Kasus pelecehan seksual terus bertambah setiap tahunnya. Pada tahun 2021 KPAI mencatat ada 859 kasus pelecehan seksual yang diterima oleh anak. Data yang tercatat pada KPAI sudah mengungkapkan jika kekerasan dan pelecehan seksual di Indonesia sangat tinggi dan menjadi isu yang sangat diperhatikan serta digaungkan, Lembaga Bantuan Hukum Bali Women Crisis Centre atau lebih dikenal dengan LBH Bali WCC yakin jika masih banyak kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang belum tercatat serta dilaporkan.
Banyaknya kasus pelecehan seksual yang belum tercatat dan belum dilaporkan ini bisa disebabkan karena adanya rasa takut dan bingung yang dirasakan oleh korban. Di zaman yang semakin mudah seperti saat ini dalam hal mengakses informasi serta semakin tingginya penggunaan media sosial menghadirkan ketakutan tersendiri bagi diri korban. Seperti yang dikatakan oleh Ni Nengah Budawati, S.H., M.H selaku ketua pelaksana sekaligus ketua dari LBH Bali WCC jika masih banyak perempuan dan anak yang takut untuk bersuara dan melaporkan mengenai kekerasan dan pelecehan yang mereka alami ataupun saksikan karena mereka takut jika pelakunya tahu maka pelaku tersebut akan melakukan hal yang tidak diinginkan lagi.
Kekerasan dan pelecehan seksual sendiri adalah tindakan yang dilakukan oleh seorang individu terhadap individu lainnya dengan cara memaksakan kehendak untuk melaksanakan kontak seksual. Kekerasan dan pelecehan seksual ini sudah menjadi isu sosial dan korbannya bisa berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari kalangan anak- anak, remaja, hingga dewasa. Kekerasan dan pelecehan seksual ini banyak terjadi pada mereka yang berjenis kelamin perempuan walau begitu tidak menutup kemungkinan mereka yang berjenis kelamin laki- laki pun dapat menjadi korban dari kekerasan dan pelecehan seksual.
Berangkat dari hal itulah akhirnya LBH Bali WCC menyelenggarakan konser amal yang bertujuan sebagai upaya untuk membuat membuat para perempuan dan anak berani untuk menyuarakan apa yang mereka alami. Serta sebagai upaya pengenalan bagi masyarakat yang belum mengetahui LBH Bali WCC ini sebagai lembaga yang dapat memberikan bantuan kepada para korban dalam melaporkan kekerasan dan pelecehan seksual yang mereka alami.
LBH Bali WCC sendiri merupakan sebuah lembaga bantuan hukum dan sebuah pusat pembelajaran dan pemberian pelayanan hukum kepada perempuan dan anak. LBH Bali WCC ini menyuarakan serta mengadvokasi akan pentingnya kesetaraan dan keadilan gender serta keadilan hukum yang positif bagi perempuan dan anak. Tujuan didirikannya LBH Bali WCC ini adalah terwujudnya kepentingan dan keadilan yang terbaik pada perempuan dan anak.
Konser amal yang diselenggarakan pada Sabtu, 10 Desember 2022 di Panggung Terbuka Ardha Candra, Art Centre, Denpasar, Bali terlaksana dengan sukses. Konser amal tersebut dilaksanakan dengan menggaet grup musik asal Bali yaitu Nosstress dan lagu- lagunya sangat digemari oleh masyarakat Bali khususnya kaum muda. Selain Nosstress konser ini juga dimeriahkan dengan penampilan dari Komunitas Budang Bading Badung dan penampilan dari Komunitas Teratai.
“Untuk para perempuan khususnya yang ada di sini jangan takut lagi untuk berbicara kalau ada kekerasan atau pelecehan di sekitar kalian. Laporkan saja kita harus bisa menjaga diri dan juga saling menjaga satu sama lain. Laporkan bisa langsung ke Polda bisa juga lapor kita di LBH Bali WCC,” ungkap Ni Nengah Budawati dalam sambutan pembukaan konser amal tersebut. Pada konser tersebut juga tak lupa dihadiri oleh pihak Polda Bali yang pada kesempatan tersebut diwakili oleh AKBP Ni Luh Kompyang, S.Ik., M.H
Pada konser amal ini juga dimeriahkan dengan adanya pameran lukisan. Lukisan- lukisan ini dibuat langsung oleh anak-anak untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan dan inginkan. Lukisan yang ada di sana mayoritas menggambarkan suasana sekitar mereka yang masih saja ada tindakan pem-bully-an, pengucilan, dan budaya mengejek. Hal ini sangat terlihat dari lukisan dan juga judul yang mereka sematkan pada lukisan tersebut.
Dari lukisan- lukisan yang dibuat oleh mereka ini terselip harapan dan juga perasaan yang mereka rasakan mengenai kejadian-kejadian yang mereka alami, mereka lihat, dan mereka rasakan. Hasil dari anak- anak yang berusia sekitar 5 – 12 tahun ini berhasil menjelaskan bagaimana keadaan yang sebenarnya lingkungan mereka.
Pameran lukisan ini diselenggarakan dengan memiliki tujuan agar kita semua semakin sadar dan aware dengan lingkungan yang ada di sekitar kita. Selain itu, melalui lukisan ini bisa melihat dan menilai betapa pentingnya memberikan perlindungan dan keamanan kepada anak-anak dan perempuan.