Kemarin, Sloka Institute kembali mengadakan pelatihan UU Project.
Pelatihan ini merupakan bagian dari kampanye jurnalisme warga kepada khlayak lebih luas. UU Project, dibaca Dobel U Project, sekaligus melatih warga agar terampil menggunakan telepon seluler pintar untuk memproduksi informasi.
Jika Kelas Jurnalisme Warga merupakan pelatihan menulis dan blog selama dua hari, maka UU Project fokus pada penggunaan ponsel pintar. Pelatihan hanya sehari.
Pada pelatihan kedua kemarin, kami bekerja sama dengan Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali. Tim PPLH yang mengerahkan anak-anak SMA di Denpasar untuk ikut pelatihan ini. PPLH juga menjadi lokasi pelatihan tersebut.
Setelah materi tentang media sosial, 12 peserta dari berbagai SMA di Denpasar itu belajar tentang foto jurnalistik bersama Anggara Mahendra. Sekali lagi, alat utama untuk memotret ini adalah ponsel pintar.
Sekitar pukul 11.30, para peserta kemudian praktik memotret di lapangan. Lokasinya di Tukad Badung, Pasar Badung, dan Pasar Kumbasari. Saya ikut bersama mereka, termasuk ketika turun ke sungai yang sangat bau dan kotor tersebut.
Asyik juga. Setelah pelatihan UU Project pertama sekitar setahun lalu, ternyata bisa juga kami mengadakan pelatihan ini lagi.
“Senang karena bisa belajar langsung motret di lapangan dengan hape,” kata Putri Intan Sari Dewi, peserta dari SMKN 3 Denpasar.
“Ternyata gampang memotret pakai hape,” kata peserta lainnya, Ayu Sekarini dari SMA 3 Denpasar.
Berikut sebagian foto dari pelatihan tersebut. Sayangnya saya motret pake kamera DSLR karena kamera di ponsel sendiri masih saja kacrut. 🙁 [b]