Teks Riri Prabandari, Ilustrasi AUB3
Bencana alam yang belakangan terjadi membuka kembali ingatan tentang tsunami Aceh 26 Desember 2004 silam. Bencana ini tragedi kemanusiaan yang menelan korban hingga ratusan ribu.
Kekuatan alam yang dahsyat ini juga meluluhratakan permukaan bumi sehingga menyebabkan puluhan ribu kepala keluarga kehilangan tempat tinggalnya. Dalam tekanan psikolosis akibat hantaman tsunami, manusia kehilangan kebutuhan primernya akan tempat berlindung dan bernaung. Kebutuhan manusia akan bersosial yang terwadahi dalam ujud bangunan hanyut rata oleh tsunami.
Tragedi ini tentunya mendorong seluruh umat manusia untuk membantu mereka para korban. Sumbangan tenaga dan pikiran sangat dibutuhkan untuk membantu mereka keluar dari keadaan yang sulit ini. Pemenuhan terhadap kebutuhan utama mereka akan tempat bernaung menjadi daftar teratas untuk membantu mereka. Hal ini tentunya sangat erat kaitannya dengan keseharian kita yang bergerak dibidang arsitektur. berangkat dari kebutuhan ini pula kemudian dibentuk sebuah tim yang berusaha membantu korban dalam penanganan masalah tempat tinggal.
Salah satunya adalah tim dari kampus Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, yang ditunjuk Pemerintah Provinsi Kawa Timur untuk membantu urusan penyediaan tempat tinggal sementara. Secara umum, tim yang berasal dari laboratorium permukiman arsitektur ITS ini bertugas memberikan gagasan solusi untuk penyediaan tempat tinggal bagi para korban bencana. Produk yang dihasilkan berupa rumah tinggal sederhana yang dinamakan R.I.A (Rumah ITS untuk Aceh). Rumah ini diberikan secara gratis bagi para korban bencana.
Hal ini sebenarnya mengingatkan kita kembali kepada sisi kemanusiaan kita yang berkaitan dengan peran arsitektur itu sendiri. Arsitektur yang memberikan tempat bernaung dan berlindung, arsitektur yang memanusiakan manusianya.
Rossi Irawan adalah putra bungsu kelahiran Surabaya 28 tahun silam. Setelah lulus dari kampus ITS jurusan arsitektur, kini melanjutkan belajar tentang arsitektur di Bensley Design Studios. Menjadi bagian dari tim RIA yang langsung ke lokasi bencana di Kabupaten Calang, Aceh, adalah pengalaman yang sangat berharga dan tak terlupakan. Dia akan bercerita dalam Architect Under Big Tree (AUB3).
Architects Under Big 3 #8 | Jumat, 7 Januari 2011 | Pukul 19:00 WITA – 21:00 WITA
Danes Art Veranda, Jl. Hayam Wuruk No. 159 Denpasar, Bali. Telp. 0361 242659, +62 856 381 5117 (Erika Dyah)
Email : ArchitectsUnderBig3@popodanes.com | Blog : http://ArchitectsUnderBig3.blogspot.com
AUB3 adalah kegiatan bulanan pada jumat pertama tiap bulan yang dipersembahkan untuk arsitek muda usia dibawah 30 tahun. AUB3 telah ditetapkan menjadi agenda IAI Bali dan tiap peserta yang berprofesi sebagai arsitek akan mendapatkan sertifikat dari IAI Bali yang dapat diambil pada agenda AUB3 di bulan berikutnya.
Dalam kegiatan ini arsitek muda diberi kesempatan untuk mempresentasikan karya arsitektur beserta pemikiran mereka pada publik melalui presentasi non formal yang diteruskan dengan diskusi santai. Peserta juga diberi kebebasan untuk memilih ruangannya sendiri -di halaman, ruang makan, rooftop, ruang galeri- dimanapun tempat dimana mereka rasa paling nyaman untuk berbagi cerita dengan pendengarnya.
Melalui pendekatan ini, arsitek beserta ide dan karya arsitekturnya berkesempatan untuk mendapatkan ruang berkomunikasi dengan khalayak yang lebih luas, baik khalayak awam arsitektur maupun khalayak arsitektur. [b]