Teks dan Ilustrasi Riri Prabandari
Istilah “dokumenter” pertama kali digunakan dalam suatu pembahasan film Moana (1926) oleh Robert Flaherty, nama samaran John Grierson, di New York Sun pada tanggal 8 Februari 1926. Dokumenter dianggap sebagai suatu metode publikasi sinematik yang, dalam istilah Grierson sendiri, disebut ‘perlakuan kreatif atas keaktualitasan’ (creative treatment of actuality).
Bahwasanya film dokumenter memiliki nilai informatif yang bernilai tinggi serta memberikan pencerahan bagi masyarakat, melalui film dokumenter dapat diketahui informasi yang divisualisasikan secara realistis, sehingga masyarakat dapat memahami kenyataan yang sesungguhnya. Pembuatan film dokumenter tidak terlepas dari gagasan mengenai apa yang harus didokumentasikan. Sesuatu harus berdasar fakta-fakta yang pernah atau sedang terjadi di masyarakat.
Berangkat dengan tujuan memasyarakatkan film dokumenter yang masih jarang peminatnya di Bali, Danes Art Veranda mengadakan Workshop Film Dokumenter dengan menghadirkan IGP Wiranegara (Pemenang Piala Citra 2005 untuk film dokumenter terbaik) sebagai pemateri. Workshop berlangsung satu (1) hari pada hari Sabtu, 30 Januari 2010 pukul 09.30 WITA s.d. selesai bertempat di Danes Art Veranda, Jl. Hayam Wuruk No. 159 Denpasar 80235 Bali.
Dalam workshop ini peserta akan diperkenalkan seluk beluk film dokumenter beserta cara membuat film dokumenter dengan kamera sederhana langkah demi langkah dari proses pra produksi – produksi – pasca produksi.
Workshop gratis dan peserta terbatas untuk 30 orang. Peserta membawa kameranya sendiri-sendiri (bila ada). Peserta akan mendapatkan fasilitas snack dan makan siang dan diharapkan hadir 15 menit sebelum workshop.
Bagi yang berminat, segera mendaftar ke email: thegallery@popodanes.com dengan mencantumkan data diri.
Sampai jumpa! 🙂
Riri Prabandari
Danes Art Veranda
Jl. Hayam Wuruk No.. 159
Denpasar 80235 Bali Indonesia
P. 62 361 242659
F. 62 361 242588
E. thegallery@popodanes.com
Sabtu, 30 Januari 2010
Istilah “dokumenter” pertama kali digunakan dalam suatu pembahasan film Moana (1926) oleh Robert Flaherty, nama samaran John Grierson, di New York Sun pada tanggal 8 Februari 1926. Dokumenter dianggap sebagai suatu metode publikasi sinematik yang, dalam istilah Grierson sendiri, disebut ‘perlakuan kreatif atas keaktualitasan’ (creative treatment of actuality).
Bahwasanya film dokumenter memiliki nilai informatif yang bernilai tinggi serta memberikan pencerahan bagi masyarakat, melalui film dokumenter dapat diketahui informasi yang divisualisasikan secara realistis, sehingga masyarakat dapat memahami kenyataan yang sesungguhnya. Pembuatan film dokumenter tidak terlepas dari gagasan mengenai apa yang harus didokumentasikan. Sesuatu harus berdasar fakta-fakta yang pernah atau sedang terjadi di masyarakat.
Berangkat dengan tujuan memasyarakatkan film dokumenter yang masih jarang peminatnya di Bali , Danes Art Veranda mengadakan Workshop Film Dokumenter dengan menghadirkan IGP Wiranegara (Pemenang Piala Citra 2005 untuk film dokumenter terbaik) sebagai pemateri. Workshop berlangsung satu (1) hari pada hari Sabtu, 30 Januari 2010 pukul 09.30 WITA s.d. selesai bertempat di Danes Art Veranda, Jl. Hayam Wuruk No. 159 Denpasar 80235 Bali.
Dalam workshop ini peserta akan diperkenalkan seluk beluk film dokumenter beserta cara membuat film dokumenter dengan kamera sederhana langkah demi langkah dari proses pra produksi – produksi – pasca produksi.
Workshop gratis dan peserta terbatas untuk 30 orang. Peserta membawa kameranya sendiri-sendiri (bila ada). Peserta akan mendapatkan fasilitas snack dan makan siang dan diharapkan hadir 15 menit sebelum workshop.
Bagi yang berminat, segera mendaftar ke email: thegallery@popodanes.com dengan mencantumkan data diri.
Sampai jumpa! 🙂
Riri Prabandari
Danes Art Veranda
Jl. Hayam Wuruk No.. 159
Denpasar 80235 Bali Indonesia
P. 62 361 242659
F. 62 361 242588