• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Sunday, October 19, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Bagaimana Memperkuat Strategi Advokasi yang Berkelanjutan?

Komang Yuko by Komang Yuko
31 July 2024
in Kabar Baru, Sosial
0 0
0

Asfinawati, Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Periode 2017 – 2021 menjelaskan perbandingan metode advokasi dulu dan sekarang. 

Konsolidasi bersama pada Sabtu, 27 Juli 2024. Foto oleh: Yuko Utami

Melalui Zoom Meeting, Asfinawati menceritakan perjuangan buruh untuk mewujudkan jam kerja ideal kala itu, yaitu 8 jam kerja. Namun, masih terbatas yang menyadari bahwa angka 8 jam kerja itu didapatkan dari gerakan buruh dan seluruh elemen masyarakat sejak beratus tahun lalu. Bagi Asfina, kesadaran advokasi bersama yang berkelanjutan penting dibangun.  “Saya tidak berharap kita jadi Indonesia yang lebih baik seratus atau ribuah tahun tapi saya mau mengatakan, banyak hal-hal mustahil terjadi karena ada orang-orang yang percaya bahwa itu bisa terjadi dan terus mengusahakan,” ujar Asfinawati pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Asfinawati berkiprah di dunia advokasi melalui YLBHI hingga LBH Jakarta. Pemaparan Asfina disimak oleh para peserta konsolidasi dari berbagai lapisan masyarakat. Seperti aktivis hak tanah dan ruang, mahasiswa, jurnalis, akademisi dan lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk mendiskusikan situasi demokrasi dan pemenuhan hak atas ruang hidup. Termasuk memetakan peluang advokasi bersama di Bali melalui konsolidasi berbagai lapisan masyarakat. 

Ancaman dan pembubaran kegiatan The People’s Water Forum (PWF) salah satu bukti mundurnya demokrasi di Bali. Data BPS tentang Indeks Demokrasi Provinsi Bali tahun 2023 yang mencapai 85,3, sebagai indeks tertinggi se-Indonesia. Namun, data tak sesuai fakta di lapangan. Pada Mei 2024, PWF sebagai forum kritis rakyat atas privatisasi air, dihalangi oleh sekelompok ormas yang hingga menutup akses keluar masuk lokasi. 

Akibatnya, para undangan tidak dapat masuk dan orang-orang di lokasi terisolasi selama 3 hari. Selain itu peliputan jurnalis dihalangi, Whatsapp panitia dan peserta diretas, karya seni dan atribut kegiatan dirampas, serta panitia dikeroyok. Sebelum kegiatan sejumlah intimidasi dialami panitia oleh pihak yang mengaku intel TNI-POLRI, serta terjadi pembatalan sepihak oleh ISI Denpasar yang tadinya menjadi lokasi kegiatan atas instruksi pihak Kemendikbud Ristek.

Fenomena anti demokrasi ini terjadi pula di ranah legislasi pada pembuatan regulasi. Berbagai produk undang-undang yang tidak partisipatif dan buru-buru justru disahkan segera. Seperti pengesahan KUHP, Cipta Kerja dan Minerba yang tidak diperuntukkan untuk rakyat. Regulasi yang dibutuhkan rakyat seperti  RUU Masyarakat Adat maupun RUU PRT tak kunjung disahkan. 

Membersamai tujuan gerakan

Tujuan akhir gerakan berbeda-beda, Asfinawati menyarankan agar membicarakan tujuan bersama. “Dalam konteks gerakan LBH saya berpikir bahwa gerakan kita cenderung menggunakan nilai-nilai yang luhur, sehingga daya gerak kita lurus-lurus saja,” terang Asfinawati. Menurutnya, LBH butuh gaya advokasi baru dengan nilai luhur dan daya gerak yang lentur.

Ia mencontohkan, ketika menggalang massa untuk aksi tidak seiring dengan persiapan sebelumnya. Aksi berlangsung terlambat dan jumlah massa yang tidak meningkat. Asfina mencontohkan gerakan massa aksi di Korea Selatan konsisten dari awal konsolidasi hingga saat aksi berlangsung. 

Aspek lainnya yang menjadi perhatian Asfina adalah strategi kampanye. “Kita kerap bernarasi kampanye dengan heroik tapi kita harus memikirkan juga cara lain,” ujarnya. Cara itu salah satunya memperhatikan multi perspektif dan sosial-gender. 

I Wayan Mardika aktivis 98 berharap konsolidasi dapat dilakukan lebih sering, Ia mencontohkan salah satu rekan pasca 98 menginisiasi konsolidasi dari kampus ke kampus. “Tidak ada kampus yang tidak pernah kami kunjungi di Bali,” ungkap Mardika pada Sabtu, 27 Juli di Kantor LBH Bali. 

Mardika menyarankan agar mahasiswa mampu memfasilitasi konsolidasi yang berkelanjutan, “momentum hari ini tidak hanya cukup sampai hari ini harapannya berkelanjutan dalam konteks gerakan dan penambahan pengetahuan.”

kampungbet
Tags: #baliLBH Balimasyarakatstrategi advokasi
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Komang Yuko

Komang Yuko

Related Posts

Aliansi Hapera Bali Mendorong Pemerintah Lindungi Hak Pekerja

Aliansi Hapera Bali Mendorong Pemerintah Lindungi Hak Pekerja

18 April 2025
Apakah Museum di Bali Menarik Dikunjungi?

Apakah Museum di Bali Menarik Dikunjungi?

1 September 2024
Mewujudkan Kemasan Guna Ulang Inovatif dan Berkelanjutan

Mewujudkan Kemasan Guna Ulang Inovatif dan Berkelanjutan

27 August 2024
Jalan Sudirman Menjadi Saksi Perlawanan Masyarakat Bali atas Pembangkangan Konstitusi 

Jalan Sudirman Menjadi Saksi Perlawanan Masyarakat Bali atas Pembangkangan Konstitusi 

24 August 2024
Bali Lawan Oligarki: Konsolidasi Melawan Pembangkangan Konstitusi

Bali Lawan Oligarki: Konsolidasi Melawan Pembangkangan Konstitusi

23 August 2024
Festival Air IDEP: Meniti Peta Jalan Air Bali

Festival Air IDEP: Meniti Peta Jalan Air Bali

30 July 2024
Next Post
Menuntut Tanggung Jawab Calon Pemimpin Bali Melalui Rumusan Kontrak Politik

Menuntut Tanggung Jawab Calon Pemimpin Bali Melalui Rumusan Kontrak Politik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Adakah Sistem Peringatan Dini Banjir di Bali? Ini Simulasinya

Adakah Sistem Peringatan Dini Banjir di Bali? Ini Simulasinya

18 October 2025
AHY Singgung Tiga Isu Utama di Bali: Tata Ruang, Kemacetan, dan Sampah

AHY Singgung Tiga Isu Utama di Bali: Tata Ruang, Kemacetan, dan Sampah

16 October 2025
Sisi Lain Tabanan di Melali ke Desa

Sisi Lain Tabanan di Melali ke Desa

16 October 2025
Beban Ekologi Bertambah karena Pariwisata yang Eksploitasi Hulu Bali

Beban Ekologi Bertambah karena Pariwisata yang Eksploitasi Hulu Bali

15 October 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia