Dari Press Release
Hampir di semua masyarakat modern, hal paling mendasar dari semua nilai adalah saling membantu satu sama lain dan dalam prosesnya, membantu diri mereka sendiri. Ketika sedang tidak bersekolah atau bekerja, menjadi relawan merupakan cara menjaga ketajaman kemampuan profesional, memperkuat resume, dan membangun koneksi baru, selain sebagai cara mengabdi kepada masyarakat.
International Congress on AIDS in Asia and the Pacific (ICAAP) ke-9 yang akan berlangsung di Bali, Indonesia, dari tanggal 9-13 Agustus mendatang, adalah sebuah kongres yang penting dan inovatif karena menawarkan cara-cara baru untuk memperkuat sistem kesehatan di negara-negara yang berbeda dengan berbagi informasi dan pengalaman, perkembangan ilmiah terbaru, dan bukti yang menunjukkan keterlibatan masyarakat sipil di semua level pembuatan kebijakan dan monitoring dapat memberikan solusi terbaik terhadap pandemik HIV yang bersifat lintas batas.
Di kawasan Asia dan Pasifik, dengan keberagaman budaya, agama, ekonomi, dan politik, AIDS masih menjadi kekhawatiran utama: AIDS tetap menjadi salah satu penyebab kematian terbesar dan hilangnya hari-hari kerja orang-orang berumur antara 15-44 tahun. Meskipun angka AIDS di Asia rendah, bila dibandingkan dengan di Afrika, bukti menunjukkan bahwa infeksi HIV terus meningkat.
Dengan mengusung tema “Memberdayakan Manusia, Memperkuat Jejaring”, ICAAP ke-9 mencoba membawa semua pihak – individu, institusi, perusahaan, masyarakat, dan jejaring dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor komersil – untuk berbagi pengalaman dan bekerja sama demi mencapai the UN Millennium Development Goals (MDGs) tahun 2015 untuk mengurangi pandemik AIDS.
ICAAP ke-9 ini memerlukan sedikitnya 313 relawan. Dari jumlah ini, baru 102 orang yang mendaftarkan diri untuk menjadi relawan dalam kongres AIDS terbesar di kawasan Asia-Pasifik ini.
“Sebenarnya kami membutuhkan relawan sebanyak-banyaknya. Namun yang kami targetkan mencapai 313 relawan. Sehingga, kami masih memerlukan sekitar 200 relawan lagi untuk ICAAP ke-9 ini,“ ungkap Koordinator Relawan untuk ICAAP ke-9, Madrina Mazhar.
Madrina Mazhar menambahkan, calon relawan untuk ICAAP ini diharapkan memiliki pemahaman yang cukup mengenai makna voluntarisme. Menurutnya, ada banyak keuntungan yang akan diperoleh dengan menjadi relawan, diantaranya kesempatan berharaga untuk terlibat dalam kegiatan berskala internasional yang dihadiri sedikitnya perwakilan dari 65 negara.
“Relawan ICAAP akan mendapat kesempatan berkontribusi secara signifikan bagi suksesnya ICAAP. Selain itu, mereka akan bertemu dan berhubungan dengan banyak orang baru dari berbagai negara Asia-Pasifik. Yang tidak kalah menariknya, tentu saja kita dapat membangun network sendiri dengan berbagai orang dari berbagai tempat,” katanya.
Sesuai temanya, kontribusi relawan dalam kegiatan ini sangat signifikan demi suksesnya ICAAP ke-9 karena keterlibatannya dibutuhkan di seluruh aspek pelaksanaan acara. ICAAP ke-9 memerlukan relawan dengan kriteria antara lain berusia 18 tahun, mampu berbicara dan mengerti Bahasa Inggris, memiliki kemampuan inter-personal yang baik, serta memiliki empati dan pemahaman tentang isu yang berkaitan dengan ODHIV.
Calon relawan yang tertarik mendaftarkan diri dapat memperoleh informasi lebih lengkap melalui situs : www.icaap9.org. Pendaftaran menjadi relawan dibuka hingga 4 Juli i 2009. [b]
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Ika Nazaruddin
Pacto Convex
Ph 62-21 571-9973
Ika_nazar@cbn.net.id
Madrina Mazhar
Volunteer Coordinator
Ph. 62-361 9134040
volunteer.programme@icaap9.org
Ristya Paramita
Public Information Officer
Ph. 62-21-39838845/46
ristya.paramita@icaap9.org
saya tertarik utk jadi relawan
I’ll be glad to be the part of your team…
aku tertarik jdi relawan
dah terlambat ea?.. mohon infonya klo ada lowongan relawan spt itu lagi donk
Please, who ever help me to join with that job. i am really interested, cause we love that to help each other. Before i am boyscot in lombok. Know I am in pekanbaru riau