Mantan pekerja hotel, Indra Parameswara, meyakini industri pariwisata akan berubah, terlebih setelah pandemi Covid-19 ini. Ia juga melihat ada ketimpangan pemahaman tentang pariwisata di Bali. Dulu, Bali dikenal sebagai wisata budaya dan sejarah. Saat ini, menurutnya, terkesan menjadi wisata beach club atau sekadar tempat berpesta.
Karena itu, Indra ingin turis bisa mengembara ke lokasi-lokasi terpencil di Bali. Ia meyakini, daerah pariwisata tak melulu di seputaran Kuta, Denpasar atau Ubud. Ia melihat banyak potensi daerah pedesaan yang menyimpan cerita. Sayangnya, daerah-daerah kaya keunikan itu tak mudah diakses, baik karena jarak atau sulit transportasi.
Berangkat dari persoalan ini, tercetuslah PukuCamper, wisata kemah menggunakan mobil. “Dengan menggunakan campervan, terbukti bahwa kami dapat meningkatkan mobilitas wisatawan agar bisa pergi ke tempat-tempat baru di Bali yang selama ini jarang dikunjungi, baik itu karena jarak atau sulitnya transportasi,” kata Indra.
PukuCamper mulai beroperasi tahun 2017. Sayangnya, setahun berjalan Indra harus menyusun strategi baru di tengah pandemi. Target awalnya adalah wisatawan luar negeri. Namun, pandemi menyebabkan ia harus mengubah jalur strateginya. Lalu coba ditawarkan ke wisatawan dosmestik. Ternyata wisatawan domestik menyambut baik kehadiran wisata nomaden itu.
Selain wisatawan, Indra juga bekerjasama dengan pemilik tempat camping sebelum PukuCamper beroperasi dan terus berkembang hingga saat ini. Hasil kerjasamanya ini bisa menjadi rekomendasi camping-camping spot (campsite list) untuk wisatawan yang belum memiliki rencana lokasi kunjungan. “Kami juga mendorong pemilik tempat camp untuk menyediakan fasilitas seperti toilet atau tempat MCK dan tempat ngetem,” ungkap Indra.
Awalnya satu mobil PukuCamper hanya direkomendasikan untuk 2 orang dengan konsep sudah siap berkemah. Fasilitas yang disediakan tempat tidur, bantal, selimut, sprei, kompor, air untuk cuci perabotan, dan charging station yang listriknya bersumber dari panel surya. Sehingga pasokan listrik bisa diisi ulang sambil jalan atau di tempat kemah.
“Penyewa tinggal bawa baju ganti dan bahan makanan,” tandasnya. Selama wisatawan dalam perjalanan, PukuCamper akan memonitoring setiap unit menggunakan GPS melalui PukuCamper HQ. PukuCamper menyediakan bantuan bagi penyewa mulai dari sekadar menanyakan rute ataupun keadaan darurat.
Bisa jadi solusi di kawasan bencana
Selain sebagai salah satu pengenalan pariwisata, Indra melihat konsep campervan (mobil kemping) dapat berperan dalam pemulihan bencana. Misalnya sebagai rumah darurat atau komunikasi. Unit karavan dapat difungsikan untuk membantu mempercepat proses pemulihan pada daerah terdampak bencana.
Karena konsepnya rumah berjalan yang sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas esensial seperti tempat tidur, listrik, alat memasak, yang tersedia di dalam satu mobil. Unit karavan tersebut dapat digunakan sebagai rumah sementara (terutama untuk lansia dan ibu hamil), emergency charging station, ataupun hanya sebagai kendaraan angkutan biasa.
Indra berharap industri karavan makin beragam, karena bisa menyumbang banyak fungsi. Misalnya pada kapasitas bantuan yang dapat diberikan dalam hal penanganan bencana. Mulai dari karavan dengan tipe RV/Motorhome berukuran besar dapat menampung lebih banyak orang. Karavan dengan sistem penggerak 4 roda (4×4) bisa digunakan sebagai kendaraan darurat dalam proses search and rescue.
Begitu juga dengan PukuCamper. Salah satu cita-citanya untuk dapat menyediakan Emergency Disaster Relieve Campervan Unit.
“Salah satu misi jangka panjang kami, dapat menyediakan beberapa Emergency Disaster Relieve Campervan Unit (Puku EDR-CU) yang kami miliki sendiri. Bisa siap dikirim kapan saja saat dibutuhkan dalam hal membantu penanganan bencana,” papar Indra.
Bertambahnya harapan Indra pada keberadaan karavan ini, ia menjawab persoalan dampak yang akan muncul seperti polusi udara. Sebagai usaha menjaga emisi karbon yang dihasilkan, ia menggunakan unit dengan umur relatif masih muda dan regenerasi unit dengan baik. “Perawatan mesin secara berkala tetap dilakukan,” ujarnya.
Sejauh ini, list kemping yang diminati para penyewa PukuCamper tersebar di lokasi kemah seperti Bumi Perkemahan di area Pinggan, Kintamani, Danau Tamblingan, Bukit Asah, Savana Tianyar Karangasem, dan lainnya.