“Tahun Baru Lagi”, beraksi atau sekadar beresolusi?
Dua tahun berselang sejak Nosstress meliris album kedua bertajuk “Perspektif Bodoh II”. Kini trio folk Bali itu meluncurkan single terbaru “Tahun Baru Lagi”. Menariknya, band ini juga merilis versi digital album-album sebelumnya.
Pun di tahun 2017 menjadi momentum tersendiri bagi band yang digawangi Man Angga (gitar/vokal), Guna Kupit (gitar/vokal), dan Cok Gus (kajon/harmonika/pianika/vokal) ini. Selain merilis single terbaru, band yang terbentuk pada 2008 ini sekaligus merilis digital album penuh “Perspektif Bodoh”, “Perspektif Bodoh II” serta mini album kolaborasi bersama Mitra Bali Fair Trade berjudul “Viva Fair Trade”.
Secara resmi Nosstress telah merilis single terbaru versi digital akhir Januari 2017 kemarin. Selain single, mereka juga merilis album Nosstress versi digital. “Single dan album kami sudah bisa diunduh melalui Apple Music dan beberapa gerai musik digital seperti Spotify, dan lainnya,” jelas Man Angga.
Mengenai single terbaru ini berawal dari ide Man Angga, di mana sebelumnya dia telah mempunyai sketsa lagu yang kemudian dirasa cocok untuk digarap dan dikeluarkan tahun ini. “Mumpung jadwal masih santai, jadi momentum untuk menggarap lagu ini,” ujarnya.
Secara aransemen musik, tidak banyak berubah jika dibandingkan karya-karya Nosstress sebelumnya. Masih dengan sentuhan musik yang easy listening, tidak mengilangkan kesan kesederhanaan. Dan tentunya diimbangi dengan lirik yang tak muluk-muluk.
Mengangkat tema keseharian sekitar, persoalan personal dan yang dirasa kebanyakan orang. Pun tetap menyelipkan semangat perlawanan menolak reklamasi Teluk Benoa.
“Banyak hal atau persoalan yang kami rangkum dalam lagu baru ini. Misalnya melawan ketakutan akan hal yang tak perlu. Ketakutan karena kita tidak mau mencari tahu. Hoax dan berita bohong lainnya subur, kan karena ketidaktahuan dan tidak mau mencari tahu yang sebenarnya,” tutur Man Angga.
“Lagu ini juga menunjukkan keresahan kami, mungkin juga orang banyak. Apalagi jelang menghadapi pilkada. Rakyat disuguhkan janji-janji manis politikus, entah ditepati atau hanya bualan untuk menarik simpati,” imbuh Man Angga.
Menurut Man Angga, dari proses pengerjaan lirik masing-masing personel mempunyai perannya. Jika disimak lirik yang dilantunkan, Cok Gus dengan keresahan angan yang kian tinggi hingga pusing karena tak kunjung terpenuhi. Kupit dibayangi dengan pertanyaan standar namun berulang dari tahun sebelumnya. Misalnya kapan menikah, karena umur sudah kian bertambah (tua).
“Persoalan standar yang dialami banyak orang. Kami juga mengangkat perjuangan menolak reklamasi yang kini sudah menginjak tahun keempat. Dengan harapan di tahun ini, semakin banyak yang tergerak dan beraksi,” paparnya.
Untuk proses rekaman, Nosstress mengerjakan single terbarunya di Antida Music. Sedangkan foto dan cover artwork digarap oleh Ida Bagus G Wibawa atau akrab disapa Gus Wib dan Esha Satrya.
Dengan dirilisnya single ini apakah menjadi sinyal di tahun 2017 Nosstress akan beraksi mengeluarkan kembali karya baru dan album terbarunya, atau sekadar beresolusi?
“Apalagi aksi utama dari seorang musisi kalo bukan berkarya? Semoga di tahun 2017 Nosstress banyak aksi, menelorkan karya yang banyak dan berguna bagi banyak orang,” ujar Man Angga. [b]