Sebanyak 40 anak muda yang tergabung dalam 12 tim dari 7 kabupaten dan kota di Bali (Denpasar, Badung, Tabanan, Klungkung, Singaraja, Gianyar, dan Karangasem) akan meluncurkan usaha lestari mereka pada sektor kriya, agropangan, dan pariwisata berkelanjutan.
Peluncuran bisnis akan dilaksanakan pada acara Lestari Market Day bertajuk ‘Regeneratif, Lokal, Berdaya’ tanggal 13 Agustus 2022 di Park 23 Creative Hub, Kuta. Acara ini sekaligus sebagai kegiatan penutup dari Program Inkubator Usaha Lestari (INKURI) Bali oleh Yayasan Pratisara Bumi Lestari untuk mempromosikan inisiatif anak muda Bali.
Pada acara ini, seluruh peserta akan melewati sesi Pitching dan pameran produk untuk kemudian dipilih enam tim terbaik yang akan diberikan modal usaha. Salah satu peserta program, Satria, mengungapkan, “dari Program INKURI saya sadar bahwa sebenarnya sebuah bisnis muncul dari sebuah permasalahan. Namun bagaimana cara kita menjawab permasalahan tersebut menjadi ide bisnis pastinya perlu waktu dan proses. INKURI membantu saya mengurai permasalahan sosial ataupun lingkungan melalui konsep bisnis yang lestari. Dan sekarang, ide dan konsep yang awalnya hanya berani tertanam di dalam pikiran, perlahan mulai bisa direalisasikan.” Satria dan timnya akan mempresentasikan ide usaha deterjen organik bernama Pranee.
Acara ini turut dihadiri pula oleh para pemangku kepentingan dan perwakilan dari berbagai institusi dan organisasi di Bali, termasuk Smesco Indonesia, Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengan Provinsi Bali, serta pemerintah daerah lainnya. Bersama dengan pameran produk peserta INKURI juga, Lestari Market Day juga akan diramaikan dengan Pameran UMKM Hijau yang sudah ada di Bali sekaligus merayakan Hari UMKM Nasional yang jatuh satu hari sebelumnya, yakni 12 Agustus 2022.
Anak muda Bali yang telah melewati pelatihan intensif dan pendampingan bisnis selama 9 bulan pada Program INKURI Bali diharapkan dapat memperkuat ekosistem ekonomi lestari di Bali. Saniy Amalia Priscila, selaku Ketua Yayasan Pratisara Bumi Lestari, mengungkapkan, “Dampak pandemi Covid-19 khususnya di Bali, telah membuktikan bahwa bukan saatnya lagi kita hanya membicarakan mengenai profit saja, tapi penting bagi seluruh pelaku usaha untuk turut pula mempertimbangkan dampak usaha mereka bagi masyarakat lokal, budaya, dan lingkungan.”
Melalui sebuah diskusi panel pada 13 Agustus 2022 nanti, INKURI akan membicarakan mengenai masa depan ekonomi Bali bersama perwakilan Badan Pembangunan Daerah Provinsi Bali, Mitra Bali Fair Trade, Lingkar Temu Kabupaten Lestari, serta Niluh Djelantik.