Sekitar 2005 silam, Negara adalah kota langganan Scared Of Bums di luar Denpasar.
Dalam setahun bisa tiga sampai empat kali Scared Of Bums (SoB) konser di ibu kota Kabupaten Jembrana. Saat itu komunitas band indie di Negara masih sangat solid dan diperhitungkan.
Muzz, manajer Scared Of Bums kala itu, berasal dari Negara. Eka Rock, gitaris Superman Is Dead yang juga dari Negara, sering memberikan rekomendasi di even-even di kota paling barat di Pulau Bali itu.
Ada catatan penting saat itu. Negara punya kompilasi band indie bertajuk Negara Rock City. Di dalamnya berisikan band-band cross-genre Negara seperti Bad G, Ugly Juliet, Dying in Peace, dan lain-lain. Pergerakan teman-teman di Negara patut diacungi jempol, sebab tahun-tahun itu untuk merekam karya banyak sekali tantangannya.
Jadi ketika Scared Of Bums mendapat tawaran untuk konser di Negara, mereka tanpa ragu langsung mengiyakan. Demi menyapa teman-teman lama. Scared Of Bums punya harapan scene di Negara bisa kembali giat seperti dulu lagi.
“Banyak potensi di Negara. Tentunya untuk mengenang masa-masa kami lagi nakal-nakalnya dan hyperactif. Cewek-ceweknya tuh bikin betah di sana. Hahahaha…,” kata Nova, drummer Scared Of Bums.
Awalnya Scared Of Bums sempat ragu untuk main di dua kota ini di hari yang sama. Sebab, jarak tempuh Denpasar – Negara – Karangasem – Denpasar sekitar 380 km. Ya, mengelilingi Bali.
Atas permintaan panitia hari ulang tahun (HUT) SMA Negeri 1 Negara Ke-53, Scared Of Bums main pada Sabtu 27 Agustus 2016, pukul 12.00 WITA. Tapi di venue acara agak sedikit molor. Scared Of Bums selesai main sekitar pukul 13.30 WITA.
Let’s Go!
Scared Of Bums berangkat ke Negara dari Denpasar pada Jumat, 26 Agustus 2016 pukul 3 sore. Keberangkatan H-1 ini dilakukan dengan pertimbangan untuk menjaga kondisi tubuh personil dan kru.
Malamnya bisa istirahat dan pagi bisa manggung dengan tubuh lebih segar. Pukul 19.00 team Scared Of Bums sampai di Negara dan langsung sound-check.
Setelah selesai sound-check Scared Of Bums langsung meluncur ke Amah Amah Store, untuk BERNOSTALGILA. Muzz sahabat Scared Of Bums sudah menunggu di sana dengan suguhan beer, menjelang tengah malam minum-minum dan ngobrol-ngobrolnya gerombolan ini pindah ke hotel.
“Araknya? Bikin Nagih! Haha..” pekik personil band ini hampir berbarengan.
Tidak terasa sudah sampai pukul 03.00, sebagian sudah banyak yang skip. Alih-alih berangkat lebih awal agar bisa istirahat lebih lama …is Bullshit! Padahal emang niatnya untuk gila-gilaan.
Konser di Siang Bolong
Keesokan harinya semua tim bangun sekitar pukul 09.00 pagi. Karena araknya bagus, jadi kondisi tim aman semua.
Setelah makan dan persiapan, pukul 11.30 tim Scared Of Bums berangkat menuju venue di SMA N 1 Negara. Konser di siang bolong dimulai sekitar pukul 12.30 – 13.30. Keinginan untuk langsung berangkat setelah makan siang sedikit tertuda, demi disandera adik-adik celana gemes untuk berfoto.
Kurang lebih pukul 02.30 akhirnya tim Scared Of Bums keluar dari kota Negara menuju Karangasem. Di perjalanan tim sedikit gelisah. Ternyata perjalanan di jalur Bali Barat lumayan padat. Sampai di Singaraja kira-kira pukul 16.30, melewati kota Singaraja beruntung untung jalanan cukup lengang.
Kecepatan mobil travel di jalur ini bisa mencapai rata-rata 90 km/jam. Menempuh jalur darat ini seperti arung-jeram. Banyak jalanan lurus tapi naik-turun.
Jalan kembali bersahabat ketika memasuki jalur Tulamben – Amed. Sekitar pukul 18.00 akhirnya Scared Of Bums sampai di kota Karangasem.
SOUND SATIONS “ROAD TO SOUNDRENALINE” 2016
Pukul 18.30 Scared Of Bums sudah tiba di venue dan kemudian tampil jam 20.00.
Sebenarnya belum genap sebulan lalu Scared Of Bums maen di acara komunitas indie sebagai band penutup di Karangasem.
