Sebagai pasar unggas hidup terbesar di Bali, Pasar Galiran di Kabupaten Klungkung adalah pusat berkumpulnya unggas antar kabupaten termasuk unggas luar Bali. Karena itu unggas yang dijual di pasar ini melewati perjalanan panjang dari kabupaten atau bahkan provinsi lain. Lalu, dari pasar ini unggas tersebut dibeli selain untuk keperluan konsumsi juga untuk keperluan upacara adat.
IGN Badiwangsa, Kepala Sub Dinas Kesehatan Hewan Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Klungkung pada akhir 2007 lalu melakukan survei mengenai risiko penularan flu burung di Klungkung. Hasil analisis terhadap 641 responden kepala keluarga dan kepala dusun di 18 dusun tertular dan 25 dusun yang tidak tertular menunjukkan faktor risiko yang banyak berpengaruh pada terjangkitnya wabah AI adalah faktor perayaan hari suci keagamaan dan pelaksanaan upacara adat.
Disebabkan oleh asal unggas untuk konsumsi dan upacara adat, kebiasaan orang membuang bangkai unggas di aliran air dan tempat sampah, adanya pasar desa, dan adanya peternakan hewan di suatu desa. Selain itu juga faktor adanya pengembalaan itik di sawah pasca panen, dan jumlah upacara adat yang dilakukan di sebuah dusun.
Semoga cobaan ini cepat berlalu.
Swaha
tapi sebaiknya penjagaan diperketat lagi. Apa di gilimanuk en padang bai tidak ada balai penangkaran. Gilimanuk itu adalah wilayah terasing di Bali yg saya rasakan tiap pulang liburan ke Bali. Hanya pura yang deket dermaga aja yg jadi ciri khas Bali.
semoga bali trepti
request satu lagi: apa kabarnya burung jalak bali?