Oleh Arief Budiman
Bangkok-Bali Creative Connection (BBCC) baru saja dirintis antara Bali Creative Community dan Bangkok Design Festival, tujuannya bertukar gagasan dan pengalaman menyongsong Asia yang berdaya saing kreatif. Atas undangan Bangkok Design Festival, Arief Budiman, lebih akrab disapa Ayip, menghadirinya mewakili Bali Creative Community. Berikut adalah laporan singkatnya.
Bangkok Design Festival tahun ini baru memasuki perhelatannya yang kedua, tapi agenda acaranya bagai festival yang sudah kesekian kalinya diadakan. Sangat meriah dan kaya akan kreatifitas. Tidak kurang dari 100 design karya lebih dari 50 desainer yang datang dari 13 negara hadir dalam perhelatan kreatif ini. Dengan beragam ekspresi dari yang komersil hingga yang eksperimental, tanpa batas yang jelas. Penuh dengan bentuk baru baik yang sangat individualis maupun bernuansa kepedulian sosial, melibatkan desainer yang sangat komersil hingga pelajar yang menampilkan gaya provokatif maupun “cantik”.
Semuanya memerlukan hati dan waktu untuk menikmatinya dengan jernih. Itulah barangkali pesan keragaman yang diusung Bangkok Design Festival 2008 dengan taglinenya “Everybody’s Everyday Life”
Dengan katalog acara ditangan yang penuh agenda penting diperbandingkan masa kunjung yang relatif singkat, sangat mustahil mengikuti semua agenda dan membagi semua cerita secara mendetail.
Selama hampir dua pekan Bangkok Design Festival berlangsung di pusat kota dengan mengambil public space baik mal maupun halamannya sebagai arena aktifitas utama. Hal ini dilakukan sebagai upaya lebih mendekatkan kepada khalayak yang beragam. Namun acara juga diadakan di gallery dan pusat kesenian lain semisal Thailand Creative & Design Center, Jim Thompson Art Center dan Bangkok Art & Culture Center serta tempat lainnya tersebar di penjuru kota Bangkok.
Sebagai catatan adalah antusiasme para desainer dan komunitas kreatif yang mengekspresikan karya-karya non komersil dan eksperimental dengan proses dan eksekusi yang sangat serius menunjukkan betapa pentingnya peran dan pemikiran yang ditawarkannya. Pratarn Teeratada sang chairman Bangkok Design Festival 2008 ketika berbincang mengatakan, “Para desainer telah suntuk bekerja untuk klien-klien mereka dan festival adalah ajang mereka merayakan kreatifitas dengan penuh semangat”.
Bekerja dan “bermain” memang adalah 2 hal penting yang juga menjadi perhatian panitia dalam agenda festival untuk diekspresikan dengan proporsional pada karya mereka.
Bangkok adalah kota yang termasuk dalam program Creative City yang programnya digiatkan oleh British Council dan berjejearing dengan Creative City lainnya termasuk Bandung dari Indonesia. Festival Desain adalah salah satu cara mengkampanyekan kreatifitas yang mampu selain membangun nilai ekonomi juga memberikan kontribusi bagi sebuah kota, untuk lebih baik tentunya. [b]