

Merespon lambatnya Ikatan Alumni Universitas Udayana (Ikayana) terhadap kejadian meninggalnya Alm. TAS, mahasiswa Sosiologi angkatan 2022, pada 15 Oktober. Maka beberapa Alumni Unud membuat suatu pernyataan sikap merespon kasus tersebut. Diskusi pembuka ini dimulai pada 19 Oktober 2025 lalu dilanjutkan pada malam, 20 Oktober 2025.
Catatan Diskusi 19 Oktober 2025 yang dihadiri tujuh orang alumni via daring zoom pukul 11.00 WITA-selesai.
PEMBUKA DISKUSI (INTRO)
- Banyaknya missinformasi dan disinformasi soal penyebab meninggalnya Timothy. Banyak fakta yang berusaha untuk diluruskan, namun kasus yang terjadi justru menyerang balik dan menganggap fakta sebagai upaya ‘melindungi’ bullying.
- Apa yang dilihat sekarang, masyarakat berusaha mencari ‘samsak’ dari momentum meninggalnya Timothy. Perspektif lain, menjadi kesempatan membuka luka lama para alumni yang mungkin pernah menjadi korban Bullying.
- Quick sharing soal dinamika pergaulan dari beberapa alumni dengan berbagai latar belakangnya.
WHAT’S NEXT?
- Membentuk forum diskusi kembali untuk memperbanyak perspektif, mengumpulkan massa, dan membuat pernyataan sikap yang tegas.
Dear Sahabat Media di Bali
Kami Aliansi Alumni Udayana telah mengumpulkan petisi terkait pernyataan sikap yang tertera dalam petisi tersebut. Hari ini (30 Oktober 2025) tepat 7 hari setelah petisi dipublikasikan melalui berbagai platform media sosial maupun WhatsApp Group, Aliansi ini telah didukung oleh 861 orang yang menyetujui pernyataan sikap.
Rencananya, petisi ini akan kami sampaikan secara langsung kepada rektorat sebagai bahan referensi dan diskusi, serta evaluasi dari berbagai pihak terkait atas meninggalkan sahabat kita, TAS.
Dengan menggaungkan “Pakai Suaramu, Jangan Diam!
Aliansi ini berharap tandatangani Petisi sebagai bentuk solidaritas dan desakan moral untuk menuntut Universitas Udayana bersikap tegas terhadap kasus kematian TAS. Kita semua sudah mendengar kasus kematian TAS di lingkungan Kampus Universitas Udayana. Namun informasi yang disampaikan pihak kampus berubah-ubah, mulai dari lokasi TKP kejadian hingga keberadaan barang bukti CCTV yang sempat diberitakan rusak.
Oleh karena itu, kami mengajak seluruh mahasiswa, alumni, dosen, dan masyarakat luas untuk menandatangani Petisi yang terus berjalan dan dapat diakses melalui Instagram @aliansialumniudayana atau https://bit.ly/UNUDBerbenah
Setiap tanda tangan adalah suara untuk keadilan, kemanusiaan, dan perbaikan sistem pendidikan kampus agar tragedi serupa tidak pernah terulang. #KeadilanUntukTAS #UdayanaBerduka
Aliansi Alumni Udayana
Terkait Kasus Meninggalnya Almarhum TAS.
Menanggapi berbagai dinamika yang muncul pasca meninggalnya Almarhum TAS, Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Udayana, serta mencermati keresahan mendalam terkait situasi pergaulan dan sistem pengawasan di lingkungan.
kampus, kami menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikut:
- Mengecam segala bentuk kekerasan, perundungan (bullying), dan pelecehan dalam bentuk apa pun (baik verbal, fisik, maupun psikologis) yang terjadi di lingkungan kampus.
- Menolak segala bentuk disinformasi pada narasi publik yang mengaburkan substansi persoalan yang mencederai hak korban serta keluarganya.
- Mendesak pihak kampus untuk bersikap transparan dalam mengusut kasus meninggalnya Alm. TAS, serta menjelaskan secara terbuka langkah-langkah tindak lanjut yang telah dan akan dilakukan.
- Mengkritisi praktik relasi kuasa yang tidak sehat di lingkungan akademis, seperti sikap dosen yang non kooperatif dan non suportif terhadap mahasiswa dalam bimbingan dan sidang skripsi, karena hal tersebut. bertentangan dengan semangat pendidikan yang membebaskan.
- Menuntut pembentukan tim independen yang melibatkan unsur mahasiswa, alumni, dan ahli psikologi pendidikan untuk menelusuri, menangani kasus, serta merumuskan rekomendasi pembenahan kelembagaan secara berkelanjutan guna menciptakan mekanisme penanganan dan pencegahan kekerasan yang bersifat sistemik di lingkungan kampus.
- Menuntut reformasi tata kelola kampus yang humanis, agar relasi antar civitas akademika mencerminkan nilai-nilai pendidikan yang aman, sehat, dan berkemanusiaan. Reformasi tata kelola ini mencakup peningkatan pengawasan dan pendampingan dosen terhadap kegiatan mahasiswa, baik akademik maupun non-akademik, termasuk kegiatan KKN dan organisasi kampus, serta pembentukan sistem pelaporan yang aman dan rahasia (safe reporting system) agar mahasiswa dapat melapor tanpa rasa takut terhadap intimidasi atau ancaman yang dialami dalam lingkup kampus.
- Mendorong kampus membangun gerakan edukasi dan pembelajaran anti bullying secara berkala melalui integrasi dalam kurikulum, baik dalam bentuk mata kuliah khusus maupun penguatan. nilai-nilai moral dalam praktik pembelajaran di ruang kelas, kegiatan. kemahasiswaan, serta forum diskusi lintas angkatan.
Sebagai bentuk kontribusi lebih lanjut dari para alumni Universitas Udayana terhadap pernyataan dan tuntutan tersebut, kami Berkomitmen untuk membentuk forum lanjutan yang menghimpun suara mahasiswa dan alumni, memperbanyak perspektif, serta menyusun langkah konkret berupa pernyataan sikap publik dan rekomendasi kebijakan bagi kampus.
situs slot




