Ada beragam cerita yang menggugah di balik Pemilu.
Bukan lagi tentang perseteruan pilihan satu atau dua. Memilih mencoblos atau memilih golongan putih. Namun, ada semangat panitia pelaksana di setiap tempat pemungutan suarara (TPS) yang bekerja hingga suara bisa terhitung dengan rampung.
Matahari memang belum bersinar. Namun, para panitia pelaksana pemilu di masing-masing TPS sudah berkutik dengan kesibukan. Mulai mempersiapkan bilik suara agar benar-benar mencapai visi pemilu yang rahasia, hingga persiapan surat suara yang berjibun.
Hingga akhirnya, waktu yg ditunggu-tunggu tiba. Tepat pukul 07.00 WITA, para pemilik suara siap memberikan suaranya di balik bilik.
Hari kian penat. Pemilik suara silih berganti. Semakin terik, semakin sedikit. Hingga senja hampir menyongsong. Tiba sudah waktunya merampungkan sekian ratus suara untuk negeri ini.
Beragam cerita di setiap tempat pemungutan suara. Ada yang senang, karena bisa memberikan dukungan nyata untuk pilihannya. Ada yang tak peduli, karena calonnya tidak memenuhi ideologinya. Tak jarang pula yang kecewa karena terlambat mendaftar sehingga tak dapat menyalurkan suaranya.
Tak luput pula ada yang tegang karena menyaksikan orang yang datang ke TPS sambil mengamuk. Ya, tiada lain, karena tidak bisa bersuara dalam perayaan pesta rakyat kali ini.
Rampung
Namun, di balik segala ekspresi yang terjadi. Ada panitia pelaksana yang harus tetap fit dalam segala keadaan, agar bisa merampungkan ratusan suara.
Senja mulai memamerkan hangatnya. Keringat pun saling giliran bercucuran untuk turun di keningnya. Berdampingan dengan para saksi, untuk memastikan suara yang masuk dihitung dengan tepat, tanpa kecurangan. Akhirnya, tagar demi tagar tersusun sehingga memudahkan penghitungan suara.
Setelah melewati peliknya penghitungan suara yang menuntut ketelitian melihat lubang dari paku yg dinyatakan sah pada surat suara. Apakah dengan tanda coblosan ini sah? Atau gumaman tentang, mana coblosannya? Ah, akhirnya rampung!
Tak berhenti di sana, ia harus menyalurkan hasil suara yg terangkum ke pihak publikasi. Dan memastikan bahwa hitungannya benar dengan tingkat kekeliruan seminimal mungkin. Pihak publikasi siap menyampaikan kabar yang ditunggu-tunggu sebagian besar masyarakat Indonesia saat ini.
Ya, meski lelah seharian ini. Ada jasa besar yang telah dilunasi para panitia pelaksana pemilu yang menjadi penyegar dahaga kepadatan hari ini.
Terima kasih panitia pelaksana. [b]