Oleh Anton Muhajir
Tepat pada peringatan hari remaja internasional, Minggu (12/8) kemarin, Nanoe Biroe menyumbangkan uang Rp 3 juta bagi penanggulangan HIV/AIDS di Bali. Jangan lihat nilainya, tapi lihatlah kepeduliannya.
Sumbangan tersebut diberikan secara simbolis oleh Nanoe Biroe pada Sandra Siahaan, mewakili Bali Community Cares (BCC), lembaga non-profit yang membantu pendidikan dan kesehatan anak-anak korban HIV/AIDS di Bali. Nanoe menyerahkannya di sela-sela diskusi tentang hasil survey perilaku seksual remaja Bali oleh Kisara, kelompok remaja yang selama ini intens pada masalah kesehatan reproduksi remaja. Saat ini BCC memberikan bantuan biaya pendidikan dan kesehatan bagi 26 anak, sebagian besar masih sekolah di TK dan SD, di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali.
Kecamatan Gerokgak, Buleleng, sekitar 150 km utara Denpasar adalah daerah di mana banyak anak yang jadi korban sindrom menurunnya sistem kekebalan tubuh alias Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Orang tua mereka, bapak ibu, atau bapak saja, atau ibu saja, sudah meninggal akibat infeksi oportunistik, infeksi yang menyerang setelah mereka pada fase AIDS. Anak-anak di Gerokgak jadi bukti bahwa HIV/AIDS tidak melulu terjadi pada orang-orang yang berperilaku berisiko seperti melakukan hubungan seks berganti pasangan tanpa kondom atau pengguna narkoba suntik.
Kondisi itulah yang menggugah Nanoe Biroe, penyanyi rock berbahasa Bali, untuk menyumbang Rp 500 dari setiap kasetnya yang terjual. Album terbaru berjudul Baduda Idol tersebut sudah beredar sejak 1,5 bulan lalu. “Saat ini sudah terjual 6000 copy,” kata Nanoe pada penyerahan sumbangan di Museum Lukisan Sidik Jari Tanjung Bungkak tersebut. Jumlah itu tentu saja bisa bertambah seiring dengan banyaknya kaset Nanoe yang terjual. Jadi, belilah kaset tersebut jika Anda peduli pada anak-anak korban HIV/AIDS di Bali. J
Cuma, masalahnya adalah album itu dalam bentuk kaset. Padahal hare gene sih makin susah cari tape untuk menyetel kaset. Mungkin Nanoe perlu mempertimbangkan penjualan album dalam bentuk CD, atau MP3 boleh juga.
Kepedulian Nanoe Biroe sendiri tidak hanya melalui sumbangan sejumlah uang pada anak-anak korban HIV/AIDS. Dalam berbagai kesempatan, Nanoe juga mengampanyekan agar remaja tidak usah menggunakan narkoba, termasuk minuman keras. Di lagu Generasi Baduda di album sebelumnya, penyanyi berambut gimbal sebahu itu juga menyebut generasi Baduda sebagai generasi anti-narkoba. Baduda, semacam kecoak, adalah sebutan untuk fans Nanoe Biroe.
“Dulu tiang (saya, dalam bahasa Bali halus) belum sadar bahwa banyak orang meniru tindakan tiang. Ternyata banyak anak kecil minta bir setelah melihat video klip lagu tiang yang di dalamnya ada bir. Setelah itu tiang tidak lagi menggunakan hal seperti itu,” kata Nanoe. [b]