WRI Indonesia memahami akan prinsip kebersamaan dalam mencapai perubahan baik. Berdiri pada tahun 2014, WRI Indonesia berafiliasi dengan World Resources Institute (WRI). WRI Indonesia merupakan lembaga kajian independen yang mendorong pembangunan sosio-ekonomi nasional secara inklusif dan berkelanjutan.
Keyakinan WRI Indonesia untuk mencapai perubahan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Keterlibatan bersama ini dibarengi dengan kajian dan analisis yang dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga mampu menjadi bekal dalam pengambilan keputusan yang lebih baik di berbagai level tata kelola.
Formula unik Count It (Ukur), Change It (Ubah), Scale It (Perluas) menjadi ciri khas WRI Indonesia meramu data dan menganalisisnya. Lahirnya formula tersebut adalah bentuk kesadaran WRI Indonesia akan perubahan yang dinamis di Indonesia dari berbagai tantangan utama yang dihadapi saat ini. Fokusnya ada lima yaitu hutan dan tata guna lahan, iklim, energi, kota dan transportasi, serta laut.
Berkantor pusat di Jakarta, WRI Indonesia juga berkantor regional di Riau, Sumatra Selatan, Papua, dan Papua Barat. WRI Indonesia berjejaring dengan beberapa mitra di seluruh wilayah Indonesia seperti Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan. Pada tingkat regional, WRI Indonesia bekerja dalam berbagai konsorsium untuk menciptakan dampak di Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina, Laos, Kamboja, dan Myanmar.
Sebanyak 1.700 staf tenaga ahli yang bekerja untuk kantor internasional di 12 negara dan bekerja dengan mitra di lebih dari 50 negara. Tim WRI Indonesia dalam naungan Yayasan Institut Sumber Daya Dunia telah mengerjakan proyek bersama mitra lokal selama lebih dari 25 tahun. Kehadiran WRI Indonesia untuk menguatkan kemitraan dengan para pemangku kepentingan setempat serta memperkuat penelitian berbasis lapangan.
Pada tahun 2025, WRI Indonesia menyadari adanya peningkatan populasi penduduk di kota hingga 68 persen dari total populasi Indonesia. WRI indonesia mengupayakan model pengembangan kota yang efisien dapat mengurangi kemiskinan, mengurangi kontribusi pada perubahan iklim, dan membuat layanan seperti air, energi, dan transportasi lebih terjangkau.
WRI Indonesia mendampingi beberapa kota untuk mewujudkan itu. Beberapa isu perkotaan yang terkait dengan perubahan iklim adalah pengelolaan air, termasuk penyediaan air bersih dan pengendalian banjir. Kerja sama dalam ketahana terhadap perubahan iklim telah dilakukan pada beberapa kota, salah satunya Semarang. Keselamatan jalan termasuk akses pejalan kaki, juga menjadi perhatian WRI Indonesia.
Kerja sama WRI Indonesia dengan inisiatif Bloomberg’s Global Road Safety, WRI Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk mengatasi masalah keselamatan jalan melalui perbaikan infrastruktur jalan yang berkeselamatan. Utamanya bagi pejalan kaki yang paling rentan terhadap kecelakaan lalu lintas.
WRI Indonesia mendukung Pemkot Bandung dalam mendesain ulang perempatan di Jalan Ahmad Yani, Veteran, dan Naripan untuk memfasilitasi arus lalu lintas yang lebih lancar dan secara bersamaan menyediakan ruang yang lebih aman untuk pejalan kaki.
Melalui Anugerah Jurnalisme Warga 2024, WRI Indonesia turut andil mengupayakan keselamatan pejalan kaki. Citizen science akan menjadi kolaborasi solid WRI Indonesia dengan pewarta warga untuk menguak persoalan akses pejalan kaki di Bali.