PlayPlay: Charcoal For Children 2017/18 telah berakhir.
Pertunjukan wayang kulit Kawamura Koheisai dari Jepang berjudul “Monyet Nishioka Mencari Pulau Baru” menutupnya di CushCush Gallery, Denpasar pada 25 Februari lalu. Pertunjukan itu mendapat tanggapan positif penonton.
Harumi, pendiri Rumah23, takjub setelah mengetahui bahwa setiap empat peran utama dimainkan oleh Kohey sendiri. Begitu pula improvisasi pencahayaan dan suara. “Pertunjukan luar biasa dengan cerita lucu dan menyentuh hati!” ujarnya.
Seniman Gede Tarmada menggambarkan pementasan tersebut sebagai perpaduan unik antara seni musik, teater, seni rupa, dan pengisahan cerita yang dengan terampil diolah menjadi pertunjukan wayang kontemporer yang menakjubkan.
Pementasan Kohey menandai berakhirnya pementasan dari total 12 pementasan, setengah di antaranya diadakan di akhir pekan sebelumnya oleh Papermoon Puppet Theater dari Yogyakarta dan Monez & Ninus dari Bali. Semua pementasan diilhami dari karya seni yang dihasilkan dari lokakarya Charcoal For Children edisi kedua yang diselenggarakan pada akhir tahun 2017.
Secara keseluruhan, acara ini sukses dengan total 657 penonton dan banyak menerima ulasan bagus. Para penonton terdiri dari masyarakat lokal serta ekspatriat dan wisatawan.
“Pementasan ini adalah kejutan yang luar biasa untuk ditonton selama saya tinggal di sini,” Michael yang berasal dari Ubud mengatakan setelah menonton “Dunia Putih Siwa & Malini” oleh Papermoon Puppet Theater pada akhir pekan pertama pementasan.
Sementara itu, Agus Wiratama dari Teater Kalangan terkesan dengan penampilan Monez & Ninus, berjudul “Sang Kala”, yang dilakukan pada akhir pekan Februari. “Beberapa kali di tempat pentas, saya merasa ditarik ke dimensi yang berbeda. Pemetaan dan gerakan di atas panggung disinkronisasi. Semua elemen saling melengkapi secara harmonis,” katanya.
“Sang Kala” membuat saya ingin berlama-lama di pusaran waktu dan bermain dengan monster lucu,” kata seniman Sidhi Vhisatya.
LagiLagi telah mengundang 273 anak dari 14 berbagai organisasi, institusi, dan kelompok, termasuk Desa Abiansemal, Yayasan Panti Asuhan Gayatri Widya Mandala, Sanggar Anak Tangguh, Anak-anak Banjar Eka Sila, IALF (anak-anak dari Pegunungan Bintang Papua), Yayasan Peduli Kemanusiaan, Panti Asuhan Tat Twam Asi, Kursus Bahasa Inggris Prima Santhi, Panti Asuhan Elisama, Yayasan Kasih Peduli Anak, Anak-anak Banjar Carik Padang Tabanan, Yayasan Kanker Indonesia Cabang Bali, dan Panti Asuhan Tunas Bangsa Denpasar.
Suriawati Qiu, pendiri CushCush Gallery dan LagiLagi berterima kasih atas keberhasilan acara ini.
“Kami sangat diberkati untuk mendapatkan semua dukungan dari sponsor dan relawan. Terutama untuk Erich Hunziker dan Kwan Hon Weng, yang telah berbagi kebaikan dan kemurahan hati sehingga memicu efek positif dengan membawa kegembiraan kepada lebih dari 250 anak-anak Bali dengan sumbangan mereka yang memungkinkan anak-anak ini untuk datang dan menonton pertunjukan PlayPlay. Terima kasih dari lubuk hati kami,” katanya.
PlayPlay mendapat dukungan dari 43 sukarelawan dari berbagai latar belakang profesional, kebanyakan dari bidang kreatif, dan komunitas teater lokal yang meminjamkan peralatan, keterampilan, dan pengetahuan mereka. Mereka adalah Teater Kalangan, Komunitas Cemara Angin, Teater Orok, Teater Seribu Jendela, Teater Lajose, dan Teater Sangsaka.
“Saya pikir PlayPlay: Charcoal For Children 2017/18 merupakan perayaan kreativitas untuk segala umur. Melalui pementasan mereka, ketiga kelompok seniman tersebut menginspirasi penonton anak-anak dan dewasa, menyampaikan kisah-kisah hangat tentang merangkul perbedaan dan merayakan budaya kita,” kata Suriawati.
Suriawati juga mengajak masyarakat bersiap untuk Charcoal For Children 2019 yang diklaimnya akan mendapatkan “sentuhan para desainer” karena para arsitek dan desainer akan diundang untuk melakukan workshop langsung dengan peserta anak-anak. Yang bertemakan: ‘Hands-On’!
‘LagiLagi’ adalah inisiatif sosial yang dimulai oleh CushCush, studio desainer dan lokakarya di Bali yang mengkhususkan diri dalam mendesain furnitur kontemporer unik, aksesoris, dan karya seni. LagiLagi dimaksudkan untuk membawa kesadaran lingkungan CushCush dan misi sosial untuk menyampaikan kebaikan kreativitas kepada generasi penerus, yang dimulai dari usia dini. [b]