Oleh Anton Muhajir
Nezar Patria dan Jajang Jamaludin, terpilih secara aklamasi sebagai Ketua dan Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Sabtu petang. Kongres AJI 2008 dilaksanakan selama tiga hari dan berakhir hari ini di Hotel Sanur Beach, Denpasar.
Nezar adalah redaktur kanal berita anyar VivaNews.com dan Jajang redaktur Koran Tempo. “Saya akan memimpin AJI seperti menjaga independensi di tengah medan perang,” kata Nezar terkait posisinya sebagai jurnalis di korporasi media kelompok Bakrie.
Nezar, sebelumnya bekerja di Majalah Mingguan Tempo, saat ini memang bekerja di VivaNews.com, jaringan media kelompok Bakrie. Posisi ini yang membuat sebagian AJI Kota, terutama AJI Surabaya, menolak Nezar sebagai Ketua. Iman Dwianto Nugroho, mantan Ketua AJI Surabaya mengatakan tersebut menjelang Nezar ditetapkan sebagai Ketua AJI.
“Saya membawa aspirasi kawan-kawan AJI Surabaya yang mengatakan tidak ikut bertanggungjawab dengan terpilihnya Nezar sebagai Ketua AJI Indonesia,” kata Iman yang kemudian walk out, keluar ruangan.
Namun, dalam pidato setelah disahkan sebagai Ketua AJI Indonesia tiga tahun ke depan, Nezar menyatakan akan tetap menjaga independensi termasuk dari kepentingan pemilik modal.
Selain itu, Nezar juga mengatakan akan berupaya untuk meningkatkan profesionalitas jurnalis dan peningkatan kapasitas AJI di daerah-daerah.
Terpilihnya Nezar dan Jajang terjadi secara aklamasi. Dalam penjaringan bakal calon muncul beberapa nama antara lain pasangan Farid Cahyono – Nugroho Dewanto dan Margiyono – Noor Korompot. Selain Farid, tiga calon lain mengundurkan diri. Farid kemudian tidak bisa maju dalam pemilihan ketua karena tidak ada pasangan. [b]
Lho ? memangnya gak diungkap tuh apa alasannya walk out ? maksudnya mengapa menolak Nezar ? apa hanya karena background di Bakrie ? tapi bukan Bakery kan Om ?