D’Youth Fest 2024, yang berlangsung di Lapangan Lumintang, Denpasar, menjadi saksi perpaduan yang unik antara budaya barat dan timur saat band punk rock, Scared Of Bums, tampil berkolaborasi dengan grup tari tradisional dan gamelan tradisional Bali Blegancjur pada tanggal 7 Juli 2024. Festival yang selalu menjadi ruang kreatif bagi anak muda Denpasar ini kembali menghadirkan sesuatu yang tak terduga, merayakan kreativitas dan potensi tanpa batas pemuda.
Denpasar Youth Festival (D’Youth Fest) 4.0 selama tiga bulan pelaksanaan, beragam kegiatan anak muda turut dilaksanakan, di antaranya Sound of Kodya, Star Voice, Pameran Keris, Live Mural, Band Competition EMS 2024, dan Denpasar Tattoo Fest Indonesia Movement. Dalam acara itu, juga diserahkan hadiah bagi pemenang lomba serangkaian pelaksanaan D’Youth Fest 4.0, seperti Juara Sound of Kodya, Juara Denpasar Star Voice, serta Juara Student Band Festival.
Pada tahun 2022, Scared Of Bums menarik perhatian penonton dengan membawa layangan janggan ke atas panggung dan menampilkan tarian langan janggan. Namun, kolaborasi mereka dengan gamelan tradisional Bali kali ini menjadi yang pertama kalinya dan berhasil menciptakan sebuah penampilan magis.
Antusiasme penonton terlihat jelas dari banyaknya unggahan Instagram Story yang mengabadikan momen saat “Bapang Barong” dan “Bleganjur” berada di atas panggung. Saat “Bapang Barong” yang ditarikan oleh Made Adhi Wiguna (Dikpo) naik ke atas panggung, suasana langsung berubah menjadi sangat magis dengan pencahayaan merah dan efek pyro serta mesin asap yang menambah kesan teatrikal.
Menggabungkan musik punk dengan gamelan Bleganjur mungkin terdengar menantang, namun komposer Bleganjur I Nyoman Diouf Saputra berhasil memadukan keduanya dengan apik. “Riuh penonton yang berpogo di arena konser terhenti sejenak melihat masuknya Bapang Barong dan gamelan Bleganjur, tapi kemudian bersorak dengan tepuk tangan meriah,” ujar salah satu penonton.
Tata panggung D’Youth Festival yang sangat pop dan dekat dengan anak muda serta dukungan pencahayaan panggung yang sekelas festival besar, sangat mendukung penampilan Scared Of Bums. Tampilan visual pada layar LED yang dinamis semakin melengkapi penampilan spesial ini.
Komentar dari Made Adhi Wiguna, komposer gamelan Bleganjur, menambah kesan positif dari kolaborasi ini. “Saya cukup terkejut dengan hasil kerja kolaborasi ini, ternyata setelah dipentaskan di panggung festival, kesannya jauh lebih megah dari apa yang saya bayangkan,” ujarnya. Putu Agus Surya Eka Prasetya, Ketua Organizer D’Youth Festival 2024, menambahkan, “D’Youth selalu puas dan merasa pasti akan ada kejutan setiap Scared Of Bums tampil.”
Scared Of Bums sendiri merasa sangat puas dengan hasil kolaborasi ini. “Seperti harapan kami di awal ide kolaborasi ini, keterbukaan pola pikir berkesenian akan melahirkan bentuk-bentuk baru yang tetap masuk akal di mata penonton, bahkan menjadi contoh untuk anak muda bebas berekspresi dan menggali kreativitas mereka,” kata ARX, bass player Scared Of Bums. Band ini berjanji untuk terus membuka diri terhadap hal-hal baru yang relevan di kalangan anak muda di masa depan.
Penampilan ini berlangsung selama 60 menit tanpa tantangan teknis berarti, berkat persiapan matang di studio Rock The Beat dan dukungan luar biasa dari panitia D’Youth Festival 2024. Seperti setiap festival, lagu “Kepalkan Tangan Kiri” milik Scared Of Bums menjadi klimaks yang dinanti-nantikan oleh penonton.
Selain Scared Of Bums, band-band lain yang tampil di D’Youth Fest 2024 antara lain Navicula, D’Bansos, White Swan, Kenya, Jangar, dan Bad ID, semuanya memberikan penampilan yang memukau dan penuh energi, menjadikan festival ini sebagai salah satu acara musik paling ditunggu-tunggu di Bali.
D’Youth Fest 2024 sekali lagi membuktikan bahwa kreativitas dan keberanian untuk mengeksplorasi kolaborasi baru dapat menghasilkan penampilan yang luar biasa dan inspiratif bagi semua pihak.