Tak akan ada Ibu Bumi kedua, bila Ibu Bumi telah tiada.
Begitulah salah satu pesan Navicula, band grunge rock asal Bali, dalam lagu terbaru mereka, Ibu. Navicula merilis singel sekaligus klip lagu tentang lingkungan tersebut di Hard Rock Café Bali, Jumat kemarin.
Lagu Ibu ini merupakan salah satu lagu dari sederet lagu baru yang rencananya akan dijadikan satu album baru utuh, yang akan dirilis pada tahun ini. Album baru, yang rencananya akan berjudul Earthship ini, nantinya akan menjadi album ke-9 dari band Navicula.
Lagu Ibu bercerita tentang janji seorang manusia kepada alam, bumi, tempat dia tinggal, bahwa dia akan lebih peduli dan meluangkan waktu serta tenaga untuk menjaga, mencintai, dan melestarikannya.
“Kata Ibu (Ibu Pertiwi) bermakna Bumi, dan lagu ini adalah persembahan dan penghormatan kami kepada Bumi serta isinya,” jelas Gede Robi, frontman Navicula.
Bertepatan dengan hari kelahiran Pancasila, single ini dirilis berbarengan dengan peluncuran video klipnya. Video Klip Ibu disutradarai direktur muda, Ayu Pamungkas, bekerja sama dengan Komunitas Silur Barong, komunitas video maker yang bermarkas di Ubud, yang sebelumnya sempat membuat beberapa film pendek dan video iklan komersial.
Penggarapan rekaman lagu Ibu telah dimulai tahun lalu, sekitar bulan Oktober, direkam di studio rumah Navicula di Ubud, dan dimixing-mastering oleh Deny Surya.
Sementara video klipnya digarap awal April tahun ini. Mengambil lokasi syuting di Bali dan beberapa di perairan Papua, saat Robi, vokalis Navicula, turut berlayar bersama kapal legendaris Greenpeace, Rainbow Warrior, di kepulauan Raja Ampat.
Beberapa gambar lain adalah footage-footage kerusakan alam koleksi dari Greenpeace yang diberikan kepada Navicula khusus untuk pembuatan video klip ini.
Navicula juga menggaet biduan jelita asal California, Leanna Rachel, sebagai model di video klip ini.
Lagu Ibu ini masih kental rasa Navicula-nya, yang sejak berdiri 1996 silam, tetap konsisten menyuarakan isu sosial dan lingkungan hingga saat ini. Musik pada lagu Ibu bernuansa riff-riff berat khas Grunge atau Seattle-sound, aliran rock alternatif yang awalnya booming di era 90-an, sementara bagian reff-nya tetap pop, catchy, sekaligus anthemic, sehingga masih tetap asyik untuk ber- sing-a-long; sebuah format musik yang sudah menjadi ciri khas Navicula. Sementara soal pesan, bisa didengar dan dirasakan dengan jelas pada lirik-nya:
“… Kini aku berikrar, ku kan selalu menjagamu…Ku basuh kakimu… Karena ku tahu di sana ada surga …Tak akan ada Ibu Bumi kedua, bila Ibu Bumi telah tiada… Ku jaga dia, ku jaga selamanya, karena ku tahu dia pun jaga kita.” [b]