Anda mau dikenal sebagai apa?
Hal ini berlaku ketika Anda akan lakukan sales marketing di media sosial. Pertanyaan itu harus ada jawaban jelas ketika sebuah brand akan dilekatkan pada diri Anda. Apakah mau dikenal sebagai ahli politik? ahli dalil agama? ahli motivasi? spesialis penebar konten hoax? atau spesialis dibidang brand yang Anda bawa?
Media sosial seperti Facebook, Instagram, LinkeIn, Twitter, Google+, Youtube dan lain sebagainya memang bertujuan untuk interaksi sosial antar penggunanya. Namun masing-masing juga menawarkan fasilitas yang bisa digunakan untuk berjualan dan meningkatkan nilai profil sebuah bisnis/brand/merk.
* Media Sosial Bisa untuk Bisnis
Facebook selain mempunyai akun pribadi juga ada akun fanspage, sebagai tempat berbisnis, berorganisasi, berkomunitas ataupun meningkatkan nilai citra bisnis/brand/merk.
Instagram pun punya akun dengan jenis personal dan bisnis. Google+ pun punya akun personal dan brand. Twitter pun tinggal membuat akun untuk tujuan personal ataupun bisnis. Youtube juga seperti itu, bisa personal dan bisa untuk brand (jualan). LinkedIn juga punya akun personal dan akun usaha (company).
* Strategi Media Sosial Bisnis
Kembali ke pertanyaan diawal, jika Anda ingin melekatkan diri ke brand yang Anda usung. Apakah perlu strategi khusus agar Anda tidak terlihat sebagai pribadi yang ambigu atau ababil dalam membawa diri di tengah netizen.
Jika merasa perlu melekatkan diri, maka perlu rumuskan tujuan akhir dari penggunaan media sosial tersebut. Apakah mau meningatkan nilai brand Anda? Ataukah hanya bersenang-senang saja dalam bermedia sosial?
Kedua hal tujuan yaitu berbisnis dan bersenang-senang bisa diatur dalam bermedia sosial. Anda bisa atur (manajemen) dalam posting di media sosial. Pagi hari untuk tema pribadi, sore hari untuk tema bisnis. Khusus untuk tema bisnis, sebaiknya melakukannya secara soft branding/soft selling jika produksi informasinya melalui akun pribadi. Tidak disarankan hard selling, dimana hal itu biasanya dilakukan di akun bisnis.
Anda pun bisa lakukan branding di facebook terhadap bisnis. Lakukan optimasi branding di Instagram. Optimalkan juga Google+ karena punya banyak manfaat gunakan Google+. Begitupula bisa gunakan LinkedIn untuk bisnis.
Manfaatkan pula gambar-gambar cover yang akan terlihat di jaringan pertemanan untuk kepentingan bisnis Anda. Gambar cover itu ada di Facebook, Google+, Twitter, LinkedIn dan Youtube. Gambar itu yang langsung terlihat oleh orang lain.
* Potensi Datang nya Omzet Bisnis
Saya meyakini bahwa Tuhan memberikan perantara rejeki di dunia adalah melalui makhlukNya. Jika kita ber media sosial, maka potensi perantara rezeki adalah dari jaringan kita. Pertemanan di sekeliling kita. Secara potensi, mereka (jaringan pertemanan) lah calon pelanggan kita.
Jaringan pertemanan akan melihat dan analisa informasi yang kita produksi di media sosial. Mereka akan membaca profil kita, membaca status kita, melihat foto-foto kita. Hingga terlahir citra yang melekat di diri kita.
Secara lahiriah, manusia selalu ingin tahu, penasaran terhadap sesuatu. Termasuk terhadap diri kita. Mereka punya insting kepo terhadap keberadaan kita.
Jadi, yang ingin saya katakan adalah: Jika ingin melekatkan diri pada brand yang Anda usung, maka segera memperbaiki profil Anda. Segera menyusun strategi konten yang akan Anda produksi. Segera jauhi hal-hal yang terlihat asal dan sepelekan konten Anda.
Jadilah ahli sesuai bidang brand Anda. Jadilah pribadi yang relevan terhadap brand Anda. Stop sebar konten hoax yang tidak penting dan jauh dari profil brand Anda.
Sayangi waktu Anda dan segera manfaatkan media sosial untuk #ScaleUp brand Anda! Selamat mencoba. [b]