Komunitas Putra-Putri Dewata (PPD/PPDewata) sedang naik daun.
Group yang mengatasnamakan semangat kepemudaan ini memiliki basis anggota yang tersebar di seluruh Bali. Jumlah anggotanya lebih dari 4.000 orang.
Sekilas tentang PPD. Komunitas kepemudaan ini dibentuk Dewita Laksmi, mahasiswi dari Kabupaten Jembrana. Komunitas ini dibuat sebagai bentuk keprihatinannya dalam kasus kepemudaan di Indonesia, khususnya di Bali. Komunitas yang dibentuk pada aplikasi Group Facebook ini pada awalnya memiliki jumlah anggota yang bisa dihitung dengan jari. Belum ada target khusus yang diwacanakan kecuali sebagai media sharing, argumen terhadap permasalahan terkait remaja.
Seiring berjalannya waktu, dengan kesibukan pendiri Komunitas PPD, tongkat kepemimpinan pun beralih ke anggota aktif. Namanya I Gede Asmaryandana dari Desa Keramas, Kabupaten Gianyar. Di tangannya, group ini makin santer terdengar di dunia nyata. Tidak lepas dari jasa Dewita Laksmi.
Melalui duet maut, sang admin mampu menambah admin-admin lain ataupun anggota aktif dari berbagai pelosok Bali yang bersedia ngayah mengatas namakan kepemudaan.
Menurut I Gede Asmaryandana, membuat group itu mudah. Namun, membuatnya tetap eksis itulah yang susah. Selain memberikan masukan dan semangat hidup bagi anggotanya yang mengalami permasalahan di usia remaja, admin (sebutan bagi pengurus inti Komunitas PPD) juga bertugas dalam mempromosikan komunitas.
Agar memiliki umur panjang, menurut Asmaryandana, visi dan misi group harus jelas. Hal ini berkaitan dengan arah jalannya komunitas ini. Mau dibawa kemana PPD ke depannya? Masihkah sekumpulan group alay? Ataukah sesuatu yang jauh lebih besar dari itu? Maka, sesuai kesepakatan administrator, visi dan misi PPD pun dirombak.
Persaudaraan
Berdasarkan visi dan misinya, PPD adalah komunitas kepemudaan yang peduli akan lingkungan termasuk adat dan budaya. PPD merupakan komunitas persaudaraan, ilmu pengetahuan dan pola pikir positif untuk menciptakan muda-mudi Bali berkualitas.
Sebagai langkah awal maka dilaksanakan pelatihan kelas menulis yang rutin diselenggarakan Sloka Institute pada 11-12 Agustus 2012. Pelatihan ini bertempat di Balai Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.
Dengan memanfaatkan fasilitas wifi yang disediakan perangkat desa, beberapa perwakilan komunitas ini belajar tentang Jurnalisme Warga, mengolah berita dari warga untuk warga. Maka misi PPD dalam lingkup meningkatkan keterampilan dan pengetahuan di bidang tulis-menulis terselenggara dengan baik. Sebagai bukti nyata adalah terbentuknya website PPD dengan link http://putraputridewata.com.
Adanya website tersebut menimbulkan keinginan banyak pihak untuk ikut terjun dalam dunia tulis-menulis. Mengubah format PPD untuk konsentrasi ke bidang sastra merupakan gagasan Gede Sleeper. Pria aktivis group Talov atau Tabanan Lover dengan rambut gimbalnya yang menawan ini memberikan lompatan besar bagi kemajuan PPD khususnya dalam kegiatan tulis menulis.
Usulan reward untuk anggota yang tulisannya dimuat di web PPD merupakan buah pemikirannya. Sleeper mengusulkan agar PPD konsen ke menulis. Yang tulisannya bagus masukkan ke web. Berikan reward berupa pulsa, kirim juga tulisan lain ke penerbit. “Jika dapat fee, masukkan beberapa ke kas PPD,” ujar pria yang memiliki hobi vespa ini.
Usul Sleeper tersebut disampaikan saat acara ramah tamah PPD dengan kelompok besar lainnya, seperti TALOV, Puskor Hindunesia dan Sekaa Demen Yahoo Group. Kegiatan tersebut diadakan di halaman parkir Tirta Empul dalam kegiatan kemanusiaan Lampung Balinuraga Oktober 2012 lalu.
Pulsa
Kegiatan tulis menulis pun berkembang. Keterbatasan pengurus PPD dalam hal tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan (EYD) menyebabkan pengurus memutuskan untuk menambah admin khusus yang memiliki kemampuan dalam ilmu sastra. Maka, muncul nama Ananda Adhidharma, mahasiswa Universitas Pendidikan Ganesha (Undikha) Singaraja Jurusan Bahasa Indonesia dan Sastra tingkat akhir.