SOUND SATIONS “ROAD TO SOUNDRENALINE”, untuk acara brand besar seperti ini bagi Scared Of Bums memiliki tantangan tersendiri, terutama dari audience karena segmennya berbaur. Bulan lalu penonton konser Scared Of Bums lebih spesifik penikmat dan pelaku scene indie di mana mereka sudah benar-benar tahu Scared Of Bums, sedangkan di Sound Sations segmentnya lebih luas.
Ternyata perkiraan itu salah, Scared Of Bums punya fans setia yang layak diperhitungkan. Saat Scared Of Bums main, penonton setengah lapangan memang berdiri. Tapi yang memadati di depan adalah teman-teman #5013 Karangasem.
Bahkan kami tahu ada beberapa di antara mereka yang selalu hadir di konser kita di seputaran Bali. Antusiasme dan semangat mereka patut dihargai.
Dua konser ini punya rasa yang berbeda, Negara dengan suasana hangat. Terasa sekali persaudaraan dan keakraban yang kental. Karangasem dengan even megah dan penonton super agresif. Untungnya saat Scared Of Bums perform sebelum mulai rusuh. Hahahaha.
LOLOT – Manusa Raksasa
Gelaran SOUND SATIONS “ROAD TO SOUNDRENALINE” di Karangasem bertepatan dengan peluncuran album LOLOT – Manusa Raksasa. Bagi Scared Of Bums, Lolot adalah legenda bukan cuma di scene band berbahasa Bali, tapi di kalangan scene Underground dan Indie. Lolot punya cerita yang kuat.
Secara pribadi Scared Of Bums punya kedekatan dengan Lolot. Dulu saat Scared Of Bums rekaman di Pregina dibantu mantan drummer Lolot. Kemudian gitaris lolot Donnie Lesmana adalah produser album pertama Scared Of Bums.
Nova drummer Scared Of Bums juga sempat mengisi dua lagu di album Lolot sebelumnya.
Scared Of Bums juga sering konser bareng di stage yang sama. Tapi yang paling berkesan bagi Scared Of Bums adalah saat konser di acara Honda Bali dan Unity in Music tahun lalu. Lolot berkolaborasi dengan Scared Of Bums di set terakhir dengan 2 setup alat band.
“Sepanggung dengan band yang menjadi influence dan legend sensasinya sangat berbeda,” kenang Bocare.
Perjalanan karier band ini patut dijadikan panutan. Lolot meledak semenjak album pertama mereka dan menjadi raja even di Bali. Sempat surut di pertengahan karier, namun mereka kembali berkarya.
“Saya salut Kak De Lolot masih tetap berkarya terus,” ujar Nova. Sampai akhirnya mereka kembali dengan formasi yang solid dan bisa merajai Bali lagi. Eksistensi yang luar biasa. Salute.
#5013official yang NYAKCAK!
Sekitar pukul 23.00 setelah Lolot selesai tampil di akhir konser SOUND SATIONS, semua tim balik menuju Denpasar. Sampai di Denpasar sekitar pukul 01.00 pagi. Semua anggota tim Scared Of Bums atau lebih dikenal dengan #5013official berada dalam satu mobil.
Kecuali team dokumentasi yang berangkat dengan sepeda motor. Sebab, mereka harus melanjutkan perjalanan ke acara Weekend Warrior.
Yang paling berkesan dari perjalanan ini adalah ternyata tim #5013official masih bisa diadu untuk “gila-gilaan” dan bekerja sama dengan baik. Bonusnya pemandangan Bali Barat sangat menakjubkan.
Team #5013official yaitu Dede Flamable (Manager), Regentara (Road Manager). Di bagian teknisi ada Ade Meiada, Dede Premana, Ajicobz dan Tanksi Putra. Adapun dokumentasi Gede Godhel dan Arimbawa Ndud.
Karena soundman kita berhalangan, kita di bantu sahabat kita dari “Bersimbah Darah”, Rico Anarcho sebagai soundman kita di Negara. Rico juga sempat mendokumentasikan perjalanan kita lewat vlognya dan kita republish di Instagram Scared Of Bums.
Di karangasem soundman dibackup oleh teknisi kita Dewa Edwin dan Nyom Stage sebagai forogafer. #5013official juga dibantu travel andal, mantan vocalis SLC #chandratravelbali yang mengantarkan Scared Of Bums di tour singkat ini dengan aman dan nyaman.
Satu yang #5013official sesalkan, karena waktu terbatas sekali, jadi tidak sempat untuk berkumpul dengan #5013mc untuk merasakan kesegaran Lau Karangasem yang masih segar baru turun dari pohonnya. Tanpa team #5013official, Scared Of Bums tidak akan bisa menempuh dua konser dalam satu hari dari ujung barat ke timur, prestasi yang wajib dicatat dan dibanggakan.
Formasi SCARED OF BUMS adalah Bocare (Vocal, Guitar), Arx (Bass, Troath), Poglax (Lead Guitar), dan Nova (Drum)
~diceritakan oleh: Novafuxnbumz
Untuk informasi booking dan media silahkan menghubungi Whatsapp: +62 857 3929 7430. [b]