Hampir setiap orang tidak akan bisa terlepas dari plastik dalam aktivitas sehari-harinya. Plastik telah menjadi komponen penting dalam kehidupan modern saat ini. Namun, peningkatan penggunaan bahan plastik telah meningkatkan produksi sampah plastik dari tahun ke tahun. Saat ini Bali sedang mengalami masalah besar akibat dari kurangnya penataan sistem manajemen sampah. Secara nyata masih terlihat banyak sampah plastik di sudut-sudut kota. Saat hujan turun, terjadilah banjir yang disebabkan oleh sampah-sampah yang tak dihiraukan oleh masyarakat.
Perkembangan pariwisata yang pesat telah membawa komponen-komponen sampah ke Bali. Penampungan sampah ilegal yang terletak di tengah pemukiman warga juga semakin banyak bermunculan.
Sudah seharusnya bila tingginya tingkat pariwisata diimbangi dengan penambahan fasilitas pembuangan sampah yang memadai. Pendidikan informal mengenai pengelolaan sampah juga harus lebih banyak diadakan, mengingat sampah adalah salah satu komplain terbesar wisatawan yang berkunjung ke Bali.
TrashStock yang akan diadakan pada 20-21 Juni 2015 di Taman Baca Kesiman didedikasikan untuk peningkatan kesadaran masyarakat akan sampah plastik. Kegiatan ini merupakan perpaduan antara kesenian, musik, dan edukasi lingkungan yang memberikan suatu inspirasi bahwa sampah plastik dapat memiliki manfaat dan nilai jual bila dikelola dengan cerdas dan kreatif.
Salah satu kegiatan yang akan diadakan adalah plastikologi.
Plastikologi merupakan sebuah kegiatan yang mencoba mengubah sisa sampah plastik menjadi sebuah karya seni. Kegiatan Plastikologi di Bali diperkenalkan oleh Made Bayak, yang juga akan langsung memberikan pengajaran pembuatan karya seni plastik kepada anak-anak di acara TrashStock ini.
Plastikologi bukanlah perayaan sampah plastik, namun sebuah ajakan kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan. Plastikologi adalah sebuah respons dan juga kritik terhadap keadaan Bali sekarang, yakni masalah lingkungan khususnya tumpukan sampah plastik yang semakin tak terkendali.
Pemanfaat sampah plastik sebagai bahan berkarya merupakan sebuah media baru untuk menghasilkan sebuah karya seni lukis. Apabila umumnya melukis dilakukan dalam sebuah kanvas dan kertas, Made Bayak melakukannya pada sampah-sampah plastik yang bisa di daur ulang. [b]
Oleh Cok Ira – Trashstock Team.