Semenjak kedatangannya ke dalam group, melalui kemampuan puitisnya, kritis terhadap tata bahasa Indonesia membuat wall PPD Group Facebook menjadi Kamus Besar Bahasa Indonesia sekaligus puisi berjalan.
Pada bulan Desember 2012 kembali muncul nama baru. Kali ini langsung menjadi Administrator utama pemegang akun PPD masa bakti 2012-2013. Namanya I Gusti Ayu Sri Candra Dewi dari daerah Panjer, Denpasar. Melalui program yang digagasnya yaitu lomba menulis di Komunitas PPD yang berganti tema setiap bulannya, dia mengajak komunitas untuk menjajal kemampuan mereka dalam dunia tulis-menulis.
Januari 2013 ini lomba menulis bertemakan PENGALAMAN. Hadiah berupa pulsa Rp 50.000 menanti bagi juara utama, Rp 25.000 untuk Runner Up I dan Rp 10.000 bagi Runner Up II. Pesertanya dari berbagai kalangan, ahli sastra, guru sekolah dan pemenang lomba menulis tingkat remaja antar-kabupaten yang merupakan anggota komunitas yang aktif.
Menurut I Gede Asmaryandana, menjadi Admin pada komunitas PPD bukanlah hal mudah. Admin sama halnya dengan sekumpulan pemimpin yang harus bisa menjadi panutan bagi anggotanya. Harus bisa menjadi contoh yang baik. Bisa mengayomi dan menengahi anggota yang memiliki pendapat berbeda. Terlebih lagi merupakan tanggung jawab sangat besar karena telah membawa nama Putra Putri Dewata.
Komunitas PPD merupakan group bebas yang tertutup. Bebas untuk menjadi anggota dan bebas pula untuk keluar dari keanggotaan. Semuanya tergantung dari seberapa niat kita untuk ‘Ngayah’ pada komunitas kepemudaan ini. [b]
Asal jangan berantem dan bakar bakaran yaaaaa
Keren cerita perjalan group PPD ini .
Group grasa -grusu yang bisa memanfaatkan kebersamaan untuk kegiatan positif
mantaps………perkumpulan kayak gini yg harus di legalisir ini….,,daripada ormas2 yg cuma adu otot aja……..yg ini lebih baik……..
Luar biasa dan mendukung sekali komunitas PPD ini. Dimulai dari segelintir orang bisa mempengaruhi orang-orang untuk malakukan kegiatan positif seperti menulis dan kegiatan sosial.
Semoga dengan adanya PPD (putra putri dewata) ini bisa menginspirasi orang-orang khusunya para remaja untuk melakukan kegiatan positif melalui sebuah kebersamaan.
Satu kata yang bisa saya katakan. “LANJUTKAN”
ow jdi Admin yg pke akun PPD it namanya Gusti Ayu Sri Candra Dewi , klo dlihat dri namanya psti orangnya cantik 🙂
Yang penting ga perlu syarat badan kekar kan? *uhuk
Mantapppzzz.. kembangkan..
jadi terharu pas baca tulisan ini. ternyata ada gunanya juga kelas jurnalisme warga. ayo bikin lagi tahun ini. di tempat lain yg ada wifinya juga. 🙂
Pada awal terbentuknya PPD memang dikhususkan sebagai media sharing permasalahan seputar remaja, jadi tidak heran jika di tahun pertama komunitas ini penuh dgn postingan galau khas ababil pada wall PPD group di facebook.
Titik baliknya berada pada kelas jurnalisme warga yg ritin diselenggarakan oleh sloka institute, jadi terima kasih sebesar-besarnya untuk kawan2 sloka atas jasanya, beberapa peserta kelas menulis berkeinginan utk jadi wartawan, dimulai dari hal terkecil, wartawannya PPD ^^
Dengan adanya web PPD mampu merubah postingan galau jadi puisi, secara tak langsung ababil pun jadi suatu hal positif.
Komunitas ini tidak mementingkan body kekar dan tampang sangar untuk bakar2an, ygpntng punya otak dan tangan untuk menulis, apa saja boleh asal berkaitan dengan keremajaan di Bali.
Target berikutnya, kami mencoba utk mengambil tulisan di PPD untuk dipartisipasikan di balebengong.net mudah2an terwujud dlm waktu dekat ini.
Oya, PPD juga berencana bikin kripik talas untuk mendukung kegiatan tulis menulis, ada yang mau memasarkan? Hehehe…
wihhhh. ayo daerah lain, bergerak juga. biarin ormas eksis di baliho, kalian eksis di dunia maya dan nyata