Oleh: Hendra dan Dana
Di tengah pandemi, makin banyak anak muda bertani di Mengani.
Desa Mengani terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Letak geografisnya sangat cocok dikembangkan untuk sektor pertanian. Sebab lahan tanahnya subur dan didukung dengan adanya suber air dari Subak Sawah. Jenis tanaman pertanian yang dikembangkan di Desa Mengani adalah jeruk, kopi dan tanaman hultikultural lainnya.
Kondisi lahan yang cocok ditanami berbagai jenis tanaman memikat minat paramuda Mengani untuk menggeluti pertanian. Apalagi sejak Pandemi. Pemuda yang sebelumnya bekerja di sektor pariwisata, kini berangsur menaruh minat di bidang pertanian.
Jro Darma adalah salah satu petani muda yang mengolah tanah orang tuanya. Sejak tahun 2010 ia mulai bertani secara mandiri. Ia mengelola tanah warisan orang tuanya dengan menanam jeruk siam di atas lahan seluas 50 Ha. Jro Darma menanam jeruk sebanyak 760 pohon jeruk. Ia terjun langsung mengolah tanah menjadi lahan pertanian.
Jro Darma menyampaikan kebanggaannya menjadi penggarap lahan kering. Ia merasa mudah memasarkan hasil pertanian petani Desa Mengani. Hasil kebunnya, biasanya dijual keluar kabupaten Bangli. Guna memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten lainnya. Hal ini kemudian menjadi daya tarik para pemuda Desa Mengani lainnya kembali melirik bidang pertanian.
Para pemuda ini sebelumnya bekerja di sektor pariwisata. Kini, pertanian menjadi harapan bagi mereka.
Memotivasi
Hasil pertanian yang harga jualnya stabil dan tidak terlalu sulit dalam pemasaran semakin memotivasi petani muda lain. Para pemuda mengolah lahannya dengan menanam jeruk, kopi, bunga, kubis, tomat serta holtikultural tumpang sari lainnya.
Harga jual jeruk saja di tahun 2020 mencapai Rp 8.000 per kg. Sedangkan kopi gelondongan berkisaran Rp 7.000 per kg. Tambahan tanaman pertanian lainnya turut mendukung perkembangan pertanian di Desa Mengani.
Pengembangan jenis tanaman hortikultura hanya menjadi opsi tambahan pemuda Mengani. Hal ini karena perawatan tanaman horltikultura yang sangat bergantung pada faktor cuaca serta pemeliharaan yang tepat. Oleh karena itu kebanyakan petani muda Desa Mengani lebih fokus menanam tanaman jangka panjang. Mereka di sela tanaman jangka panjang seperti jeruk dan kopi. Bila masih ada ruang baru akan ditambah dengan tanaman musiman guna menambah pendapatan.
Di tengah geliat Jro Darma mengolah pertaniannya, ia berharap ada pembinaan untuk petani muda di Mengani. Sehingga para petani muda paham strategi perawatan tanaman yang tepat guna.
Ia mencondongkan harapannya pada pihak pemerintah daerah dan desa. Agar para petani muda dapat memperoleh hasil pertanian yang maksimal melalui tingkat pemahaman yang sudah dimilikinya. [b]
Catatan: tulisan ini merupakan karya peserta Kelas Jurnalisme Warga di Mengani pada 27-28 Februari 2021.