Masih ingat ikan kecil lucu dalam film Finding Nemo?
Pecinta film kartun petualangan pasti tak akan lupa dengan kisah si Nemo tersebut. Mari tunggu kelanjutan kisah film yang diluncurkan 2003 silam itu.
Film produksi Disney Pixar ini bakal mengulang kesuksesannya lewat film lain, Finding Dory. Film ini akan diputar di bioskop pada November 2015 tahun depan.
Dory merupakan jenis ikan yang sangat dikenal para pecinta laut. Namanya juga sering disebut Blue Tang atau Lettersix. Dory sendiri adalah ikan berwarna biru di film Finding Nemo.
Jika kita ingin melihat lebih dekat maka datanglah ke sebuah desa di Les di Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Di sana para nelayan sedang mengupayakan pembesaran.
Benda berbentuk melingkar dijadikan sebagai keramba yang dibuat mengapung di dalam air. “Bentuk ini agar kuat dari terjangan gelombang. Jika ada gelombang maka keramba akan berputar,” papar Yunaldi, ahli tentang ikan jebolah S2 Universitas Udayana Bali.
Selama 60 hari Dory dibesarkan. Pembesaran Dory di lautan memakan waktu dua bulan, rata rata ikan memiliki 2,5 cm selama dua bulan akan menjadi 4 cm – 5 cm.
Salah seorang yang membuat sukses pembesaran Dory adalah pria asal Desa Les yang dipanggil dengan sebutan Abeng. Dengan bersnorkling Abeng memberikan pakan dua kali sehari. Pakannya sederhana, hanya pelet yang ditumbuk serta sawi.
Apabila ombak besar agak sulit memberikan pakan ke laut. “Itulah tantangannya,” papar Abeng.
Selain Abeng ada juga yang mengupayakan jalan lain, Pak Jabo. Dia mengupayakan pembesaran pada jenis ikan lainnya. Ke depan nelayan akan lebih serius untuk melakukan pembesaran di laut. “Hal ini untuk mengurangi laju kelangkaan ikan di laut,” ungkap Made Partiana Ketua Kelompok Nelayan Mina Lestari.
Dalam kesempatan berbeda di ruang kerjanya, Ketut Swardana Kepala Bidang Usaha dan Pengelolaan Hasil Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng, menyatakan selalu mendukung perorangan, yayasan atau pun pihak lain yang memiliki program positif dan sejalan dengan program Dinas.
“Kami pasti akan mendukung,” kata Swardana.
Sebelumnya Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Buleleng I Nyoman Sutrisna mengatakan hal serupa. Pihaknya selalu mendorong agar Kelompok nelayan memiliki inovasi untuk mengupayakan pelestarian kehidupan laut.
Permintaan Dory cukup tinggi. Salah seorang ibu berkebangsaan Jerman yang menyaksikan pelepasan Ikan Dory berharap bahwa ikan yang dilepas mestinya lebih banyak lagi agar populasi Dory di lautan terjaga.
Yayasan Alam Indonesia Lestari (LINI) telah melakukan dua kali pelepasan Dory. Pelepasan pertama adalah sebagai penghormatan kepada Mendiang Alex Ploeg yang meninggal dalam kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina. Dalam perjalanannya Alex ingin mengunjungi Bali dan berniat singgah di LINI.
Pelepasan kedua adalah untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia yang ke-69 Tahun kemarin. Melalui pelepasan ini, semoga si Dory akan tetap terjaga lestari.
Untuk itulah maka ke depan Yayasan LINI dan Kelompok Nelayan Mina Lestari Desa Les ingin membuat Balai Belajar untuk para nelayan. Dengan demikian akan makin banyak nelayan melakukan pembesaran di kolam. Selama ini Yayasan dan Kelompok juga sudah mengupayakan pembesaran di Aquarium. [b]
Wah. Bagus bget.tapi Bisa di buat PKL bang.
Ada tempat buat pkl teknologi pengolahan hasil perikanan pak?