Bepergian, bekerja, bersosialisasi dan rekreasi merupakan hak setiap orang.
Keterbatasan secara fisik seperti pada penyandang disabiliitas bukanlah menjadi halangan yang mengakibatkan hak-hak tersebut hilang. Seiring dengan perkembangan dunia, alat bantu hadir membantu difable dalam meningkatkan kemampuan fungsional secara personal. Dengan demikian memungkinkan mereka untuk mandiri sehingga mendorong terjadinya peningkatan peran mereka di masyarakat, dengan cara bekerja, bersekolah, atau aktivitas lain seperti rekreasi yang sebenarnya juga adalah hak mereka sebagai individu.
Dengan melihat hal tersebut di atas maka PUSPADI Bali melalui divisi Adaptif Wheelchair Program melaksanakan kegiatan Pawai Kursi Roda menggunakan bus Trans Sarbagita.
Pawai ini diadakan pada Jumat pekan lalu mulai pukul 13.00 wita, bertempat di Gedung Annika Linden Center (ALC), Jl. Bakung No 19, Desa Kesiman, Tohpati, Denpasar Timur. Dari ALC kami bergerak menuju Mall Bali Galleria, untuk bersama-sama menonton film “ Tenggelamnya Kapal Vander Wijk” kemudian dilanjutkan dengan acara makan malam. Setelah makan malam peserta kembali ke Gedung Annika Linden Center.
Kegiatan ini mengusung tema “AKSESBILITAS RUANG PUBLIK BAGI DIFABLE #1”
Kegiatan ini bertujuan untuk melihat bagaimana kondisi fasilitas publik atau ruang publik yang telah dibangun bisa memenuhi kebutuhan difable. Karena difable sebagai bagian dari masyarakat memiliki hak yang sama untuk menggunakan fasilitas atau ruang publik yang tersedia. Pembangunan fasilitas ruang publik juga haruslah memperhatikan kebutuhan mereka.
?Pemilihan Trans Sarbagita dalam kegiatan ini karena Tras Sarbagita merupakan sarana transportasi massal yang dibangun pemerintah sebagai solusi transportasi publik yang murah dan dianggap bisa menjadi solusi kemacetan.
Sedangkan mall merupakan tempat berkumpul dan berinteraksi berbagai macam orang, atau bisa dianggap ruang publik baru. Sedangkan bioskop merupakan salah-satu alternatif rekreasi yang disediakan di mall.
Untuk itulah ssemestinya Trans Sarbagita sebagai sarana transportasi dan mall sebagai ruang publik bisa juga diakses oleh difable agar mendapatkan haknya untuk mobilisasi dan rekreasi.
PUSPADI Bali atau yang dulu lebih dikenal dengan YAKKUM Bali, merupakan yayasan yang sejak tahun 1999 telah fokus pada pengembangan kapasitas difable. Misinya mewujudkan kesejahteraan penyandang disabilitas di Indonesia melalui rehabilitasi, pendidikan dan pemberdayaan. Adapun visinya menjadi pusat pemberdayaan penyandang disabilitas di Indonesia melalui pelayanan yang prima dengan sumber daya manusia yang profesional.
“Lets make Right Real For People with Disability” tertulis di kaos PUSPADI Bali sebagai usaha mengkampanyekan perwujudan hak-hak difable telah dilakukan dari satu tahun yang lalu.
Adaptif wheelchair program sendiri merupakan salah satu program yang bertujuan untuk menyediakan kursi roda yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya, meningkatkan kapasitas lokal dalaam usaha pemenuhan kebutuhan kursi roda dan melaksanakan advokasi bagi masyarakat. [b]
Teks dari Puspadi Bali.
mas Anton, apa tanggapan teman – teman difable setelah naik Trans Sarbagita? Dari foto nomor 2 aja kelihatan mesti dibantu untuk melalui ramp yang gak standar itu 😐