Pemilihan gubernur Bali tinggal dua bulan lagi.
Para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pun mulai umbar slogan dan janji. Berikut adalah pandangan saya terhadap slogan para calon tersebut.
Pasangan Made Mangku Pastika dan I Ketut Sudikerta (Pasti Kertha)
Pasti Kerta mengandung pengertian adanya semacam jaminan (pasti) bahwa rakyat Bali akan kertha (sejahtera). Sungguh akan sangat luar biasa jika seluruh rakyat Bali bisa dipastikan akan sejahtera seluruhnya. Pasti sejahtera adalah sebuah harapan yang sangat tinggi. Benar Kata orang bijak, gantungkanlah cita-cita atau harapanmu setinggi bintang dilangit. Hanya saja, setinggi apapun cita-cita, realistis itu tetaplah penting.
Akibatnya, slogan ini rentan mengundang gugatan dan dituding mengada-ada. Sebab sesungguhnya tidaklah mudah untuk memastikan semua rakyat akan sejahtera. Harus diakui secara jujur bahwa belum ada pemerintahan manapun di muka bumi ini yang sanggup memastikan rakyatnya sejahtera semuanya.
Mungkin slogan ini tergantung di awan yang tinggi.
Pasangan Anak Agung Puspayoga dan Dewa Nyoman Sukrawan (PAS)
PAS mengarah pada pengertian sebagai pasangan pemimpin yang pas untuk Bali. Pas tidak selalu bisa diterjemahkan sebagai tepat. Pas lebih mengarah pada kesesuaian dengan kebutuhan. Tetapi kata pas bisa dengan mudah diplesetkan menjadi “pas-pas an” yang berarti ala kadarnya. Meski demikian, kata Pas juga bisa berarti serba kebetulan. Pas rakyat butuh makan, pas ada yang dimakan. Pas rakyat butuh pendidikan, pas pula ada sekolah yang bisa dipakai tempat untuk penidikan.
Slogan ini tidak terlalu menjanjikan hal yang bombastis. Hanya saja mungkin slogan ini lebih masuk akal karena toh juga bacagub dan bacawagubnya manusia biasa yang kalau saja mau jujur, tidak akan mudah memastikan kesejahteraan untuk seluruh rakyat.
Mungkin slogan ini lebih menjejak di Bumi (membumi).
Pasangan Gede Winasa dan Putu Sudiartan (Widi)
Slogan Widi belum bisa dipastikan mengarah ke mana. Tetapi kata Widi mungkin lebih dekat dengan kata sidhi yang bisa diterjemahkan secara bebas sebagai sakti atau memiliki kemampuan di luar batas manusia normal. Sidhi bisa berarti bahwa pemimpin dapat mengetahui apa yang harusnya dilakukan untuk rakyatnya.
Tidak mudah sebenarnya menentukan apa yang paling tepat untuk rakyat. Akibatnya slogan ini akan sulit diterjemahkan maknanya oleh rakyat. Tetapi ada satu kata yang memiliki hubungan dengan Widi adalah dan ini sangat akrab dengan telinga orang Bali adalah kata Sanghyang Widhi (Tuhan).
Demikian pandangan saya pribadi soal slogan para bakal calon pemimpin Bali.
Foto-foto dari website KPU Bali.
judulnya menarik tapi sayang saya melihat pandangan bias dalam tulisan ini sehingga yang muncul kedangkalan pendapat dan tidak netral
@Dwi :
Sebagai penulisnya, Kalau soal kedalaman yang kurang, itu saya akui. Karena ini cuma soal slogan saja. Bukan soal program.
Kalau kemudian dinilai tidak netral, saya juga tidak bisa membantah banyak. Saya hanya telah berusaha untuk berfikir secara netral. Kalau kemudian jatuh pada ketidaknetralan, itu resiko karena tentu tulisan ini sifatnya subyektif. Penilaian dari yang menilai juga mungkin subyektif…hehehe…