Suara debur ombak dan angin yang berembus sepoi-sepoi akan menyambut kedatangan kita di pantai berpasir hitam ini. Pantai yang berada di daerah Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Bali ini dikenal dengan nama Pantai Biaung. Suasananya sangat indah. Banyak pohon kelapa yang menjulang tinggi terlihat bergoyang tertiup angin itu.
Namun tak usah khawatir, agar tidak mengantuk, kamu bisa bersantai sambil melakukan aktivitas lain, seperti membaca buku. Ada beberapa buku yang kamu bisa baca di sana. Salah satunya adalah buku kumpulan senandika dan cerpen yang berjudul Kisah Bajang Prima. Buku ini ditulis oleh tiga penulis, yaitu Ni Putu Prima Terima Sanjiwangi (saya sendiri), Ni Putu Putri, dan I Putu Wira Maha Sandi. Kami adalah penulis penyandang disabilitas yang baru bertama kali berkolaborasi dalam sebuah karya.
Buku ini menceritakan tentang kisah hidup ketiga penulis. Baik itu suka dan duka kami saat di rumah masing-masing juga pengalaman yang unik dan berbeda dari yang lain. Selain itu ada juga kisah saat kami mengalami disabilitas. Sebut saja misalnya pengalaman saya sendiri tentang bagaimana saya yang belum mengetahui keberadaan ibu kandung sendiri. Sedangkan Ni Putu Putri menceritakan bagaimana ia ditinggal oleh ibu kandungnya saat mengetahui bahwa Putri menjadi disabilitas. Hingga pada akhirnya sang ayah menikah kembali dengan seorang gadis yang baru lulus SMA.
Selain membaca buku Kisah Bajang Prima yang diwarnai cerita dan pengalaman kawan disabilitas, kamu juga bisa menikmati Pantai Biaung sambil membaca buku karya saya yang berjudul Warang Titiang di Cahaya Silver. Dalam buku ini, saya banyak bercerita tentang pengalaman-pengalaman saat training di Cahaya Silver Celuk. Meskipun hanya berlangsung selama satu bulan, tetapi menurut saya pengalaman-pengalaman itu penting untuk diceritakan dan diketahui banyak orang. Siapa tahu bisa menginspirasi pembacanya.
Selain menikmati pantai sambil bersantai dan baca buku, masih banyak sekali aktivitas seru yang dapat kita lakukan. Berkunjung ke Pantai Biaung juga tidak lengkap rasanya tanpa mencoba menunggagi kuda atau mengendarai motor ATV. Kita bisa berkeliling pantai dengan sensasi yang berbeda. Wisatawan bisa menikmati aktivitas itu dengan menyewanya. Lokasi penyewaan berada di sekitar pantai. Biasanya akan ada petugas yang menunggui. Datang saja ke sana dan tanyakan harga. Jika cocok, kamu bisa menikmati sore hari di Pantai Biaung dengan aktivitas yang seru bersama teman, sahabat, keluarga atau pacar.
Pantai Biaung biasanya ramai pada hari Sabtu dan Minggu sore, karena hari itu adalah akhir pekan. Sangat cocok sebagai lokasi untuk melepas penat setelah sibuk dengan urusan masing-masing. Melihat pemandangan yang indah, tentu akan membuat kita merasa senang.
Namun, saya merasa fasilitasnya kurang ramah disabilitas. Misalnya, akses menuju toilet sangat sulit dijangkau karena tangganya yang tinggi. Pintunya pun sempit. Gazebo yang tinggi juga sulit diakses oleh penyandang disabilitas seperti saya.
Trimakasih balebengog???