Teks dan Foto Ari Budiadnyana
Pura Gunung Raung merupakan salah satu Pura Kahyangan Jagat di Desa Taro, Kecamatan Tegalalang, Kabupaten Gianyar.
Jika anda mengenal Ubud, maka Pura ini terletak di sebelah Utara Ubud. Pura ini dibangun berkat kehendak seorang rsi bergelar Maharsi Markandeya. Awalnya Rsi Markandeya berkeinginan untuk mengembara melanglang buana, dan beliau pergi ke Gunung raung di Jawa Timur. Di sanalah beliau melakukan tapa semadi untuk menyucikan diri.
Saat bertapa, beliau mendapatkan sabda dari Sang Hyang Jagatnatha agar beliau pergi ke arah timur menuju Balipulina. Namun dalam perjalanan kali ini, banyak murid-murid beliau yang meninggal. Beliau pun memutuskan untuk kemabli ke Gunung Raung. Kemudian beliau kembali lagi ke Balipulina. Beberapa tempat menjadi persinggahan beliau seperti Gunung Toh Langkir (Gunung Agung), Munduk Taro (Munduk Gunung Lebah) dan Desa Pwakan.
Di Desa Pwakan ini setelah selesai membuka lahan dan berkat doa-doa beliau, maka suburlah daerah ini. Daerah ini kemudian dinamakan Sarwwada (tumbuh segala yang ditanam, dan berhasil dipanen segala yang berbuah). Di kemudian hari kawasan itu dinamai Desa Taro.
Kemudian Sang Maharsi berkeinginan memindahkan pesramannya yang di Gunung Raung ke Desa Taro. Pesraman beliau di Desa Taro dinamai Parhyangan (pura) Gunung Raung, sehingga sekarang kahyangan tersebut diberi nama Pura Agung Gunung Raung, dikenal oleh umat sebagai sungsungan atau kahyangan jagat.
Bakti pada Sang Hyang Widhi
Karya Agung Panca Wali Krama Penyegjeg Jagat, dilaksanakan pada tahun 2011 tepatnya pada sasih kedasa, Wara Buda, Kliwon Uku Ugu dengan tingkatan Yadnya Utama sesuai dengan petunjuk Yajamana Karya Ida Pedanda Gede Putra Tembau Griya Gede Aan Klungkung. Sarana yang dipergunakan antara lain wewalungan kebo sebanyak 16 ekor dan beberapa wewalungan lainnya sebagai pelengkap yadnya yang diperlukan dalam upacara tersebut.
Wiku yang muput sesuai eedan karya jumlahnya cukup banyak termasuk wiku Siwa, Budha dan Bujangga. Tawur Agung Panca Wali Krama Penyegjeg Jagat dilaksanakan pada Minggu, 20 Maret 2011 pagi hari. Karya ini belum pernah dilakukan semenjak zaman kerajaan dahulu.
Karya Agung Panca Wali Krama Penyegjeg Jagat ini bertujuan adalah sebagai wujud bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan menghaturkan persembahan dengan ikhlas dilandasi hati suci merupakan kewajiban dalam hidup manusia. Selain itu juga untuk membangkitkan kesadaran Umat Hindhu sedharma akan pentingnya peran dan fungsi Pura Agung Gunung Raung yang berada di Taro yang juga untuk mengingatkan umat sedharma bahwa Pura Agung Gunung Raung merupakan suatu tonggak sejarah perjalanan Ida Rsi Markandya ke Bali. [b]