Mari bicara bagaimana mengurangi deforestasi dapat mengurangi kemungkinan terjadinya pandemi di kemudian hari.
Luas hutan di seluruh dunia mencapai 3,999 miliar hektar (ha), menutupi sekitar 30,6 persen daratan di Bumi. Dalam setahun, dunia kehilangan 3,3 miliar ha hutan. Lebih dari seperempat (27 persen) dari total hutan yang hilang tersebut disebabkan oleh deforestasi untuk kegiatan produksi komoditas manusia. Bumi kini hanya memiliki sekitar 40 persen hutan yang berkondisi baik.
Di tengah perluasan teknologi yang sangat masif, di sisi lain hutan kita makin menyempit dan memburuk kondisinya. Deforestasi nampaknya memegang peranan penting akan fenomena ini.
Deforestasi sederhananya adalah penebangan hutan. Definisi deforestasi juga tercantum dalam Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. P.30/Menhut II/2009 tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD) yang dengan tegas menyebutkan bahwa deforestasi adalah perubahan secara permanen dari areal berhutan menjadi tidak berhutan yang diakibatkan oleh kegiatan manusia.
Deforestasi terjadi ketika areal hutan ditebang habis dan diganti dengan bentuk penggunaan lahan lainnya. Istilah lain deforestasi adalah penggundulan hutan yang biasanya dilakukan untuk mengubah fungsi lahan menjadi fungsi lain, seperti pertanian, peternakan, atau permukiman.
Deforestasi besar-besaran dapat menghasilkan lahan yang luas untuk produksi komoditi manusia, pun menyebabkan dampak buruk yang besar-besaran juga pada kehidupan manusia. Dampak deforestasi pada alam mengarahkan kita pada pemanasan global dan bencana-bencana alam lainnya seperti banjir, kekeringan, punahnya hewan beserta tumbuhan dan pada kondisi tertentu dapat menyebabkan suatu wabah penyakit yang mendunia (pandemi).
Satu hal yang menjadi perhatian banyak peneliti beberapa tahun terakhir ini adalah hubungan deforestasi dengan pandemi. Di tengah pandemi COVID19 ini, tidak sedikit ilmuwan yang mencoba menjelaskan bahwa deforestasi merupakan faktor risiko terjadinya pandemi di kemudian hari.
Berdasarkan penyebab penularannya, penyakit dibagi menjadi beberapa jenis, dan salah satunya adalah penyakit zoonosis. Penyakit zoonosis sederhananya adalah penyakit yang ditularkan hewan pada manusia. Sekitar 60% dari penyakit menular yang menjangkiti manusia adalah penyakit yang berjenis zoonosis.
SARS dan MERS yang sebelumnya pernah mewabah adalah contoh penyakit zoonosis. Bahkan virus SARS-CoV-2 yang menimbulkan penyakit Covid-19 juga diduga kuat ditularkan dari hewan ke manusia.
Deforestasi akan menghancurkan habitat asli dari hewan-hewan liar yang sebelumnya hidup di dalam hutan dan mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati. Keaadan ini seringkali menyebabkan terjadinya perpindahan pathogen penyakit dari spesies yang punah ke spesies lainnya.
Perlu diketahui bahwa pathogen penyakit ada dalam dan di sekitar kita. Begitupun pada hewan-hewan yang ada di hutan sana. Meningkatnya interaksi manusia dengan hewan liar dapat meningkatkan risiko terjadinya perpindahan pathogen penyakit dan menimbulkan penyakit zoonosis.
Saat manusia mulai tertular penyakit zoonosis sampai pada penyakit tersebut mampu beradaptasi dan nantinya dapat menular dari manusia ke manusia. Kondisi inilah yang kita patut waspadai bersama. Walaupun tidak semua penyakit zoonosis nantinya dapat menjadi pandemi, tapi apa salahnya untuk memperkecil kemungkinan terjadinya pandemi dengan mengurangi deforestasi?
Langkah-langkah strategis seperti meregulasi dengan baik tentang pemanfaatan lahan hutan, mengurangi deforestasi, memonitoring perdagangan hewan liar dan mengurangi konsumsi daging hewan liar sangat disarankan oleh ilmuwan.
Langkah pencegahan ini sempat diulas oleh studi yang di publikasikan sciencemag dengan judul “Ecology and economics for pandemic prevention” menyatakan bahwa lebih sedikit biaya yang dikeluarkan ketika mencegah pandemic daripada saat menanggulanginya, studi kasus yang digunakan adalah pandemi Covid-19.
Deforestasi dan pandemi awalnya nampak masih sedikit abu-abu. Kini peneliti-peneliti diseluruh dunia tengah mencoba menerangkan keabu-abuan ini dan menyarankan suatu langkah pencegahan, bagaimana mencegah pandemi dengan mengurangi deforestasi. [b]