Jika dimanfaatkan dengan baik teknologi akan membawa manfaat untuk perkembangan bangsa.
Pesantren Digital Indonesia Chapter Bali mengadakan seminar kebangsaan pada Minggu (22/10). Seminar bertema Penguatan Nasionalisme Melalui Pemanfaatan Dunia Digital untuk Mencetak Generasi yang Inovatif dan Produktif ini diadakan di Ballroom Hotel Adhi Jaya Jalan Sunset Road, Badung.
Hadir para pembicara yang mumpuni di bidangnya yaitu Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Bali Dr Dadang Hermawan, Direktur Eksekutif MaCDIS Arya Sandhiyudha, Presiden Pesantren Digital Indonesia Khairul Mahfuz, dan Pakar Cyber Crime Mabes POLRI Heri Sucipto.
Seminar mendapatkan dukungan penuh dari organisasi muslim di Bali seperti Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Ikatan Cendekiawan Muslim Se Indonesia (ICMI), Kelompok Studi Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, dan Dewan Masjid Indonesia.
Menkominfo Rudiantara mengajak anak muda Indonesia untuk bijak dalam menggunakan teknologi. Menurutnya jika dimanfaatkan dengan baik teknologi akan membawa manfaat baik untuk perkembangan bangsa. Salah satunya dengan memasarkan produk-produk bisnis perdagangan elektronik (e-commerce).
Ia menambahkan, situs perdagangan digital sangat efektif untuk menjual sebuah produk dan meningkatkan omset.
Namun demikian pasar e-commerce diIndonesia memiliki banyak tantangan seperti sumber daya manusia yang andal, masih banyak bisnis start up, perpajakan, perlindungan konsumen, membangun kepercayaan konsumen, logsitik, dan keamanan siber.
Ia juga mengajak anak muda Indonesia untuk menggunakan aplikasi digital buatan anak negeri seperti aplikasi pesankita untuk meningkatkan nasionalisme.
“Sudah saatnya anak muda Indonesia beralih menggunakan aplikasi digital buatan anak negeri untuk mendukung gerakan nasionalisme,” tegasnya.
Rudiantara juga mengatakan bahwa saat ini pemerintah Indonesia sedang dalam proses pembangunan Palapa Ring yaitu serat optik fiber dibawah laut untuk daerah-daerah yang belum memiliki akses internet.
“Saat ini pemerintah RI sedang gencar membangun Palapa Ring untuk mendukung pengembangan teknologi di Indonesia,” ungkapnya.
Pemateri yang tak kalah menarik adalah Arya Sandhiyuda. Di TV nasional Arya sering diundang untuk menjadi pembicara krisis internasional seperti ketegangan di Negara Timur Tengah. Untuk seminar yang ia bawakan, ia banyak mengungkap bahwa Indonesia memiliki bonus demografi yang bisa dimanfaatkan untuk meraih cita-cita anak bangsa untuk mencapai zaman keemasan.
Sedangkan Heri Sucipto memaparkan tentang kejahatan dunia siber, pemanfaatan social media yang baik dengan tidak menyebarkan hoaks, dan penerapan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dalam berselancar di dunia maya.
Salah seorang peserta Ghiyas Ghifari mengatakan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak muda yang ingin memasarkan produknya melalui dunia maya.
“Menarik sekali seminar ini, dapat membantu dalam mendukung bisnis yang sedang saya kembangkan,” ujarnya.
Selain seminar ada juga sesi konsultasi bisnis dan tips pengembangan bisnis yang ampuh dari para pementor yang tergabung dalam Pesantren Digital. [b]