Belajar di rumah pun bisa lebih menyenangkan bagi anak-anak.
Yayasan Begawan memiliki pusat penangkaran dan pelepasliaran untuk merawat burung-burung dan tempat belajar langsung mengenai konservasi Jalak Bali. Selain itu, lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bekerja untuk konservasi burung jalak bali ini juga mempunyai pusat belajar.
Di sana, anak-anak sekitar Payangan belajar secara gratis tiap Senin sampai Jumat. Akan tetapi, kini mereka telah menghentikan semua kegiatan edukasi di Pusat Belajar karena penyebaran virus Corona di Bali. Mereka mengganti sistem pembelajaran kegiatan di rumah dan online sejak pertengahan Maret lalu.
Sistem tersebut tetap memegang semangat dan moto ‘Belajar dengan Melakukan’ (Learning by Doing). Dengan moto itu, Yayasan Begawan mendorong murid-murid untuk mengekspresikan opini dan ide mereka. Anak-anak juga berpartisipasi secara aktif dalam memberikan solusi atas isu-isu lingkungan di sekitar mereka. Misalnya, pengelolaan sampah dan bercocok tanam.
Sejak tahun 2017, berbagai kegiatan telah menarik anak-anak yang ingin belajar mengenai berbagai macam topik serta ingin belajar bersama teman mereka. Ada pelajaran sains dan konservasi, membaca dan matematika, memasak, berkebun, tari Bali, karate, dan Bahasa Inggris. Namun, saat ini mereka mempelajari semuanya, kecuali karate dan Tari Bali, di rumah sendiri untuk mengurangi kontak fisik dengan orang lain. Ini merupakan bagian dari kontribusi mereka dalam memutus penularan virus Corona.
Bagaimana mereka mengurangi kontak fisik dengan murid-murid? Anak-anak dapat mengambil pedoman pembelajaran di depan kantor Yayasan Begawan setiap Minggu dan meletakkan PR dari minggu sebelumnya.
Yayasan juga memiliki grup di WhatsApp. Bukan hanya dengan anak-anak, tetapi juga dengan para orang tua! Hal ini memudahkan mereka untuk tetap saling berbagi informasi dan kabar. Maka, berkurangnya kontak fisik bukan berarti berkurangnya kontak emosional dan tidak ada pembelajaran atau kegiatan.
Memastikan anak-anak tetap belajar dan bahagia dengan metode pembelajaran yang baru ini merupakan sebuah tugas untuk tim edukasi Yayasan. Yayasan tetap memastikan bahwa murid-murid masih bisa melakukan kegiatan di rumah meskipun mereka tidak lagi belajar bersama di Pusat Belajar.
Sangat Menyenangkan
Tim edukasi Yayasan merancang kegiatan dan pelajaran yang bisa dikerjakan di rumah. Misalnya, percobaan sains, berkebun di rumah, membantu keluarga melakukan pekerjaan rumah, dan kegiatan refleksi.
Pedoman pembelajaran di rumah yang diberikan kepada anak-anak mencakup penjelasan materi, dan juga alat yang dibutuhkan beserta langkah-langkah percobaan. Hal ini memudahkan para murid untuk mengikuti dan memberikan kesempatan untuk para orang tua untuk membantu dan berpartisipasi. Percobaan yang dilakukan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan sangat menyenangkan!
Beberapa percobaan sains yang mereka lakukan adalah membuat gunung merapi, membuat kompas, membuat jam matahari, membuat tinta ajaib dari jeruk lemon, membuat percobaan telur mengapung, membuat telur asin dan lain-lain.
Salah satu percobaan favorit mereka adalah membuat gunung merapi. Anak-anak sangat senang pada saat gunung merapi mereka meletus! Jika ada hal yang mereka tidak pahami, mereka dapat menanyakannya dalam kelas online setiap jam 13.00 atau melalui WA.
Semua kegiatan harian mereka di rumah dapat menggantikan penghitungan kehadiran mereka. Jika mereka mengerjakan tugas harian yang diberikan, maka mereka dianggap hadir pada hari itu. Kehadiran inilah yang nantinya dihitung untuk dimasukkkan ke dalam daftar hadir mereka. Jadi, walaupun tidak bisa bertemu, catatan kehadiran dan keikutsertaan mereka dalam kegiatan-kegiatan edukasi tetap dapat dimonitor.
Para orang tua pun aktif mendukung, dengan tetap mengantarkan anaknya mengambil dan mengumpulkan tugas harian, mengirimkan foto-foto kegiatan anak mereka di rumah, atau pun membantu menanyakan tugas yang kurang dipahami oleh anak mereka. Terima kasih banyak kepada para orangtua untuk dukungannya!
Para murid juga mendapat tugas refleksi. Tugas refleksi terdiri dari meditasi singkat selama 5 menit di pagi hari dan di malam hari sebelum tidur. Dalam meditasi, anak-anak belajar mengamati nafas dan meniatkan hal-hal baik yang ingin mereka alami sepanjang hari. Anak-anak juga disarankan melakukan perilaku baik atau menolong diri sendiri maupun orang lain seperti misalnya membantu memasak, membantu nenek mencari kayu bakar, membantu menyapu, makan sehat dan berolahraga.
Di malam hari, anak-anak menuliskan dalam diari mengenai hal-hal yang paling disyukuri sepanjang hari dan kebaikan yang telah mereka lakukan. Mereka juga bermeditasi menyadari tubuh dan mengucapkan terima kasih kepada setiap organ tubuh karena telah melakukan berbagai aktivitas sepanjang hari. Kegiatan di rumah memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk bersyukur, dan menghilangkan stres yang bisa timbul dari masa-masa genting ini.
Ketika tim edukasi membaca buku harian mereka, terlihat jelas bahwa anak-anak menuliskan kebahagiaan-kebahagiaan mereka. Kebahagian yang sangat sederhana seperti membantu nenek, berkumpul dengan keluarga, bermain dengan saudara, dan lainnya. Kami bisa belajar banyak dari anak-anak dan ternyata masih banyak kebahagiaan yang tetap dapat kita hargai dalam masa-masa sulit seperti ini.
Staf Yayasan juga sedang merencanakan pendekatan baru untuk kelas siang hari. Tidak ada waktu istirahat untuk Yayasan Begawan.
Yayasan bergantung kepada dukungan dari donor. Jika tertarik untuk membantu, bisa mengunjungi tautan http://bit.ly/helpbegawan atau bisa melalui channel sosial media di Instagram @begawanfoundation, Facebook https://www.facebook.com/BegawanFoundation, atau Twitter @yayasanbegawan. [b]