Dalam tempo satu jam, “perjalanan imajiner” itu mesti berakhir.
Kolaborasi Stars and Rabbit dan Bottlesmoker SRxBS dari 11.15 PM hingga 12.20 AM di Slim Refined Stage Amphiteater GWK Sabtu malam lalu membuat saya ‘terbang’. Setahun lalu Stars and Rabbit main di panggung sama.
Kebungahan itu masih berasa dan malam itu berevolusi. Shotnya berlipat. Fusi pop folk dan electro musik ini bikin saya berimaji sedang menempuh suatu perjalanan ke galaksi yang antah berantah.
Musik mereka itu lho, ga ganjel! Ga ganjel, mengutip istilah seorang teman.
Kolaborasi SRxBS ini udah mulai nongol November 2016 lalu. Pada tahun 2017 ini mereka kerap dapat panggung buat unjuk gigi. Januari lalu kolaborasi ini bermain di St Jerome’s Laneway Festival di Singapura.
Frozen Scratch Cerulean, satu track Bottlesmoker dari album mereka Hypnanogic (2014) jadi lagu yang keren ketika digarap kolaborasi SRxBS ini. FSC seperti lagu-lagu electro ambient Bottlesmoker lain, diberi sentuhan Stars and Rabbit dengan vocal Elda yang unik; jadi lagu yang saya tunggu semalam.
Dan ya, saya begitu khusyuk.
Old Man Finger didaulat jadi lagu pembuka, disusul Worth It dua lagi ini jadi berbeda. Kami barangkali beruntung semalam, ada dua lagu brand new song – kata Elda “for the very first time in the loud” setelah doi rehat usai lagu keempat.
Ada salah satu lagu brand new itu yang bikin bergidik; dengan intro ala – ala electro dub dibarengi petikan gitar Adi Widodo. Summerfall milik Stars and Rabbit dimainkan selanjutnya.
Frozen Scratch Cerulean nongol setelahnya. Intro yang dikasih Bottlesmoker di lagu Summerfall bikin lagunya beda. Begitu juga sentuhan elektro di lagu The House.
Empat lagu Stars and Rabbit itu dengan sentuhan Bottlesmoker, punya rasa yang berbeda. Man Upon The Hill, seperti biasa selalu menjadi lagu penutup, dikasih aksen elektro yang lebih minim dan tetep aja klimaks.
Saya duduk di Amphiteater, setelah menonton kolaborasi Rhythm Of People, Seringai, berniat beranjak nonton NAIF dan untungnya batal meninggalkan Amphiteater karena sebelum Abdul and Coffee Theory kelar, penonton udah mulai masuk dan voila benar saja Amphiteater ditutup ketika SRxBS menyanyikan lagu kedua. Perjalanan imajiner juga jadi berkesan karena visualisasi dan pencahayaan yang padu sama musik SRxBS ini.
Ketika Man Upon Hill sampai di bagian terakhir dan Angkuy Bottlesmoker naik gebuk-gebuk Cymbal dan semua music berhenti, ternyata kami sudah mendarat dan pertunjukkan berakhir dengan sorak sorai.
Saya senang SRxBS sudah mengajak saya menempuh ‘perjalanan yang imajiner’ berada di dimensi yang entah. Sampai Jumpa SRXBS dengan album kolaborasinya! [b]
Comments 1