Untuk berjaga-jaga, hati-hati spoiler.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng mendapatkan definisi sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama kejadian zaman dulu yang aneh-aneh). Karenanya, dongeng menjadi sangat menarik karena menawarkan pelarian dari realitas yang banal.
Saya sendiri masih merupakan generasi yang mendapatkan dongeng sebelum tidur. Terbatasnya hiburan membuat dongeng sebelum tidur jadi hal yang akan selalu dinanti. Ibu dan nenek saya pencerita yang cukup baik. Namun, beberapa tahun lalu ibu saya bercerita bahwa dia lebih memilih untuk memberikan dongeng daripada mendengar saya mengoceh tidak jelas.
Berkembangnya teknologi, dongeng sempat digantikan radio. Saya menggemari sandiwara-sandiwara yang diputar di radio. Saya tidak pernah paham betul sandiwara itu menyoal tentang apa, sepertinya saya masih terlalu kecil untuk mengerti sebuah sandirwara. Namun, yang jelas sandiwara radio menjadi hal yang sangat unik karena mendorong kemampuan daya imajinasi untuk digunakan sedemikian rupa.
Bekembangnya zaman dan masuk ke era digital, dongeng rasanya tidak terlalu sakti untuk mendapatkan perhatian dari audio visual yang ditawarkan handphone dan gadget-gadget lain. Alhasil aktivitas mendongeng dan didongengkan rasanya semakin berkurang. Atau mungkin berbuah bentuk menjadi hal-hal yang lain. Bisa jadi salah satunya adalah sleep call.
Sleep call adalah panggilan telepon yang dilakukan sepanjang malam oleh sebuah pasangan hingga keduanya tertidur. Inilah yang menjadi judul film terbaru karya Fajar Nugros. Salah satu sutradara film dari Indonesia. Sleep call bercerita mengenai Dina (Laura Basuki) yang bekerja dan sekaligus terjebak di perusahaan yang menawarkan jasa pinjaman online (Pinjol).
Sudut pandang mengenai orang-orang yang terjebak pinjol rasanya sangat dekat dengan masyarakat hari-hari ini. Tidak akan mengejutkan seandainya, setidaknya kamu akan punya satu atau dua teman yang menggunakan layanan pinjol.
Film ini mempunyai genre suspense thriller dipadu dengan drama yang menarik. Selain itu, selipan comedy juga muncul di sana-sini selama film berlangsung. Dan rasanya, sisi komedi porsinya cukup pas untuk melemaskan otot-otot yang mulai tegang saat adegan-adegan yang menegangkan.
Genre suspense thriller seperti sleep call di Indonesia bisa dibilang baru. Jika bosan dengan horor atau drama menye-menye, film ini rasanya sangat pas untuk ditonton untuk penyuka adrenalin namun tetap mendapatkan porsi drama dan komedi yang pas.
Kebaruan dalam cerita memang hal yang paling menonjol di film ini. Namun selain itu, warna dan gambar dari film ini cukup memanjakan mata.
Sleep Call mulai tayang tanggl 7 September 2023 lalu. Mari mengulik lebih dalam tentang film Sleep Call.
Mana yang dusta, mana yang nyata.
Kisah cintanya yang berantakan di dunia nyata membuat Dina memilih untuk mencoba peruntungan di dunia maya.
Menggunakan sebuah aplikasi online, Dina bertemu dengan pria bernama Rama. Hubungan Dina dan Rama terjalin cukup intens dalam aktivitas bernama sleep call.
Dina memilih untuk kabur dari dunia nyata yang banal dengan melakukan sleep call. Aktivitas eskapis ini menjadi sarana bagi Dina untuk keluar dari dunia yang hanya memberinya luka.
Biaya ibu yang dirawat di rumah sakit. Pinjaman yang jatuh tempo. Atasan yang tai. Sulit untuk tidak membayangkan mentalnya tidak bisa tidak terganggu.
Pada akhirnya, sleep call menjadi cara bagi Dina untuk beristirahat sejenak dari dunia yang kejam. Ruang rahasia untuk mengekspresikan dirinya sendiri.
Lambat laun, persoalan mulai muncul. Bagi Dina, realita menjadi kabur. Dia tidak bisa membedakan, mana yang dusta, mana yang nyata. Dari sinilah, muncul persoalan.
Dongeng Realita
Meskipun Sleep Call merupakan film bergenre thriller, film ini sejatinya dibalut dengan permasalahan sosial yang berat.
Masalah kesehatan mental dan orang-orang yang terjebak pinjol jadi permasalahan yang diangkat dalam film ini.
Hanya bermodalkan KTP, seseorang bisa dengan gampang mendapatkan pinjaman dari berbagai platform penyedia jasa pinjaman online. Tanpa jaminan dan mendesaknya kebutuhan, pinjaman memang jalan keluar yang instan. Hitungan menit pun, uang akan langsung masuk ke dalam rekening.
Rasa-ranya jika suatu hal itu too-good-to-be-true sering kali memang, hal tersebut too-good-to-be-true.
Sebelum lebih jauh, tidak ada masalah apa-apa dengan pinjol, asalkan peminjam bisa membayar pinjamannya secara tepat waktu.
Namun, dengan kemudahan yang ditawarkan peminjam untuk mendapatkan dana segar, di beberapa situasi yang tidak menguntungkan, para peminjam biasanya akan masuk ke dalam lingkaran setan gali-lubang-tutup-lubang pinjol-pinjol yang lain.
Ditelisik lebih jauh, permasalahan pinjol sepertinya tidak bisa disederhanakan menjadi hanya permasalahan pribadi. Problem struktural seperti kemiskinan bisa jadi mempunyai peran yang penting. Absennya pemerintah dalam menyediakan lapangan pekerjaan yang layak mungkin punya andil yang krusial.
Selain itu, pada kasus-kasus tertentu, pemerintah juga abai menjamin keamanan data pribadi masyarakat. Akibatnya, tidak jarang ada kisah mengenai seseorang yang tiba-tiba ditagih pinjol namun dirinya tidak pernah melakukan pinjol sama sekali.
Pun dengan masalah kesehatan mental. Di film Sleep call ada adegan saat Dina menjenguk ibunya di rumah sakit dan tiba-tiba Ibunya meracau tanpa juntrungan. Di masyarakat kita, hal-hal seperti bisa jadi akan langsung mendapatkan tuduhan “gila” atau “kerasukan setan”.
Padahal, pada orang-orang yang mempunyai permasalahan mental, yang dibutuhkan adalah perawatan. Mungkin hal yang dasar yang harus kita pahami bersama bahwa, seperti tubuh, jiwa juga bisa sakit. Dan, seperti tubuh, jiwa juga bisa bisa diobati.
Sejatinya, film sleep call ini memang sedang mendongeng. Mendongeng untuk melihat lebih dekat bahwa permasalahan kesehatan mental dan orang-orang yang terjebak pinjol itu benar-benar ada. Film ini sedang bercerita agar kita bisa melihat lebih seksama bahwa permasalah ini bukan hanya dongeng semata. Menonton film sleep call jadi berpikir kembali bahwa, hari-hari ini yang kita butuhkan sepertinya memang dongeng tentang realita.