Di balik pesonanya, Gunung Batur juga menyimpan keluhan terutama bagi warga dan wisatawan.
Wisatawan ke Kintamani baik wisatawan asing maupun lokal tidak sedikit mengeluhkan fasilitas di objek wisata ini. Jalan masih banyak rusak.
Fasilitas tersebut khususnya jalan menuju Desa Songan dari arah Penelokan. Jalan ini sering dikeluhkan para pengunjung. Rusak parahnya jalan raya ini tidak pernah mendapat perhatian pemerintah daerah sejak tahun 2000.
Selain itu banyak pula truk pengangkut pasir dan batu yang kerap mengganggu lalu lintas. Mereka sering sekali membuang pasir sembarangan di pinggir jalan sehingga membuat kesulitan pengguna jalan untuk melewati jalur ini.
Kawasatan Kintamani telah resmi menjadi kawasan Global Geo Park sejak tahun 2012. Namun penataan kawasan ini masih belum maksimal. Upaya pemerintah untuk menertiban tambang pasir liar yang dilakukan warga di daerah kaldera Gunung Batur ini belum mnemukan jalan keluar.
Pemerintah memberikan solusi kepada masyarakat untuk beralih ke pariwisata dengan menghentikan penggalian tambang pasir yang selama ini menjadi mata pencaharian masyrakat setempat. Diharapkan nantinya tidak ada lagi truk-truk yang mengangkut material seperti pasir dan batu yang kerap menggangu wisatawan ke kawasan ini.
Buruknya fasilitas ojek wisata ini berdampak pada minimnya jumlah pengunjung ke kawasan ini.
Padahal, dengan diresmikannya Kaldera Batur menjadi kawasan Global Geo Park diharapkan pemerintah akan lebih menata atau menmperhatikan kawasan ini baik dari fasilitas jalan dan kebersihan lingkungan. Masyarakat setempat bisa memanfaatkan kawasan yang salah satu menjadi tujuan wisatawan asing maupun lokal di Bali ini. [I Ketut Edi Putra]