Seni tetap menjadi salah satu jawaban untuk menghidupkan dan menghangatkan kembali keadaan di masa pandemi. Untuk itu dengan gerakan gotong royong dalam ruang seni baur Fraksi Epos mengajak kolektif seni Yayasan Peduli Setan (YaPS) untuk mengisi salah satu program pamerannya. Pameran yang berjudul Neodalan: Tilem Kesanga dibuka pada Selasa, 8 Februari dan akan berlangsung sampai 28 Februari 2022 di South Beach Kuta.
Kuncir Sathya Viku selaku penata seni YaPS mengatakan pameran seni Tilem Kesang? adalah sebuah pemikiran fiksi mengenai kehidupan dalam bermasyarakat di Bali kini. Dari perayaan hingga kehidupan spiritual diri untuk kebebasan dalam memeluk kepercayaannya masing-masing. YaPS mencoba menampilkan ruang baru dan ide-ide imajinatif dalam bentuk sebuah pameran yang dikemas dalam pertunjukan yang diam dan berbicara secara visual.
“Kami di YaPS bermain-main dengan hal-hal sederhana yang sering kami pikirkan. Kami mulai dari proses bertanya pada diri kami dengan ‘bagaimana jika’. Hal tersebut menjadi bagian dari proses kreatif dalam penciptaan cerita fiksi Neodalan sebagai rangkain program dalam acara Fraksi Epos ini. Begitu pula dalam berkesenian, kami mencoba mencari dan menyebarkan hal –hal yang kami anggap menarik untuk diperbincangkan,” ujar Kuncir.
Kali ini YaPS menampilkan karya dari lima seniman berbakat Bali dalam sebuah pemikiran fiksi yang dikurasi oleh tim YaPS, dua seniman tato August Trd dan Eka Sudarma Putra menerjemahkan goresan jarumnya pada bidang kanvas. Street artist Swoofone dengan warna khasnya mewujudkan cerita yang diambil dari tema pameran ini sendiri. Seniman multitalenta Surya Subratha membawa bentuk piramida menjadi sebuah narasi dalam karyanya dan Gusti Dalem menyentuh pengunjung dengan keahlian berkriyanya pada keramik. Semua seniman ini terhubung dalam satu keyakinan yaitu percaya atas kebebasan berkreasi dalam seni.
Selama Februari rangkaian Neodalan: Tilem Kesang? akan diramaikan pula dengan kegiatan lokakarya bersama seniman cukil Niluh Pangestu serta Live painting dari Lipi Sendok, Dor! dan Ijal Mariachi. Selain YaPS ruang baur Fraksi Epos juga memberikan ruang kepada kolektif seni lainnya seperti Suksma Bali, Black Menu, Du? Hatu?, PinkyGurl, dan Studiodikubu. Kegiatan yang didukung oleh South Beach Kuta ini akan berlangsung hingga Maret 2022.
“Kami mencoba dengan sengaja mempertemukan kelompok-kelompok tersebut, untuk saling bertukar cara kerja, isu, gagasan, serta narasi besar yang mereka bawakan. Siapa tahu dalam pertemuan itu lahir kolaborasI-kolaborasi selanjutnya.” Fauzi Lyanda, Project Manager Fraksi Epos.
Yayasan Peduli Setan (YaPS) merupakan salah satu kolektif seni di Bali yang bertujuan dan fokus untuk membantu seniman-seniman muda dari berbagai disiplin ilmu dalam menggelar kegiatan seni. Selain pameran ini, pada bulan Maret YaPS sedang mempersiapkan pameran kedua yang bertajuk Bulan Makelangen di Fraksi Epos. Rangkaian ini juga akan ditutup oleh acara seru hiburan warga yang menampilkan lokakarya, kuliner, musik, dan permainan pergaulan Bali.