Tulamben adalah tempat menyelam favorit di Bali.
Salah satu destinasi pariwisata di Kabupaten Karangasem ini memang lebih menonjolkan wisata bahari. Desa di pantai timur laut Bali ini terkenal dengan situs kapal tenggelam sisa Perang Dunia II, USAT Liberty Wreck.
Selain itu juga masih banyak tempat penyelaman yaitu drop-of dan Coral Garden. Dua lokasi ini sangat berdekatan.
Di kedua tempat penyelaman tersebut terdapat sungai. Setiap musim penghujan terjadi banjir yang membawa sampah ke laut menjadi sampah lautan.
Sampah yang dibawa adalah sampah non-organik dan organik. Sampah non-organik seperti plastik, kaleng, sandal, kaleng dan lainnya. Yang berbahaya, sampah plastik yang menutupi karang dapat menyebabkan terumbu karang tidak sehat dan bahkan mati.
Melihat kondisi yang memprihatinkan dengan banyaknya sampah lautan, terutama plastik di kedua tempat penyelaman tersebut, Organisasi Pemandu Selam Tulamben (OPST) melakukan kegiatan Tulamben Underwater Clean Up 2017 di drop-of dan coral garden.
Ide ini berawal dari kegiatan rapat rutin OPST pada Rabu pekan lalu di sekretariat OPST. Para penyelam sepakat kegiatan bersih-bersih di bawah air diadakan Selasa kemarin mulai pukul 7.30 WITA.
Tiba waktu Tulamben Underwater Clean Up 2017. Para peserta mulai berdatangan. Selain anggota OPST juga bergabung perwakilan dari pengusaha dive di Tulamben. Ada juga penyelam dari Pacung 1 orang, Bondalem 2 orang, Amed 1 orang, dan serta ikut juga wisatawan asing 6 orang.
Total peserta yang ikut dalam kegiatan ini adalah 62 diver.
Pada kesempatan ini juga hadir Perbekel Tulamben I Nyoman Ardika. Dalam sambutannya perbekel Tulamben memgatakan Tulamben merupakan destinasi wisata bahari yang terkenal maka perlu dijaga, agar todak tercemar oleh sampah plastik.
“Sudah saatnya para diver lokal menjaganya,” kata Ardika. Beliau sangat mendukung kegiatan ini semoga kegaitan ini bisa berlajut tiap bulannya.
Selain itu pada kegiatan ini juga hadir anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Karangasem dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kubu I Nyoman Musna Antara. Dalam sambutannya, Musna sangat mendukung kegiata Tulamben Underwater Clean Up.
Beliau mengatakan akan memperjuangkan pembangunan infrastruktur seperti lampu penerang jalan, kamar mandi tiap dive site, pengadaan tong sampah di tiap Dive site, dan mobil pengangkut sampah untuk Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST).
Sebelum melakukan Underwater Clean Up, para penyelam terlebih dahulu mendapat pengarahan dari Ketua OPST Nengah Putu. Kedalaman yang disasar antara 3 meter sampai 20 meter. Peserta dibagi 2 kelompok yaitu 1 kelompok menuju drof-of dan kelompok yang kedua menuju ke Coral Garden.
Total sampah yang terkumpul setelah ditimbang adalah 120 kg. Kegiatan ini berakhir sampai pukul 10 pagi.
Sebagai Wakil Ketua OPST, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada semua diver yang telah berpartisifasi dalam kegiatan ini. Semoga kegiatan ini tidak hanya dilakukan pada hari ini tetapi dilajutkan secara berkala.
Pesan yang terpenting adalah jangan pernah mencoret karang jenis apapun karena dapat merusak karang itu sendiri dan pariwisata Tulamben. [b]