Sumber Bali Outbond Community
Semakin banyak alam di Bali yang dirongrong dan menjadi incaran para investor. Misalnya kawasan Danau Beratan yang kini telah dibangun villa-villa, Pantai Kelating di Tabanan yang juga akan dibangun villa, rusaknya bukit di dreamland Pecatu yang hanya untuk pembangunan apartemen, serta kawasan Pantai Padang Bai yang kini juga sedang dibangun hotel berbintang meskipun kini proyek tersebut sedang terhenti karena masalah perizinan daerah.
Di tempat lain masih saja ada kasus yang sama, seperti halnya di Danau Buyan yang merupakan kawasan hutan lindung dimana sumber daya alamnya masih dibutuhkan oleh masyarakat kawasan danau Buyan pada khususnya dan masyarakat Bali pada umumnya. Kini kawasan bumi perkemahan tersebut akan dibangun villa oleh investor luar dengan dana mencapai triliunan rupiah.
Menurut nara sumber yang enggan disebutkan namanya, kawasan Danau Buyan dianggap sebagai kawasan suci yang seharusnya dilestarikan, menurutnya juga nanti akses untuk menuju ke Buyan II kemungkinan akan ditutup untuk umum. Jelas saja itu akan sangat memberatkan masyarakat lokal pada umumnya karena kawasan hutan di danau Buyan sangat mempengaruhi kehidupan bagi penduduk setempat. Di samping itu banyak faktor lain yang membuat proyek ini menjadi proyek illegal, seperti misalnya masalah perizinan yang cacat (sumber: Walhi Bali).
Lima desa di kawasan tersebut sendiri menolak adanya pembangunan villa dan sejenisnya. Begitu juga dengan beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan Kelompok Pecinta Alam (KPA) yang jelas menolak proyek ini. Karena seperti yang sudah-sudah, pembangunan seperti itu kebanyakan tidak berpihak kepada masyarakat setempat dan terutama kepada alam dan ekosistem yang ada.
Kami menyempatkan diri untuk datang melihat situasi dan kondisi Danau Buyan begitu proyek tersebut dipublikasikan, namun waktu itu proyek belum berjalan sama sekali, dua bulan berlalu kami kembali ke Danau Buyan untuk menolak pembangunan tersebut.
Di lokasi kami melihat adanya galian untuk pembangunan kanalisasi limbah di areal Buyan I seperti yang tertera pada sebuah papan proyek, lalu ada sebuah bangunan baru berupa wantilan yang dibangun permanen di areal Buyan II serta sebuah menara yang dibangun dengan merabas hutan di tepi danau. Terlihat sebuah bangkai pohon besar yang telah ditebang di sana.
Menurut penduduk setempat proyek tersebut sudah sampai pada tahap pemotongan pita, namun peletakan batu pertama masih tertunda karena masalah ijin dan penolakan oleh masyarakat setempat.
Dengan ini kami mengajak dan berharap berbagai pihak terkait serta masyarakat Bali, LSM, KPA, dan organisasi lainnya untuk menolak proyek tersebut dengan bentuk apapun dan sekecil apapun demi kelestarian alam dan ekosistem kawasan danau Buyan. Jangan sampai danau tersebut dan alam Bali lainnya dimonopoli hanya untuk kepentingan pribadi atau segelintir orang saja. [b]
Ikut Menolak.!!!
Salut kepada Kawan-kawan Bali Outbound!
Mari lanjutkan perjuangan kita….
Salam hormat,
Ancak
wah, makasih banget buat bli anton dan balebengong atas tempat sama dukungannya!
bukan cuma danau buyan, ayo kita jaga alam kita dari tangan-tangan jail, khususnya di Bali.
Big change came from a little steps
Run .. run … 4freedom. Just action!!
Begitulah kalau pemimpin berakal pendek, di kepalanya cuman investor datang, duit datang.. Padahal banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengelola secara arif dan membawa kesejahreraan pada masyarakat..
Wah makasi banget temen2 yang udah ngedukung, bli Ancak, bli Anton, dan bli2 serta mbak2 yang laennya, salam kenal,,
salut buat kalian semua,,,
mmm mohon masukan dan dukungan teman2 semua untuk BOC.
🙂
just act!
Salam Lestari,
HERO masa kini. masih ada yang lajang ga anak BOC???
aku dukung boc,lestarikan alam kita jangan sampai mengejar keuntungan sepihak tapi menelantarakan generasi yang akan datang yang tidak dapat menikmati buyan yang orisinil….teruslah berjuang
@luhde : masih ada yang lajang ga anak BOC???
Kami lajang semua kok, kenapa mba?
Mau bantuin cari pendamping ya mba Luhde???
Gampang banget kok, jenis kelamin nomer sekian, yang penting kesetiaan 😀
Sebenarnya BOC melakukan ini atas dasar survive juga. kalau alam habis BOC juga nggak bisa outband lagi..hehe oportunis ya.tapi apapun alasannya ya mari kita dukung.oya ingat sampah plastik yang dibawa selama melakukan kegiatan dan botol plastik aquanya dibawa lagi dong…jangan dibuang di danau.sama aja kalau begitu seehhh…piss!
eh, BOC tidak melihat jenis kelamin milih pasangan?wakkssss……hombreeeenggggg.takuuuuutttt
danau buyan ini sangat indah, mirip2 di selandia baru(bagian pinggiran he he ), tempat favorit untuk kemah saya waktu SMA, jadi kalau ada yang mau ngerusak untuk kepentingan pribadi, kita ganyang aja rame2.
Halo Bli Gede, tentunya kita juga mengumpulkan data yang cukup akurat dalam melaksanakan suatu kegiatan, bukan hanya karena semata-mata atas kepentingan untuk kegiatan kami, tapi secara global, tetap tidak lupa kami minta dukungan dari teman-teman semua,,, dan terimakasih banyak atas dukungan yang datang dari teman-teman semua.
Alhamdulillah, selama ini dalam melakukan kegiatan, kami selalu memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar. Sekali lagi terima kasih banyak masukannya.
Salam Lestari,
Barry
Setuju bangets, jangan gampang nyerahin ke investor. Sebagai ex warga Buleleng, aku ikutan nolak. Sayang banget kalau dirusak.
saya sebagai generasi muda menolak dengan keputusan akan dijualnya danau buyan, karena sebagai objek wisata, danau buyan juga merupakan peninggalan yang bersjarah dan debagai tempat pelestarian hutan maupun sebagai warisan bagi anak-anak cucu qita oce By : D’prudence
Lima desa di kawasan tersebut sendiri menolak adanya pembangunan villa dan sejenisnya.
^^ yakin nih?? Sudah dipertanyakan dengan masyarakat sekitar?
memangnya siapa yang mau jual danau buyan? berapa harganya per are yah?