Oleh Gede Purnama Ryan Widia Putra
Selama hampir 2 tahun pendidikan di Indonesia mengalami kesulitan pembelajaran karena Pandemi Covid 19. Tahun ini sekolah-sekolah sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka (PTM). Berdasarkan surat edaran Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, sekolah di Gianyar sudah melakukan PTM 100% sejak awal semester 2, pada Januari 2022.
Begitu pula Sekolah Dasar Negeri 7 Batubulan, Gianyar. Bagaimana kondisi proses belajar mengajar di SD Negeri 7 Batubulan Gianyar di masa new normal? Berikut pemaparan kepala sekolah SD Negeri 7 Batubulan, Ni Wayan Ariani.
Meski prosesnya sama seperti pembelajaran PTM sebelum mengenal pandemi, Ariani menyebutkan ada proses adaptasi yang agak lama dari anak-anak. Menurutnya, hal ini karena mereka terlalu lama melakukan proses pelajaran secara daring.
Masa pandemi memberikan pengalaman baru untuk lebih peduli pada kesiapan kesehatan murid sebelum pembelajaran. Inilah yang berbeda jelas ketika PTM 100% dilaksanakan di masa pandemi. SD Negeri 7 Batubulan memastikan bahwa anak-anak sebelum masuk sekolah melakukan pengukuran suhu tubuh.
“Jadi kalau anak anak suhu tubuhnya panas antara 37 derajat Celsius atau lebih anak-anak kita pulangkan untuk diistirahatkan di rumah,” Ariani memaparkan salah satu peraturan ketika PTM 100% di SD Negeri 7 Batubulan.
Setelah PTM 100% bagaimana proses pembelajaran berlangsung di SD Negeri 7 Batubulan? “Untuk ruang kelas disemprot 2 kali seminggu dengan desinfektan oleh petugas Dan anak-anak kalau mau makan cuci tangan dulu tetap menjaga proses jaga jarak dan tidak terlalu berkerumun,” ujar kepala sekolah SD Negeri 7 Batubulan.
“Semua anak-anak baik guru juga menggunakan masker baik di kelas maupun di luar kelas,” lanjutnya.
Meski beragam peraturan yang diterapkan di tengah adaptasi PTM 100%, Ariani menyebutkan masih ada kendala yang dihadapi.
“Dalam kegiatan PTM 100% di SD Negeri 7 Batubulan ada kendala ketersediaan ruangan yang tidak mencukupi proses belajar mengajar. Ini karena 3 gedung yang belum selesai direnovasi, diperkirakan Bulan Juni ini akan dikerjakan. Sehingga di SD Negeri 7 ini hanya menggunakan 3 ruangan saja,” tutur Ariani.
Dari kendala itu, Ariani mencari jalan tengah dengan melakukan pembagian proses pembelajaran. Anak-anak dibagi menjadi dua shift atau sesi. Ada 3 kelas yang bisa digunakan. Sesi pagi dari jam 7.30 sampai 11.15 dan sesi siang 11.30 sampai 15.15 WITA.
Hal yang mencolok dari situasi sekolah di masa adaptasi pandemi ini adalah tutupnya kantin sekolah. Sesuai surat edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar bahwa kantin sekolah belum boleh beroperasi. “Sehingga kantin di SD Negeri 7 Batubulan masih tutup,” sambung Kepala Sekolah SD Negeri 7 Batubulan.
Sebagai salah satu orangtua murid yang menyiapkan keberangkatan anaknya sekolah PTM 100%, Trisna mengaku sudah menunggu pembelajaran PTM 100% ini. Menurutnya, PTM lebih efektif untuk anak-anak dibandingkan pembelajaran daring. Dengan PTM anak-anak bisa berinteraksi langsung dengan guru-guru di sekolah.
“Persiapan yang saya lakukan sebagai orang tua saat PTM 100% ini lebih ke kondisi anak yang harus selalu sehat dan tetap selalu mematuhi protokol kesehatan,” ujar Ibu Trisna
Hal itu juga ditegaskan Keisya Anindita Widiandra bahwa pembelajaran tatap muka lebih baik. Menurut Keisya ia lebih memahami pelajaran. “Saya mendapat kesempatan untuk bertemu dengan teman-teman,” ujar Keisya Anindita Widiandra siswa SD Negeri 7 Batubulan.