Masyarakat Nusa Penida sangat sulit mengolah rumput laut pasca panen.
Mereka rata-rata langsung menjual rumput laut kering ke pengepul. Padahal, jika berhasil mengolah rumput laut pascapanen, sebenarnya dapat meningkatkan nilai jual.
Nusa Penida merupakan sentral penghasil rumput laut di Kabupaten Klungkung. Sebagian besar masyarakat pesisir Nusa Penida berprofesi sebagai petani rumput laut. Mereka dapat menjual hasil rumput laut kering ke pengepul. Untuk saat ini harga rumput laut Rp 5.000 per kilogram. Salah satu petani rumput laut, I Nyoman Kardana mengatakan harga saat ini harga rumput laut turun sampai Rp 2.000 per kg. Anggota Kelompok Tani Watu Gangga Desa Ped, Nusa Penida tersebut menuturkan bahwa harga rumput laut tidak menentu.
“Naik turunnya harga rumput laut tergantung kebijakan pengepul,” ujarnya.
Keinginan petani rumput laut untuk meningkatkan kualitas rumput laut pascapanen sebenarnya sangat besar. “Iba tare nawang engken carane ngolah bulunge,“ kata I Nyoman Ardana, yang akrab dipanggil Pak Mirah. Maksudnya, mereka tidak tahu bagaimana caranya mengolah rumput lautnya. Karena itu, Pak Mirah melanjutkanm perlu ada penyuluhan dari pemerintah agar petani tidak mengalami kesusahan dalam pemasaran hasil produksi rumput laut.
Petani rumput lainnya, Ni Wayan Lasmini, 37 tahun, menuturkan hal yang sama. Kebetulan Lasmini sempat mewakili kelompok wanita rumput laut penyuluhan di Sampalan. “Kle nyidang ngae dodol, manisan, krupuk, cendol, nak taen pidante pelatihan di sampalan,“ ujarnya. Dia menuturkan bahwa dia bisa membuat dodol, manisan, krupuk, cendol setelah dulu ikut pelatihan di Sampalan. Namun, dia melanjutkan, yang sulit adalah jika hasil olahan tidak laku. “Bagaimana mengawetkan makanan itu? Bila perlu supaya cepat dibeli oleh masyarakat,” Lasmini menambahkan.
Masalah umum yang dialami petani rumput laut adalah masalah produksi dan pemasaran hasil produksi. Sebagian besar masyarakat belum mengetahui langkah-langkah dalam mengolah rumput laut. Seandainya berhasil membuat olahan dari rumput laut masalah lain yang timbul adalah bagaimana memasarkan hasil produksinya. [b]
Ini masalah klasik petani rumput laut Nusa Penida
untuk pengolahan rumput laut menjadi bahan bernilai jual lebih tinggi memang perlu pengetahuan dan kreatifitas. Hal ini semestinya menjadi tanggung jawab pemerintah dengan memberikan pelatihan dan teknik pemasaran yang tepat. Kebingungan yang sering muncul dalam benak petani seperti pengolahan dan pemasaran bisa diatasi jika pemerintah dengan peran serta masyarakat didalamnya. promosi produk di internet dan situs jual beli bisa di terapkan. memberikan pengetahuan dan praktek mengenai cara penggunaan bahan tertentu yang aman untuk mengawetkan makanan seperti gula dan garam, cara penyimpanan, cara pemasakan, cara pengepakan/pembungkusan juga perlu dilakukan. Pemerintah sebenarnya harus sensitif terhadap permasalahan di tengah masyarakat, jangan hanya “berkoar-koar di kursi yang empuk. terima kasih