 juga akan menghadirkan sebuah perbincangan intim yang diberi nama Mebraya Talkslow dengan bintang tamu Rudolf Dethu. Ia telah malang melintang sebagai sosok di balik panggung Superman is Dead hingga The Hydrant. Pada 2011, Rudolf Dethu juga mengonsep dan menyunting sebuah buku berjudul BLANTIKA|LINIMASA: Kaleidoskop Musik Non-Trad Bali sejak Lahir-Tumbuh Kembang-Berdiri-Pingsan-Berdiri Lagi-Menolak Mati.
Mebraya Talkslow edisi ini akan berbicara seputar bagaimana Bali membangun iklim bermusik yang kian dinamis, serta bagaimana situasi pandemi akan berdampak pada dinamika kreatif, terutama musik serta pertunjukan. Bincang-bincang ini akan dipandu oleh Ario Bimo, seorang solois sekaligus penyiar radio.
MVP #2 tetap mengundang publik untuk ikut berpartisipasi aktif mewujudkan panggung Mebraya Virtual performance, panggung sederhana bagi pelaku musik dan pertunjukan demi menjaga api kreativitas yang sudah menyala. Partisipasi bisa dilakukan baik secara kolektif maupun perorangan dengan memilih jalur #urunan atau #gotongroyong di tautan berikut: bit.ly/mebraya-2.
Partisipasi aktif dari publik menjadi hal yang sangat penting tidak saja dalam rangka menghadirkan panggung bagi pelaku musik dan pertunjukan. Partisipasi ini diperlukan untuk menjaga relasi antara pelaku dan penikmat pertunjukan; hubungan yang sudah berlangsung lama dan semakin solid dalam beberapa tahun terakhir ini.