Invasi seniman mural kolektif yang bernaung di bawah tudung “Rurung Gallery” akhirnya kembali hadir di triwulan pertama tahun 2019 di Pantai Jimbaran. Area yang merentangkan tangan dan menyongsong hadirnya semburat warna dan lekuk rupa di tembok mereka.
Pada Minggu, 24 Maret 2019, sejak pukul 10 pagi, torehan warna pertama sudah mulai dipoles pada bidang tembok perkampungan jukung (perahu nelayan tradisional Bali) yang menghadap jalan, menghubungkan Jimbaran – Kedonganan. Disokong penuh oleh Desa Adat Jimbaran, dengan benang merah aura kehidupan bahari, sesi kali ini berhasil melahirkan karya eklektik apik.
Misalnya figur fantasi putri duyung berparas gadis Bali hingga kritikan pedas lingkungan yang berupa hewan kelomang. Si krustasea yang terpaksa bercangkang kaleng karena ulah manusia yang selalu memberi polutan ke lautan.
Seiring hari mulai senja, sesi menggambar tembok sedikit berbelok ke sesi berinteraksi para muralist dengan anak-anak dari sekolah dasar setempat.
Untuk ikut serta mewarna bidang tembok yang sudah dikhususkan untuk mereka dan berlanjut ke merekayasa tas blacu (tote bag) dengan tuangan kreativitas polos namun spontan dari anak-anak dengan bersenjatakan cat minyak dan spidol warna sokongan dari Toko Tondo.
Bagian ini merupakan salah satu cara dari kami untuk memperkenalkan street art dan edukasi awal kepada anak-anak bahwa street art di waktu dan tempat yang baik adalah sesuatu yang produktif dan positif. Juga memupuk minat dan bakat berkesenian sedari usia awal mereka.
Kegiatan kali ini dengan senang hati disponsori oleh NothingCloth, Rutopia, Voordurend, Toko Tondo, Nasi Kuning Bujidet, dan MadeMade Bali.
Dan jajaran artist yang terlibat adalah Pansaka, Midas Kid, Ikynata, Donik Dangin, Belanonik, Deggeha, Ardi Kidney, Desar Yuartha, Eka Sudarma Putra, Slinat, dan Bunny Bone. Media partner, Kind Magz, Magic Ink Magz, Kopi Keliling, Kulidan Kitchen, dan Balebengong.
Disain poster oleh: Arnis Muhammad
Text oleh Gino Andrias
Photo oleh: Gusde Bima, Adi Suarcandra, Gus Yoga