Dikirim Arief Budiman
Kenapa banyak tokoh besar dunia, seniman dan sastrawan jenius, memberikan apresiasi tinggi kepada surat cinta? Tak lain karena surat cinta menandai sisi paling intim dari keberaksaraan (literacy) yang menjadi basis peradaban manusia modern.
Proyek pameran Love Letter digulirkan dengan mengundang sejumlah pelukis untuk menciptakan karya lukis yang diilhami surat cinta. Referensi yang ditawarkan kepada pelukis adalah tiga surat cinta bersejarah dari Beethoven, Napoleon Bonaparte dan Putri Shigenari.
Pameran Love Letter mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan transformatif yang dibuka oleh kesadaran akan makna humanis, kultural dan historis surat cinta. Sekaligus mengumandangkan pesan abadi tentang cinta, dari sudut-pandang yang unik, sebagai antitesis kreatif terhadap teror yang kian menghantui dunia kita.
Pameran lukisan oleh:
Wayan Suja, Putu Sutawijaya, Nyoman Erawan, A.S. Kurnia, Ronald Wigman, Wolfgang Widmoser, Rudy Sri Handoko, Made Sumadiyasa, Made Wiradana, Made Mahendra Mangku, Kun Adnyana, Wayan Sudarna Putra, Made Supena, Made Duatmika, Made Bakti Wiyasa, Putu Sudiana, Ketut Tenang, Nyoman Adiana, Galung Wiratmaja, Ketut Lekung Sugantika
Kurator:Arif Bagus Prasetyo
Tonyraka Art Gallery
Jl. Raya Mas 86, Mas, Ubud, Bali
Telp.: 0361-7816785 Fax.: 0361-975207
E-mail: info@tonyrakaartgallery.com
www.tonyrakaartgallery.com
Pembukaan: Minggu, 22 Juli 2007, 18.30 wita
Pameran berlangsung sampai 12 Agustus 2007